Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada berbagai penyebab muntah darah saat hamil, mulai dari pendarahan gusi, mimisan, hingga morning sickness berat (hiperemesis gravidarum). Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Mimisan bisa menjadi penyebab muntah darah.
Muntah darah termasuk gejala serius yang berarti mengalami pendarahan di saluran pencernaan bagian atas. Dalam istilah medis, muntah darah disebut sebagai hematemesis.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, salah satunya ibu hamil. Muntah keluar darah saat hamil yang terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah dan meningkatkan risiko kematian.
Penyebab Muntah Darah Saat Hamil
Berikut ini adalah beberapa penyebab muntah darah saat haat hamil yang penting untuk Anda ketahui:
1. Pendarahan Gusi
Ibu hamil dapat mengalami pendarahan gusi atau radang gusi karena gusi cenderung lebih sensitif dan mudah berdarah akibat peningkatan hormon kehamilan.
Pendarahan gusi juga disertai dengan gejala lain, seperti gusi bengkak, meradang, dan sensitif saat makan atau minum. Kondisi ini sering kali tidak disadari oleh ibu hamil hingga membuat gusi semakin teriritasi dan sakit.
Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Flek Hamil Muda yang Normal dan Penyebabnya
2. Mimisan
Saat hamil, tubuh dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk hidung. Hal ini bisa membuat pembuluh darah dalam hidung bengkak dan memicu mimisan.
Jika sedang berbaring, darah tidak menetes dari satu atau kedua lubang hidung. Sebaliknya, darah dapat mengalir ke bagian belakang tenggorokan atau mulut dan keluar saat Anda muntah. Darah dari mimisan biasanya berwarna merah terang hingga merah tua.
3. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah istilah medis yang merujuk pada mual dan muntah parah selama kehamilan. Kondisi ini dapat terjadi secara terus-menerus hingga menyebabkan berat badan menurun dan dehidrasi.
Pada dasarnya, mual dan muntah selama kehamilan (morning sickness) adalah kondisi yang umum terjadi, terutama saat pagi hari. Kondisi ini biasanya akan hilang pada usia kehamilan mencapai minggu ke-16 hingga ke-20.
Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab pasti morning sickness. Namun, gula darah rendah, peningkatan hormon hCG, stres, dan kelelahan disinyalir berhubungan dengan kejadian morining sickness.
Mual dan muntah di pagi hari dapat terjadi sekali atau 2 kali dalam sehari serta seharusnya tidak disertai darah. Jika mengalami muntah darah, ini bisa terjadi karena morning sickness yang parah sehingga membutuhkan penanganan medis.
Selain muntah darah, tanda-tanda hiperemesis gravidarum meliputi sembelit, kepala pusing, dan tidak mampu mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Bahaya muntah darah saat hamil muda akibat hiperemesis gravidarum bisa meningkatkan risiko berat badan lahir rendah.
4. Iritasi Mulut atau Tenggorokan
Penyebab muntah darah saat hamil bisa terjadi karena adanya iritasi pada mulut atau tenggorokan. Kondisi ini ditandai dengan sedikit darah dan darah berwarna gelap pada muntahan.
Bahkan, muntah yang bercampur dengan cairan asam lambung dapat merusak lapisan dan bagian belakang tenggorokan. Hal ini karena tubuh mengalami asam lambung naik atau penyakit GERD secara terus-menerus.
Selama kehamilan, penyakit GERD umum terjadi pada ibu hamil akibat peningkatan kadar hormon yang memengaruhi otot-otot dalam sistem pencernaan dan meningkatkan terjadinya refluks asam. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala, seperti nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada, dan perut kembung.
5. Iritasi atau Robekan Esofagus
Saluran esofagus membentang dari mulut dan tenggorokan hingga ke lambung. Muntah secara berlebihan dapat mengiritasi lapisan esofagus dan meningkatkan risiko darah dalam muntahan.
