Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Mengenal 7 Jenis Inkontinensia Urine dan Penyebabnya
Asifah
Sabtu, 06 Desember 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Mengenal 7 Jenis Inkontinensia Urine dan Penyebabnya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Jenis inkontinensia urine memiliki penyebab dan gejala yang berbeda, mulai dari bersifat sementara hingga akibat gangguan saraf. Penyakit ini jarang sembuh dengan sendirinya jika disebabkan oleh kerusakan jaringan yang sudah serius.

jenis inkontinensia urine
Pemicu inkontinensia urine salah satunya adalah faktor usia yang sudah menopause.

Jenis inkontinensia urine adalah kondisi medis yang membuat seseorang tidak bisa menahan kencing sehingga urine keluar tanpa sadar. Masalah ini sering kali menurunkan rasa percaya diri dan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.

Setiap jenis urine memiliki penyebab yang berbeda, mulai dari masalah otot dasar panggul, saraf, hingga faktor gaya hidup. Mengenali jenisnya sejak dini membantu Anda menemukan cara agar tidak buang air kecil terus menerus dengan langkah penanganan yang tepat.

Daftar Isi

Toggle
  • Jenis Inkontinensia Urine
    • 1. Temporary Urinary Incontinence
    • 2. Stress Incontinence
    • 3. Overactive Bladder (Urge Incontinence)
    • 4. Mixed Incontinence
    • 5. Overflow Incontinence
    • 6. Functional Incontinence
    • 7. Reflex Incontinence
  • Kapan Perlu ke Dokter?

Jenis Inkontinensia Urine

Ada beberapa jenis urin yang memiliki penyebab berbeda, sehingga penting untuk mengenalinya agar bisa menemukan cara agar tidak buang air kecil terus menerus secara lebih tepat.

1. Temporary Urinary Incontinence

Jenis inkontinensia ini bersifat sementara karena dipicu oleh makanan, minuman, atau obat-obatan tertentu. Beberapa pemicunya antara lain:

  • Alkohol
  • Kafein
  • Minuman bersoda dan air berkarbonasi
  • Pemanis buatan
  • Cokelat
  • Cabai atau makanan pedas
  • Makanan tinggi gula atau asam, termasuk buah sitrus
  • Obat jantung, tekanan darah, obat penenang, dan pelemas otot
  • Dosis tinggi vitamin C

Selain itu, kondisi medis tertentu juga bisa membuat seseorang tidak bisa menahan kencing untuk sementara. Infeksi saluran kemih misalnya, dapat mengiritasi kandung kemih sehingga menimbulkan dorongan mendesak. Begitu juga sembelit yang menekan saraf di sekitar kandung kemih sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Baca Juga: 8 Bahaya Menahan Buang Air Kecil, Jangan Dibiarkan!

2. Stress Incontinence

Stress incontinence terjadi ketika urine bocor saat ada tekanan fisik seperti batuk, tertawa, atau berolahraga. Hal ini muncul karena tekanan perut membuat kandung kemih tidak mampu menahan kencing meski ototnya tidak berkontraksi. Kebocoran biasanya sedikit, tetapi bisa lebih banyak pada kasus yang berat.

Penyebab utama adalah melemahnya otot dasar panggul atau kerusakan sfingter uretra. Wanita setelah melahirkan lebih berisiko, terutama bila persalinan sulit atau bayi berukuran besar. Faktor usia juga berpengaruh karena otot semakin lemah, dan pada wanita biasanya gejala muncul setelah menopause.

3. Overactive Bladder (Urge Incontinence)

Overactive bladder ditandai dengan dorongan kuat untuk segera buang air kecil, meskipun kandung kemih belum penuh. Sering kali, urine keluar sebelum sempat mencapai toilet. Kondisi ini membuat penderita harus sering ke kamar mandi sehingga mengganggu rutinitas.

Penyebabnya meliputi kontraksi otot kandung kemih yang berlebihan, masalah saraf akibat stroke atau diabetes, serta infeksi kandung kemih. Pada beberapa orang, penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi risiko meningkat seiring bertambahnya usia.

4. Mixed Incontinence

Mixed incontinence adalah kombinasi antara stress incontinence dan urge incontinence. Penderitanya mengalami kebocoran urine saat ada tekanan fisik sekaligus dorongan tiba-tiba untuk buang air kecil. Jenis urin ini membuat pengelolaan gejala menjadi lebih sulit.

Kondisi ini sering wanita alami, terutama yang sudah melahirkan atau memasuki usia lanjut. Pada pria, mixed incontinence bisa muncul setelah operasi prostat atau pembesaran prostat. Lansia yang fisiknya lemah juga cenderung lebih mudah mengalami kondisi ini.

Baca Juga: 10 Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

5. Overflow Incontinence

Overflow incontinence terjadi ketika kandung kemih tidak bisa kosong sepenuhnya. Akibatnya, urine menumpuk lalu keluar sedikit demi sedikit tanpa Anda sadari. Penderitanya bisa merasa sering kencing tetapi kandung kemih tetap penuh.

Kondisi ini biasanya karena penyumbatan aliran urine, misalnya karena pembesaran prostat atau batu kandung kemih. Selain itu, kelemahan otot kandung kemih akibat diabetes, kerusakan saraf, atau efek obat tertentu juga dapat memicu masalah ini.

6. Functional Incontinence

Functional incontinence bukan karena gangguan pada kandung kemih, melainkan karena hambatan fisik atau mental yang membuat sulit mencapai toilet tepat waktu. Akibatnya, urine keluar meskipun sistem kemih sebenarnya normal.

Contohnya adalah orang dengan arthritis yang sulit bergerak, pasien dengan demensia yang tidak menyadari dorongan buang air kecil, atau orang yang terhalang kondisi lingkungan seperti toilet yang jauh. Obat-obatan yang meningkatkan produksi urine juga bisa memperburuk keadaan.

7. Reflex Incontinence

Reflex incontinence terjadi ketika urine keluar dalam jumlah banyak tanpa peringatan atau rasa ingin kencing. Hal ini biasanya berkaitan dengan kerusakan saraf yang mengganggu komunikasi antara otak dan kandung kemih.

Penyebabnya meliputi cedera tulang belakang, multiple sclerosis, atau kerusakan saraf akibat operasi dan terapi radiasi. Karena tidak ada rasa ingin buang air kecil, penderita biasanya baru sadar setelah urine sudah keluar.

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika Anda mengalami masalah tidak bisa menahan kencing atau gejala inkontinensia urine lainnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Kondisi ini cukup umum dan tidak perlu merasa malu untuk membicarakan gejala yang Anda alami, karena langkah ini adalah awal untuk menemukan solusi yang tepat.

Dokter biasanya akan menanyakan riwayat keluhan Anda dan mungkin melakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan panggul pada wanita atau pemeriksaan rektal pada pria. Selain itu, dokter meminta anda membuat catatan harian mengenai jumlah cairan yang Anda minum dan frekuensi buang air kecil, atau dirujuk ke spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut bila perlu.

Baca Juga: Ciri-Ciri Uring Orang yang Sehat dan Tidak Sehat, Seperti Apa?

Yuk segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. aisha

Source:

  • Mayo Clinic. Urinary incontinence. Desember 2025
  • Harvard Health Publishing. Types of urinary incontinence. Desember 2025
  • NHS. Urinary incontinence. Desember 2025

Artikel Terkait

  • Jenis amnesia dan penyebabnya
    Jenis Amnesia dan Penyebabnya
  • gejala anthraks dan penyebabnya
    Mengenal Gejala Anthraks dan Apa Saja Penyebabnya
  • jenis neuropati
    Mengenal 5 Jenis Neuropati, Penyebab, dan Gejalanya
  • inkontinensia urine adalah
    Inkontinensia Urine: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
  • demensia adalah
    5 Jenis-Jenis Demensia: Penyebab dan Gejalanya
  • Jenis penyakit lupus
    Jenis Penyakit Lupus dan Penjelasannya
  • jenis penyakit tht
    Jenis-Jenis Penyakit THT: Gejala dan Penyebabnya
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • Jenis amnesia dan penyebabnya
    Jenis Amnesia dan Penyebabnya
  • gejala anthraks dan penyebabnya
    Mengenal Gejala Anthraks dan Apa Saja Penyebabnya
  • jenis neuropati
    Mengenal 5 Jenis Neuropati, Penyebab, dan Gejalanya
  • inkontinensia urine adalah
    Inkontinensia Urine: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
  • demensia adalah
    5 Jenis-Jenis Demensia: Penyebab dan Gejalanya
  • Jenis penyakit lupus
    Jenis Penyakit Lupus dan Penjelasannya
  • jenis penyakit tht
    Jenis-Jenis Penyakit THT: Gejala dan Penyebabnya

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP