Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kuret adalah prosedur untuk mengatasi masalah medis tertentu, seperti keguguran tidak tuntas. Sama seperti jenis operasi lainnya, kuret dapat menimbulkan efek samping berupa infeksi dan pendarahan selama beberapa hari. Biaya prosedur ini dapat berkisar hingga jutaan rupiah.
Kuret mengacu pada pengikisan atau pengangkatan jaringan yang melapisi rongga rahim dengan alat bedah.
Penyebab kuret adalah karena adanya masalah kesehatan tertentu. Misalnya, pendarahan rahim tidak teratur. Prosedur ini mampu mendeteksi sel-sel endometrium abnormal yang menjadi tanda kanker rahim.
Proses kuret biasanya berlangsung selama 5-10 menit. Namun, keseluruhan prosesnya memakan waktu lebih lama karena harus menjalani anestesi dan persiapan medis lainnya.
Apa Itu Kuret?
Dilatasi dan kuret adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengangkat jaringan dari rahim. Prosedur ini termasuk dalam perawatan rawat jalan sehingga Anda bisa pulang di hari yang sama.
Ginekolog atau dokter kandungan dapat melakukan prosedur kuret di rumah sakit atau layanan pusat bedah. Adapun waktu yang tepat untuk melakukan proses kuret apabila mengalami berbagai kondisi medis tertentu, seperti:
- Riwayat pendarahan menstruasi tidak normal, seperti pendarahan hebat atau menoragia, pendarahan di antara periode siklus haid, atau pendarahan setelah menopause
- Mengalami infeksi uterus
- Aborsi bedah yang dikombinasikan dengan penyedotan
- Keguguran
- Aborsi medis yang tidak tuntas
- Infertilitas atau gangguan kesuburan pada wanita
Manfaat dan Tujuan Kuret
Berikut ini adalah beberapa manfaat dan tujuan kuret:
1. Mengeluarkan Jaringan di Rahim
Salah satu manfaat kuret adalah untuk mengeluarkan jaringan di rahim. Biasanya, prosedur ini dapat terjadi setelah pasien mengalami keguguran, aborsi, atau bagian plasenta yang tertinggal di rahim saat melahirkan.
Jika tidak dikeluarkan, rahim akan mudah terinfeksi penyakit dan mengalami pendarahan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur ini.
Baca Juga: Bagaimana Kondisi Rahim Setelah Kuret? Cek Fakta Medisnya!
2. Mendiagnosis atau Mengobati Kondisi Kesehatan
Prosedur kuret mampu mengangkat jaringan abnormal yang menyebabkan masalah kesehatan tertentu, seperti infeksi, fibroid, atau kanker rahim. Prosedur ini dapat mengangkat kista, polip, atau tumor yang mengganggu kesehatan tubuh.
Pada kebanyakan kasus, dokter dapat mengirim sampel jaringan rahim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Hal ini sangat penting untuk mencegah gejala semakin parah.
Prosedur Sebelum Kuret
Dokter atau ahli medis profesional dapat meminta riwayat kesehatan lengkap pasien sebelum menjalani prosedur kuret. Misalnya, konsumsi obat dan reaksi alergi.
Anda juga harus memberi tahu dokter apabila sedang hamil untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter dapat meminta pasien untuk berhenti makan dan minum saat malam hari sebelum menjadi prosedur kuret.
Ahli medis profesional bisa menyarankan pengobatan untuk melunakkan dan melebarkan area serviks dengan menggunakan stik laminaria dan obat misoprostol. Hal ini sangat penting agar memudahkan prosedur kuret saat berlangsung.
Sebelum menjalani prosedur, dokter dapat menyiapkan beberapa perlengkapan yang harus dibawa saat kuret, seperti:
- Obat anestesi
- Spekulum
- Dilator
- Kuret, sejenis alat pengikis berbentuk sendok
Proses Kuret
Proses kuret termasuk bagian dari perawatan rumah sakit yang mampu mencegah gejala fisik terjadi. Prosedur ini cenderung beragam, tergantung dari jenis perawatan dan kondisi kesehatan pasien.
Dokter dapat memberikan anestesi untuk membuat Anda tertidur dalam waktu tertentu. Adapun langkah-langkah proses kuret meliputi:
- Pasien diminta untuk melepaskan pakaian dan menggunakan baju medis yang sudah disediakan oleh layanan kesehatan
- Sebelum menjalani prosedur, pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu
- Dokter dapat memposisikan pasien di meja operasi atau pemeriksaan dengan kaki dan tungkai ditopang untuk pemeriksaan panggul
- Kemudian, jalur intravena (IV) bisa dipasang di lengan atau tangan, lalu kateter urine dimasukkan
- Dokter dapat memasukkan alat spekulum ke dalam vagina untuk melebarkan dinding vagina dan memaparkan serviks
- Leher rahim akan dibersihkan dengan larutan antiseptik terlebih dahulu
- Jik menggunakan anestesi umum atau regional, ahli anestesi perlu memantau tekanan darah, pernapasan, detak jantung, dan kadar oksigen pasien selama operasi
- Kemudian, dokter menggunakan forsep (tenakulum) untuk menahan serviks agar tetap stabil selama prosedur
- Tim medis dapat mengikis bagian dalam saluran serviks dengan kuret kecil apabila memerlukan pemeriksaan jaringan serviks
- Dokter memasukkan alat tipis berbentuk batang melalui lubang serviks untuk menentukan panjang rahim
- Pada kondisi ini, tim medis dapat melebarkan leher rahim untuk memasukkan serangkaian batang tipis
- Kuret dimasukkan melalui lubang serviks ke dalam rahim dan ujung berbentuk sendok yang tajam akan diusapkan ke seluruh lapisan rahim untuk mengangkat jaringan
- Lalu, alat akan dilepas dan semua jaringan dikumpulkan untuk dianalisis lebih lanjut ke laboratorium
Setelah Kuret
Proses penyembuhan cenderung bervariasi tergantung dari jenis prosedur dan pemberian anestesi. Jika menerima anestesi regional atau umum, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk diobservasi.
