Ditulis oleh Tim Konten Medis
Anda memiliki masalah perut buncit? Istilah medis untuk menunjukkan perut buncit yang berlebih dikenal sebagai obesitas sentral. Berbagai faktor dapat memengaruhinya, seperti menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak, ketidakseimbangan hormon, dan pilihan makanan, dapat berkontribusi pada akumulasi lemak perut. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan kesehatan ini. Yuk, kita bahasa bersama-sama!
Pria dengan obesitas sentral bila memiliki lingkar perut di atas 90 centimeter
Apa itu Obesitas Sentral?
Obesitas perut (abdominal fat) merupakan akumulasi lemak di daerah perut. Jika memiliki lemak di area perut berlebihan dapat memicu masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung. Melansir dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), wanita yang memiliki lingkar perut di atas 80-centimeter dikatakan memiliki obesitas sentral. Sementara pria dengan obesitas sentral bila memiliki lingkar perut di atas 90 centimeter.
Baca Juga: Olahraga Mengecilkan Perut Buncit
Apa Saja Faktor yang dapat Menyebabkan Obesitas Sentral?
Berbagai faktor dapat menyebabkan (abdominal fat), seperti menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak (sedentary), ketidakseimbangan hormon, dan pilihan makanan, dapat berkontribusi pada penumpukan lemak di perut. Selengkapnya berikut.
1. Konsumsi Makanan yang Tidak Sehat
Makanan dan minuman manis, seperti cake, makanan kemasan, minuman manis, minuman energi, soda, jus dengan tambahan gula dikaitkan dengan peningkatan lemak perut. Akumulasi lemak di bagian perut disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan ditambah kurangnya konsumsi serat dan protein. Pastikan Anda diet tinggi gula untuk mencegah obesitas sentral. Hindari berbagai minuman manis, Anda dapat menyeduh teh atau kopi tanpa pemanis dan makan makanan tinggi serat yang baik untuk tubuh.
2. Minum Alkohol Berlebihan
Alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan peradangan, seperti jenis kanker dan oenyakit hati, dan banyak masalah kesehatan lainnya termasuk penambahan berat badan. Konsumsi alkohol lebih dari 2 minuman per hari dapat menambah berat badan dan lemak di perut. Alkohol memicu perut menjadi buncit karena tinggi kalori dan menghambat pembakaran lemak tubuh.
Baca Juga: Bedah Bariatrik Adalah: Rahasia Sukses Mengatasi Obesitas
3. Lemak Tidak Sehat
Lemak trans merupakan salah satu lemak yang tidak sehat. Lemak trans biasa digunakan dalam produk yang dipanggang dan makanan kemasan sebagai pengganti mentega. Lemak trans buatan terbukti dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan resistensi insulin, penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan berbagai penyakit lainnya. Sementara lemak trans alami dapat ditemukan dalam produk susu dan daging.
4. Kegiatan Sedentari (Gaya Hidup yang Tidak Aktif)
Faktor risiko terbesar yang memicu obesitas adalah gaya hidup yang tidak aktif, melibatkan duduk lama sepanjang hari, seperti menonton TV, duduk di meja kerja, perjalanan panjang, bermain video game, dan lain-lain. Aktivitas ini perlu dibatasi karena menjadi risiko penambahan berat badan dan peningkatan lemak perut. Ketika tubuh tidak bergerak, maka kalori yang dikeluarkan sangat sedikit. Jadi, pastikan Anda melakukan aktivitas fisik atau berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu.
5. Konsumsi Protein yang Cukup
Untuk mencegah peningkatan berat badan akibat protein, Anda dapat memilih diet seimbang. Konsumsi sumber protein yang berkualitas, tanpa lemak seperti ikan, tahu, telur, kacang-kacangan, dan lentil daripada daging sapi. Protein yang alami dapat mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam tubuh Anda. Protein juga berkontribusi meningkatkan metabolisme, menjaga pertumbuhan otot dan membakar lebih banyak kalori. Selain itu, konsumsi protein tinggi dapat meningkatkan rasa kenyang karena protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh.
Makanan dan minuman manis dengan tambahan gula dikaitkan dengan peningkatan lemak perut
6. Menopause
Wanita menopause seringkali mengalami kenaikan berat badan dan cenderung lebih banyak menyimpan lemak perut dan massa otot. Menopause dikatakan bila seorang wanita tidak lagi mendapatkan periode menstruasi. Perubahan hormon ini menghasilkan pergeseran lemak yang pada masa pubertas lemak disimpan di pinggul dan paha untuk mempersiapkan kehamilan. Sementara setelah menopause lemak disimpan di sekitar perut.
7. Genetik
Faktor genetik berperan dalam risiko mengembangkan obesitas. Menurut Kemenkes, Kementrian Kesehatan bila salah satu orang tua obesitas, sekitar 40-50% peluang anak menjadi obesitas. Sementara bila kedua orang tuanya mengalami obesitas, sekitar 70-80% peluang anak akan terkena obesitas.
Selain obesitas, faktor keturunan juga memainkan peran dalam kecendrungan di mana kita menyimpan lemak perut versus bagian lain dari tubuh. Menariknya, penelitian terbaru juga mengungkap gen tunggal berkaitan dengan obesitas. Sebagai contoh, gen tertentu dapat mempengaruhi pelepasan dan aksi leptin, hormon yang bertanggung jawab untuk pengaturan nafsu makan dan manajemen berat badan. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan di bidang ini.
Baca Juga: 10 Bahaya Obesitas yang Perlu Anda Waspadai!
8. Stres
Tahukah Anda? Stres menjadi penyebab lemak menumpuk di bagian perut. Stres kronis dapat meningkatkan produksi kortisol yang berkontibusi pada penumpukan lemak di perut. Ketika stres orang cenderung lebih memilih makanan berkalori tinggi untuk menaikkan mood atau kenyamanan diri. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan berat badan yang tidak diinginkan.
Selain itu, perilaku negatif lain dampak dari stres seperti penyalahgunaan zat, kualitas tidur yang buruk, minum alkohol juga memengaruhi kenaikan berat badan. Oleh karena itu, praktekkan perilaku gaya hidup sehat sebagai kunci untuk mengelola stres dan menjaga kadar kortisol tetap terkendali, seperti meditasi, melakukan hobi/ kegiatan yang disukai, dan meminta bantuan dengan profesional seperti psikolog dan psikiatri.
9. Kurang Tidur
Kurang tidur juga memiliki dampak terhadap kesehatan termasuk akumulasi lemak di bagian perut. Ketika Anda kurang tidur akan mengalami peningkatan hormon lapar. Akibatnya, Anda ingin makan di malam hari yang memiliki risiko terhadap penambahan berat badan. Kebanyakan orang yang kurang tidur mengonsumsi lebih banyak kalori setiap hari daripada orang yang cukup tidur setiap malam.
Baca Juga: Inilah Biaya Operasi Bariatrik yang Dilakukan Para Pesohor!
Bagaimana Cara Mencegah Obesitas Sentral?
Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah obesitas sentral? Obesitas sentral dapat dicegah dengan rutin melakukan aktivitas fisik dan diet seimbang. Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang secara tertatur setidaknya 30-60 menit per hari untuk mengontrol berat badan dan menurunkan lemak perut. Latihan kekuatan (berolahraga dengan beban) juga dapat membantu melawan lemak perut.
Diet juga penting, Anda dapat memerhatikan ukuran porsi makan yang seimbang. Anda dapat mengonsumsi berbagai sumber makanan dalam jumlah cukup, seperti karbohidrat, protein, buah, dan sayur. Pilih protein tanpa lemak jenuh/trans dan hindari makanan atau minuman yang manis. Jika gaya hidup sehat tidak cukup membantu untuk mengobati obesitas sentral sebaiknya konsultasikan dengan dokter ya!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Obesitas Perut dan Kesehatan Anda
- Diet Mediterania: Apa Itu dan Pengaruhnya terhadap Obesitas Perut
- 11 Hal Yang Membuat Anda Mendapatkan Lemak Perut
- Obesitas Perut dan Kesehatan Anda
- Lemak Perut dan Apa yang Harus Dilakukan tentang Hal Itu