Robekan esofagus juga memicu pendarahan yang lebih serius. Meskipun jarang, kondisi ini bisa saja terjadi selama kehamilan.
Robekan esofagus disebabkan oleh banyaknya tekanan di dalam lambung atau esofagus. Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil saat memasuki akhir trimester ketiga akibat berat badan berlebih dan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: 17 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Muncul di Minggu Pertama
6. Sakit Maag
Sakit maag atau tukak lambung adalah kondisi ketika lambung mengalami luka. Terkadang, luka ini dapat berdarah dan keluar bersamaan dengan muntahan.
Penyebab sakit maag bisa terjadi infeksi bakteri, konsumsi obat-obatan tertentu, atau mengalami stres. Kondisi ini bisa memperburuk rasa mual dan muntah. Gejalanya disertai dengan sakit perut, mudah merasa kenyang, dan sering bersendawa.
Apakah Muntah Darah Tanda Keguguran?
Perlu diketahui bahwa muntah darah bukanlah tanda dari keguguran. Ketika mengalami kondisi ini, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius.
Selain itu, banyak orang mengatakan bahwa tidak mengalami morning sickness bisa saja memicu terjadinya keguguran. Anggapan ini tidak benar adanya dan tidak sesuai dengan fakta.
Ibu hamil tidak perlu khawatir apabila tidak mengalami mual dan muntah saat trimester pertama. Sebab, ini bukan tanda keguguran yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dan janin di dalam kandungan.
Meskipun begitu, penelitian membuktikan bahwa gejala morning sickness, seperti mual dan muntah berkaitan dengan penurunan risiko keguguran hingga 75 persen. Anda bisa mengenali tanda-tanda keguguran, seperti:
- Mual dan muntah parah
- Kram dan nyeri hebat
- Nyeri punggung mulai dari ringan hingga parah
- Pusing atau sakit kepala
- Mengalami pendarahan seperti menstruasi
- Keluarnya cairan atau jaringan dari vagina
Sementara muntah saat hamil berwarna kuning cenderung normal dan wajar terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh kadar hormon hCG yang lebih tinggi atau berasal dari asam lambung.
Cara Mengatasi Muntah Darah Saat Hamil
Ada beberapa langkah-langkah sebagai cara mengatasi ibu hamil muntah darah, antara lain:
- Periksakan diri ke dokter: Segera kunjungi layanan kesehatan terdekat atau ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mengatasi muntah darah pada ibu hamil. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang lainnya untuk memberikan hasil diagnosis dan pengobatan yang tepat.
- Diagnosis: Beri tahu riwayat kondisi medis dan ikuti semua petunjuk dari dokter. Tim medis dapat melakukan berbagai pemeriksaan, seperti tes darah, pencitraan, dan endoskopi.
- Menjalani perawatan: Setiap ibu hamil yang mengalami muntah darah dapat menjalani perawatan yang berbeda-beda. Perawatan ini dapat berupa konsumsi obat-obatan medis, cairan infus, transfusi darah, atau operasi bedah, tergantung dari penyebab muntah darah.
- Memantau gejala: Ibu hamil dianjurkan untuk memantau gejala yang bisa muncul kembali atau timbul keluhan lain. Jika hal ini terjadi, konsultasikan ke dokter.
- Lakukan tindakan pencegahan: Pastikan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Anda bisa mencegah mual dan muntah selama kehamilan dengan mengonsumsi jahe sebagai pengobatan alami di rumah.
Penting untuk tidak mengabaikan gejala muntah darah saat hamil karena dapat mengindikasikan masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan medis. Jika mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Healthline. What Does Vomiting Blood During Pregnancy Mean — and What Should You Do?. Maret 2025.
- Healthline. Why Am I Throwing Up Yellow Liquid While Pregnant?. Maret 2025.
- Huja Clinic. Vomiting Blood During Pregnancy: Causes and Treatment. Maret 2025.
- Parents. What to Know About Throwing Up Blood While Pregnant. Maret 2025.