Dokter dapat memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan pada tubuh pasien agar terhindar dari efek samping. Anda dapat menjalani rawat jalan apabila hasil observasi menunjukkan hasil stabil.
Jika pasien menerima anestesi lokal, dokter dapat menyarankan untuk istirahat selama 2 jam sebelum pulang. Pasien juga perlu memakai pembalut untuk mengatasi pendarahan yang terjadi.
Setelah menjalani proses kuret, sangat wajar apabila mengalami bercak atau pendarahan ringan pada vagina selama beberapa hari. Kondisi ini memiliki keluhan umum lainnya, seperti kram atau nyeri perut.
Sebaiknya, hindari melakukan douching, menggunakan tampon, dan berhubungan seksual selama 2-3 hari atau jangka waktu tertentu. Pasien juga perlu membatasi aktivitasnya sehari-hari agar tidak menimbulkan pendarahan hebat.
Peringatan dan Pantangan
Sehabis melakukan proses kuret, sebaiknya ikuti dan anjuran dari dokter untuk mempercepat proses penyembuhan. Anjurannya dapat berupa:
- Segera periksakan diri ke dokter apabila merasa khawatir atau ketakutan setelah prosedur
- Rasa tidak nyaman atau kram dianggap normal sehingga Anda bisa mengatasinya dengan melakukan perawatan mandiri di rumah
- Minum obat sesuai dengan saran dokter agar terhindar dari efek samping
- Pastikan untuk menghabiskan seluruh obat, meskipun Anda dalam keadaan sehat
- Menggunakan pembalut saat terjadi pendarahan
Selain itu, terdapat peringatan dan pantangan yang harus dihindari bagi penderita meliputi:
- Berendam, sebaiknya mandi atau membasuh badan untuk mencegah terjadinya pendarahan
- Berhubungan intim
- Berenang
- Menggunakan tampon
Jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi, seperti demam, nyeri, atau keluarnya cairan dari dalam tubuh, sebaiknya segera kunjungi dokter agar tidak memicu komplikasi serius. Dokter dapat mendiagnosis infeksi penyakit untuk memastikan kesehatan tubuh penderita tetap optimal.
Efek Samping Kuret
Kuret merupakan prosedur medis yang aman dan mampu mengatasi masalah kesehatan tertentu. Namun, sama seperti operasi lainnya, prosedur ini memiliki efek samping yang perlu Anda waspadai berupa:
1. Perforasi Uterus
Perforasi uterus merupakan komplikasi bedah yang dapat terjadi pada prosedur intrauterin apa pun, termasuk kuret. Kondisi ini bisa menimbulkan penyakit serius dan meningkatkan risiko rahim robek atau pecah.
Gangguan perforasi uterus termasuk kondisi darurat medis yang bisa mengancam nyawa. Meskipun jarang terjadi, dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan jenis operasi lainnya.
Baca Juga: Perawatan Pasca Keguguran dan Prosedur Medisnya
2. Infeksi
Efek samping kuret selanjutnya adalah bisa mengalami infeksi penyakit. Kondisi ini dapat terjadi saat bakteri, virus, atau mikro lain masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak.
Berdasarkan tingkat keparahannya, infeksi penyakit bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami kondisi ini.
3. Pendarahan
Setelah menjalani prosedur kuret, Anda akan mengalami pendarahan dan kram selama beberapa hari. Kondisi ini merupakan hal yang wajar apabila pendarahan yang terjadi dalam kondisi ringan. Tim medis dapat menyarankan pasien untuk menggunakan pembalut agar darah tidak bocor.
Namun, pada beberapa kasus, pasien bisa mengalami pendarahan hebat yang terjadi bersamaan dengan keluarnya cairan berbau busuk dari vagina dan nyeri perut parah. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera mungkin agar terhindar dari gangguan kesehatan tertentu.
4. Sindrom Asherman
Pada kasus yang jarang terjadi, penderita bisa mengalami efek samping kuret berupa sindrom Asherman. Kondisi ini dapat terjadi ketika jaringan parut terbentuk di rahim.
Sindrom Asherman bisa menyebabkan kemandulan dan mengubah aliran menstruasi tidak teratur. Dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan operasi kecil untuk menghilangkan jaringan parut di rahim.
Kapan Harus ke Dokter?
Pasien dapat menjalani diagnosis komplikasi akibat kuret sejak dini. Jika Anda merasakan gejala setelah prosedur kuret, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Gejalanya dapat meliputi:
- Perut terasa nyeri atau lunak
- Demam
- Pendarahan hebat
- Terdapat gumpalan darah besar yang keluar dari vagina
- Kram perut patah
- Keputihan abnormal atau berbau busuk
Biaya Kuret
Setiap rumah sakit memiliki biaya prosedur kuret yang berbeda-beda, tergantung dari lokasi dan fasilitasnya.. Perkiraan estimasi biaya prosedur ini berkisar dari harga 1,5 juta rupiah.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar proses kuret dan masalah kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Better Health Channel. Dilatation and Curettage (D&C). Agustus 2024.
- Cleveland Clinic. Dilation and Curettage (D & C). Agustus 2024.
- Johns Hopkins Medicine. Dilation and Curettage (D and C). Agustus 2024.