Ditulis oleh Tim Konten Medis
Asam urat tinggi merupakan masalah kesehatan yang biasanya terkait dengan usia lanjut. Faktanya, anak muda juga bisa terkena kondisi ini. Lantas, apa penyebab asam urat tinggi di usia muda? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Pembengkakan dan kemerahan pada sendi adalah salah satu tanda asam urat tinggi.
Ciri-ciri Asam Urat Tinggi di Usia Muda
Sebelum mengetahui penyebab asam urat tinggi di usia muda, kita harus tahu apa saja ciri-ciri seseorang terkena asam urat tinggi. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Nyeri Sendi (Artritis Gout)
Ciri yang paling umum dari asam urat tinggi di usia muda adalah serangan nyeri sendi tiba-tiba dan hebat. Nyeri sendiri ini sering terjadi pada sendi-sendi yang paling dekat dengan area kaki, seperti jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut. Sendi yang terkena akan meradang, bengkak, dan sangat sensitif.
2. Pembengkakan
Selain nyeri, pembengkakan adalah tanda lain dari asam urat tinggi. Sendi yang terkena akan terasa bengkak dan merah.
3. Rasa Panas
Daerah sekitar sendi yang terkena sering terasa panas saat disentuh. Ini adalah gejala peradangan yang umum terkait dengan asam urat.
4. Batu Ginjal
Asam urat tinggi dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala, seperti nyeri pinggang yang parah, sulit buang air kecil, dan demam.
5. Kulit Kemerahan dan Gatal
Pada beberapa kasus, kulit di sekitar sendiri yang terkena mungkin tampak merah dan gatal. Ini adalah reaksi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh asam urat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Asam Urat agar Tak Kambuh?
Penyebab Asam Urat Tinggi di Usia Muda
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab asam urat tinggi di usia muda, yaitu:
1. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko utama penyebab asam urat tinggi di usia muda. Hal ini terkait dengan penumpukan lemak di dalam tubuh yang dapat memengaruhi metabolisme asam urat. Leptin, yang diproduksi oleh jaringan lemak dapat merangsang produksi asam urat dalam tubuh.
Selain itu, orang yang kelebihan berat badan sering memiliki resistensi insulin yang dapat mengganggu pengeluaran asam urat oleh ginjal. Seiring berat badan meningkat, risiko asam urat tinggi pun bertambah. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko asam urat tinggi pada usia muda.
2. Gaya Hidup yang Buruk
Gaya hidup yang buruk, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurang tidur, dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi. Misalnya, konsumsi alkohol dapat menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh dan meningkatkan produksinya.
Merokok juga dapat memicu peradangan dalam tubuh yang dapat memperburuk kondisi asam urat. Kurang tidur juga telah terkait dengan peningkatan kadar asam urat dalam beberapa penelitian.
3. Kondisi Medis
Salah satu kondisi yang sering terkait dengan asam urat adalah diabetes, yang dapat mengganggu pengeluaran asam urat dari tubuh. Selain itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat.
Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik, seperti dalam penyakit ginjal kronis juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat dengan efisien. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki kondisi medis yang bersifat kronis atau mempengaruhi fungsi tubuh tertentu, ini dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi.
4. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat berperan dalam meningkatkan risiko asam urat tinggi. Sebagai contoh, obat diuretik yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau kondisi lain dapat mengurangi ekskresi asam urat dari tubuh sehingga meningkatkan konsentrasi asam urat dalam darah.
Selain itu, aspirin dalam dosis tinggi juga dapat mempengaruhi kadar asam urat. Oleh karena itu, jika seseorang sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang potensi efek samping atau interaksi obat yang mungkin memengaruhi kadar asam urat.
Pola makan tinggi gula, terutama fruktosa, dapat meningkatkan kadar asam urat dengan mengganggu metabolisme dan meningkatkan produksinya.
5. Riwayat Keluarga
Penyebab asam urat tinggi di usia muda selanjutnya adalah riwayat keluarga. Jika ada anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara kandung mengalami masalah asam urat tinggi, Anda mungkin memiliki risiko genetik yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Sebab, ada faktor-faktor keturunan yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap peningkatan kadar asam urat. Oleh karena itu, jika ada riwayat keluarga yang relevan, penting untuk meningkatkan kesadaran Anda tentang potensi risiko ini dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengelola kondisi kesehatan.
Baca Juga: Pantangan Asam Urat
6. Kurang Berolahraga
Gaya hidup yang kurang aktif atau kurang berolahraga dapat menjadi penyebab asam urat tinggi di usia muda. Aktivitas fisik yang cukup penting dalam pengaturan metabolisme asam urat, karena berolahraga membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui keringat dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Ketika seseorang jarang bergerak, seperti duduk terlalu lama di depan komputer atau televisi, metabolisme dapat terganggu, memungkinkan asam urat menumpuk dalam tubuh.
7. Pola Makan
Diet memainkan peran penting dalam mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh. Pola makan tinggi dalam purin, senyawa yang diubah menjadi asam urat dalam tubuh, dapat meningkatkan produksi asam urat. Makanan yang tinggi purin meliputi daging merah, makanan laut seperti sarden dan udang, alkohol, serta minuman manis berkafein.
Konsumsi berlebihan makanan-makanan ini dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi. Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan membatasi konsumsi makanan tinggi purin untuk mengurangi risiko peningkatan kadar asam urat.
8. Baru Mengalami Cedera atau Operasi
Cedera fisik atau operasi pada tubuh dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Ketika sel-sel tubuh rusak, asam urat yang tersimpan dalam sel dapat masuk ke dalam aliran darah. Ini terutama penting bagi mereka yang baru saja menjalani operasi besar atau mengalami trauma fisik serius.
Peningkatan asam urat setelah cedera atau operasi dapat memicu serangan nyeri sendi yang parah atau batu ginjal.
9. Usia dan Jenis Kelamin
Meskipun penyakit asam urat cenderung lebih umum terjadi pada usia lanjut, beberapa individu muda juga dapat mengalami asam urat tinggi. Pada umumnya, risiko ini lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita. Hormon seks pria, seperti testosteron, dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam urat dalam tubuh.
Namun, wanita biasanya memiliki risiko yang lebih rendah sebelum menopause, karena hormon estrogen dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh. Setelah menopause, risiko wanita untuk mengalami asam urat tinggi meningkat mendekati tingkat risiko pria.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Rematik?
10. Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula
Pola makan yang tinggi gula, terutama dalam bentuk fruktosa, juga dapat memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh. Gula yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme asam urat dan meningkatkan produksinya.
Makanan dan minuman yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa, seperti minuman bersoda, dapat menjadi faktor risiko.
Komplikasi asam urat yang tinggi dapat menyebabkan sakit ginjal hingga jantung. Untuk itu, Anda disarankan melakukan cek kesehatan rutin. Hal ini agar penyakit asam urat bisa terdeteksi dan diobati dengan cepat dan tepat.
Telah direview oleh dr. Melanie Salim
Source: