Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis hepatitis terdiri dari A, B, C, D, dan E. Masing-masing jenis mempunyai tingkat keparahan, cara penularan, dan pengobatan yang berbeda. Kondisi ini umumnya dapat diobati dengan pola hidup sehat, pemberian obat antivirus, dan transplantasi hati (untuk penyakit kronis).

Penyakit hepatitis adalah kondisi peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, autoimun, atau paparan zat toksik. Penularannya bisa terjadi melalui cairan tubuh (seperti darah, air liur, air mani), makananatau minuman yang terkontaminasi, atau transmisi vertikal dari ibu ke anak.
Cara pencegahan penyakit hepatitis yaitu menjalani program vaksinasi, menjaga kebersihan yang baik, dan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter.
Macam-Macam Jenis Penyakit Hepatitis
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit hepatitis yang perlu Anda ketahui:
1. Hepatitis A
Hepatitis A terjadi karena infeksi virus hepatitis A. Biasanya, penderita tertular penyakit ini melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi.
Penyakit hepatitis A sering kali muncul di negara-negara yang memiliki sanitasi buruk. Gejalanya bisa hilang selama beberapa bulan. Namun, kondisi ini tidak boleh Anda abaikan begitu saja karena gejalanya bisa bertambah parah dan bahkan mengancam nyawa.
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi hepapatis A. Dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk meredakan gejala yang muncul, seperti nyeri, mual, dan gatal.
Baca juga: Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?
2. Hepatitis B
Sesuai dengan namanya, hepatitis B terjadi karena infeksi virus hepatitis B (HBV). Selain karena penyebab, perbedaan hepatitis A dan B juga terlihat dari cara penularannya. Jenis hepatitis B menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
Virus ini juga dapat menular dari ibu ke bayi saat persalinan. Bisa menjadi kronis, terutama jika terinfeksi sejak kecil. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sirosis hingga kanker hati. Hepatitis B bisa dicegah dengan vaksinasi dan diobati dengan antivirus.
3. Hepatitis C
Penyebab penyakit hepatitis C adalah infeksi virus hepatitis C (HCV) yang menular melalui darah. Hepatitis B dan C merupakan jenis hepatitis paling berbahaya. Keduanya sering tidak bergejala hingga terjadi kerusakan hati.
Hepatitis C berisiko tinggi menjadi kronis dan menyebabkan sirosis atau gagal hati. Penyakit hepatitis C bisa diobati dengan terapi antivirus langsung (DAAs) yang sangat efektif.
4. Hepatitis D
Dalam isitilah medis, kondisi ini memiliki sebutan lain sebagai hepatitis delta. Secara umum, hepatitis D hanya menyerang orang yang mengalami hepatitis B. Virus ini memperparah infeksi hepatitis B.
Karena hal inilah, gejalanya mirip dengan hepatitis B, seperti urin berwarna gelap, demam, dan penyakit kuning. Pada beberapa kasus, hepatitis D bisa terjadi secara bersamaan. Kondisi ini dapat menular melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, dan air liur.
Hepatitis D berisiko tinggi pada orang yang berhubungan intim dengan penderita hepatitis B, berbagi jarum suntik saat menyuntikkan narkoba, dan berpergian ke daerah dengan kasus tinggi.
Baca juga: Pantangan Penderita Hepatitis B
5. Hepatitis E
Bila sistem imun lemah, hepatitis E berisiko menjadi penyakiti kronis yang memerlukan pengobatan medis. Sebagian besar kasus hepatitis E tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, beberapa penderita dapat mengalami gejala seperti kelelahan, nafsu makan menurun, sakit perut, dan penyakit kuning.
Infeksi hepatitis E menyebar melalui air yang terkontaminasi, daging yang tidak dimasak sempurna, dan kontak darah. Bahkan, orang dengan sistem imun lemah memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi serius. Tidak ada pengobatan khusus, namun dapat dicegah dengan sanitasi yang baik.
Gejala Hepatitis yang Perlu Diwaspadai
Gejala virus hepatitis bisa terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini sering kali diabaikan dan tidak disadari oleh penderita. Gejala hepatitis dapat meliputi:
- Demam
- Mual atau nafsu makan menurun
- Kelelahan
- Nyeri pada bagian sisi kanan atas perut
- Seluruh tubuh tampak kuning (jaundice)
- Urin berwarna gelap
- Feses pucat
Bila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin, gejala yang muncul bisa bertambah parah dan memicu kerusakan hati. Gejala kronisnya dapat berupa kebingungan, urin berwarna gelap, feses berwarna terang, kulit gatal, dan penyakit kuning.
Baca juga: Hepatitis Akut pada Anak dan Pengobatan
Jika mengalami tanda-tanda penyakit tersebut, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera mungkin. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview: dr. Sherly
Source:
- Cleveland Clinic. Hepatitis. Mei 2025.
- Johns Hopkins Medicine. Autoimmune Hepatitis. Mei 2025.
- Johns Hopkins Medicine. Neonatal Hepatitis. Mei 2025.
- NHS. Hepatitis. Mei 2025.