Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Perkembangan Otak Anak pada Setiap Tahapan Usianya
Riva
Senin, 09 Juni 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Perkembangan Otak Anak pada Setiap Tahapan Usianya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Secara umum, perkembangan otak anak telah terjadi sebelum mereka lahir. Namun, tahapan ini dapat berkembang sangat pesat pada anak usia dini, sekitar usia 2-3 tahun. Cara mendukung perkembangannya bisa dengan memperkenalkan hal-hal baru dan mengajak anak bermain bersama.

perkembangan otak anak

Perkembangan otak dimulai sebelum lahir.

Perkembangan otak anak usia 0-6 tahun terjadi begitu cepat. Pada usia 3 tahun, masa ini sering disebut sebagai periode emas (golden age) yang membentuk kemampuan kognitif, emosional, sosial, dan fisik anak.

Ada banyak hal yang memengaruhi perkembangan otak anak, seperti makanan yang dikonsumsi, kasih sayang orang tua, paparan stimulasi motorik dan sensosik. Dengan memberikan hal-hal tersebut, anak dapat tumbuh menjadi sosok yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan hidup saat mereka dewasa nanti.

Daftar Isi

Toggle
  • Seperti Apa Perkembangan Otak pada Anak-Anak?
  • Tahapan Perkembangan Otak Anak Usia 0 – 12 Tahun
    • 1. Sebelum Lahir
    • 2. Usia 2-6 Bulan
    • 3. Usia 6-9 Bulan
    • 4. Usia 3 Tahun
    • 5. Usia 3-5 Tahun
    • 6. Usia 6-12 Tahun
  • Cara Meningkatkan Perkembangan Otak Anak
    • 1. Ciptakan Lingkungan yang Aman
    • 2. Perkenalkan Hal-hal Baru
    • 3. Mengajak Anak Bermain
    • 4. Mengajari Membaca
    • 5. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Anak

Seperti Apa Perkembangan Otak pada Anak-Anak?

Otak bayi baru lahir rata-rata memiliki ukuran seperempat dari otak orang dewasa. Organ ini dapat berkembang hingga 2 kali lipat pada tahun pertama.

Saat usia 3 tahun, orak terus tumbuh hingga 80 persen dan 90 persen pada usia 5 tahun. Bagian tubuh ini berperan dalam pembentukan lebih dari 1 juta koneksi saraf baru per detik.

Koneksi saraf mengatur segala aktivitas dalam tubuh, mulai dari pemahaman bahasa hingga pemecahan masalah. Namun, koneksi ini tidak terbentuk sendirinya.

Sebagai orang tua, Anda dapat mendukung perkembangan otak anak dengan 3 cara sebagai berikut:

  • Aktivitas positif: Contohnya adalah mengajak anak berbicara, membaca, bernyanyi, atau bermain yang dapat merangsang perkembangan otak mereka.
  • Hubungan yang responsif: Berikan rasa kasih sayang kepada anak sebagai kunci pertumbuhan otak yang sehat.
  • Eksplorasi dan interaksi: Bayi dan anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Cobalah untuk merangsang kelima indra anak agar membantu mereka dalam mengeskplorasi lingkungan sekitarnya dan mendukung perkembangan saraf secara optimal.

Baca Juga: Mengenal Bagian-Bagian Otak Beserta Fungsinya

Tahapan Perkembangan Otak Anak Usia 0 – 12 Tahun

Berikut ini adalah tahapan perkembangan otak anak usia dini hingga berusia 12 tahun:

1. Sebelum Lahir

Sebelum lahir, otak anak sebenarnya sudah berkembang di dalam kandungan. Pada minggu ke-36 atau perkembangan janin 8 bulan berat otak janin telah mencapai 14 ons.

2. Usia 2-6 Bulan

Perkembangan otak anak yang paling penting terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan. Otak bayi dapat berkembang ketika mengenali emosi dan mengamati perilaku serta hubungan dari orang terdekatnya.

Ini dapat membuat bayi merespons berbagai gerakan dan suara. Misalnya, menangis, berteriak, tersenyum, tertawa, dan bahkan sering mengoceh.

3. Usia 6-9 Bulan

Pada usia 9 bulan, otak anak telah mengalami pertumbuhan otak yang cepat. Hal ini membantu mereka dalam mengenali alat indra, seperti penglihatan, pendengaran, merasakan, dan mencicipi.

Anda bisa mengajak anak bermain dan berinteksi saat usia mereka di antara 6 hingga 9 bulan. Ini dapat mendukung proses belajarnya dengan berbagai kemampuan baru, terutama duduk, berbaring, dan merespons saat dipanggil.

4. Usia 3 Tahun

Sebagian besar otak anak berkembang pada usia 3 tahun. Selama tahun ini, otak anak dapat mengembangkan kemampuan mengingat, berbahasa, berpikir, dan menalar.

Bahkan, mereka juga belajar meniru perilaku orang lain dari lingkungan sekitarnya. Anak usia 3 tahun seharusnya sudah mampu menyebutkan banyak kosakata familiar, berlari dengan mudah, dan bisa mengikuti instruksi dengan 2 atau 3 langkah.

5. Usia 3-5 Tahun

Perkembangan otak pada masa anak-anak ini telah mencapai 90 otak dari orang dewasa saat berusia 5 tahun. Pada masa ini, anak mulai menggunakan kalimat yang lebih panjang, seperti “Aku punya boneka. Dia bisa menyanyi.”.

Anda bisa mengoptimalkan perkembangan otak pada masa anak-anak usia 3- 5 tahun dengan mengajak mereka berbicara, keluar rumah, dan menyiapkan malam bersama. Selain itu, orang tua juga dapat mengajarkan kemampuan berhitung untuk menstimulasi kecerdasannya.

Baca Juga: Epilepsi pada Bayi, Tanda dan Cara Mengatasinya

6. Usia 6-12 Tahun

Perkembangan otak anak usia 6-12 tahun sudah semakin matang. Pada usia ini, anak mulai memahami ide yang lebih kompleks dan hubungan sebab akibat.

Keterampilan bahasa anak antara usia 6 dan 12 tahun akan terus berkembang seiring bertambahnya kosakata. Hal ini dapat membantu mereka untuk belajar menggunakan kata-kata dalam mengekspresikan diri.

Cara Meningkatkan Perkembangan Otak Anak

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendukung perkembangan otak anak, di antaranya:

1. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Bayi yang mengalami stres dapat melepaskan hormon kortisol. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini bisa menghambat perkembangan otak dan fisik anak.

Bahkan, stres dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menciptakan lingkungan rumah yang nyaman dan aman. Misalnya, hubungan yang saling mendukung, komunikasi terbuka tanpa menghakimi, dan pertimbangkan pencahayaan yang baik.

2. Perkenalkan Hal-hal Baru

Memperkenalkan hal-hal baru kepada anak dapat mendukung perkembangan otaknya. Sebagai contoh, melakukan aktivitas sederhana seperti pergi ke perpustakaan atau toko kolentong untuk memperkuat koneksi di otaknya.

Namun, cara ini sebaiknya tidak Anda lakukan secara berlebihan. Sebab, anak yang terlalu banyak menerima hal-hal baru atau pengalaman yang terlalu menantang hanya membuat mereka frustasi dan bahkan stres.

3. Mengajak Anak Bermain

Bermain menjadi pilihan tepat untuk membantu perkembangan otak bayi atau balita. Contoh bermain yang bisa Anda lakukan berupa permainan gambar, bernyanyi, atau menyusun balok.

Bila melakukannya secara rutin, hal ini bisa melibatkan otak anak secara aktif. Hasilnya, mereka akan semakin bersemangat dan menumbuhkan sikap imajinasi serta kreativitasnya.

4. Mengajari Membaca

Membaca merupakan salah satu cara terbaik untuk mendukung perkembangan otak anak secara optimal. Cara ini dapat membantu anak dalam mengenali huruf atau kata serta meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi.

Anda juga bisa membacakan buku kepada anak sebelum tidur. Hal ini bisa mempererat hubungan anak dengan orang tua, mengembangkan imajinasi, dan melatih daya ingat.

Baca Juga: 18 Fakta Bayi Baru Lahir yang Jarang Orang Tahu

5. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Anak

Mencukupi kebutuhan nutrisi sangat penting untuk perkembangan otak anak. Jenis nutrisi ini meliputi folat, yodium, zat besi, protein, kolin, dan seng.

Selain itu, vitamin untuk perkembangan otak anak dan bayi dapat berupa vitamin A, D, B6, dan B12. Anda bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut melalui pola makan sehat.

Cobalah untuk memberikan telur, makanan laut, dan sayuran berdaun hijau sebagai menu makan sehari-hari. Konsumsi juga susu yang bagus untuk perkembangan otak anak dan mendukung kesehatan tulang secara maksimal.

Jika anak mengalami tanda-tanda gangguan perkembangan, seperti gagap, tidak memahami kata-kata, tidak tersenyum atau memperhatikan wajah orang lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya serta mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Sherly

Source:

  • First Things First. Brain Development. Juni 2025.
  • Healthy Children. Developmental Milestones: 3 to 4 Year Olds. Juni 2025.
  • Help Me Grow. How to Encourage a Child’s Brain Development. Juni 2025.  
  • Michigan Department of Lifelong Education, Advancement, and Potensial. Development and Milestones for Toddlers (1 – 3 Years). Juni 2025.

Diperbarui pada 9 Juni 2025

Artikel Terkait

  • Herpes Pada Anak
    Apa Ada Herpes Pada Anak? Kenali Gejalanya!
  • Mengatasi Alergi Telur pada Anak dan Orang Dewasa
    Penanganan Alergi Telur pada Anak dan Dewasa
  • TBC pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
    10 Gejala TBC pada Anak yang Perlu Diwaspadai
  • Waspadai Gejala Varian Omicron pada Anak
    Waspadai Gejala Varian Omicron pada Anak
  • Ketahui Penyebab Usus Buntu pada Anak dan Cara Mengatasinya
    Ketahui Penyebab Usus Buntu pada Anak dan Cara Mengatasinya
  • Pneumonia pada Anak
    Kenali Pneumonia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
  • perbedaan autisme dan adhd pada anak
    Tidak Sama, Ini 4 Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak
Tagged under: Kesehatan Anak, Kesehatan Keluarga, Kesehatan Otak

Artikel Terkait

  • Herpes Pada Anak
    Apa Ada Herpes Pada Anak? Kenali Gejalanya!
  • Mengatasi Alergi Telur pada Anak dan Orang Dewasa
    Penanganan Alergi Telur pada Anak dan Dewasa
  • TBC pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
    10 Gejala TBC pada Anak yang Perlu Diwaspadai
  • Waspadai Gejala Varian Omicron pada Anak
    Waspadai Gejala Varian Omicron pada Anak
  • Ketahui Penyebab Usus Buntu pada Anak dan Cara Mengatasinya
    Ketahui Penyebab Usus Buntu pada Anak dan Cara Mengatasinya
  • Pneumonia pada Anak
    Kenali Pneumonia pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
  • perbedaan autisme dan adhd pada anak
    Tidak Sama, Ini 4 Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP