Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab Jantung Bocor pada Bayi bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari faktor genetik, adanya kelainan kromosom, ibu hamil mengalami diabetes, hingga terinfeksi Rubella. Gejalanya meliputi napas cepat, perubahan warna kulit, hingga pembengkakan pada tubuh.

Jantung bocor pada bayi merupakan kelainan jantung bawaan yang cukup sering terjadi.
Kelainan jantung bawaan, termasuk jantung bocor pada bayi adalah kondisi yang memerlukan perhatian medis sejak dini. Penyakit jantung ini terjadi ketika struktur jantung tidak terbentuk sempurna selama masa kehamilan, yang dapat berdampak pada fungsi sirkulasi darah.
Cara mengobati jantung bocor pada bayi tergantung pada tingkat keparahan. Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya apabila kebocoran tidak terlalu parah, namun apabila kondisinya parah, mungkin dibutuhan kateterisasi jantung atau operasi jantung terbuka untuk menutup kebocoran tersebut. Dengan deteksi dini dan penanganan tepat, banyak bayi dengan kelainan jantung dapat tumbuh sehat dan menjalani kehidupan normal.
Penyebab Jantung Bocor pada Bayi dan Faktor Risikonya
Dalam banyak kasus, dokter tidak selalu mengetahui pasti penyebab jantung bocor pada bayi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa faktor keturunan, kelainan kromosom, penyakit tertentu pada ibu, hingga paparan obat atau infeksi saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan kelainan jantung.
Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab jantung bocor pada bayi:
1. Riwayat Penyakit Jantung pada Keluarga
Risiko bayi mengalami jantung bocor lebih tinggi jika orang tua atau saudara kandung pernah memiliki penyakit jantung bawaan. Jika salah satu anak sebelumnya terlahir dengan kelainan ini, kemungkinan anak berikutnya juga mengalaminya berkisar antara 1,5% hingga 5%.
Risiko akan meningkat jika lebih dari satu anak dalam keluarga memiliki riwayat yang sama atau jika ibunya juga menderita kelainan jantung bawaan.
Baca Juga: 11 Gejala Gangguan Jantung yang Sering Diabaikan
2. Kelainan Kromosom
Beberapa sindrom genetik yang disebabkan oleh kelainan jumlah atau struktur kromosom sering dikaitkan dengan penyebab jantung bocor pada bayi. Contohnya sindrom Down, Turner, atau trisomi 13 dan 18. Kelainan kromosom dapat mengganggu pembentukan organ, termasuk jantung, sejak awal masa kehamilan.
3. Kelainan pada Satu Gen (Single Gene Defects)
Mutasi pada satu gen tertentu juga dapat memicu sindrom yang memengaruhi perkembangan jantung. Misalnya sindrom Marfan, Noonan, atau Holt Oram. Meski kelainan ini jarang, efeknya bisa sangat signifikan karena gangguan berasal dari level genetik yang mengatur pembentukan jaringan tubuh, termasuk katup dan dinding jantung.
4. Ibu Menderita Diabetes
Ibu yang memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2, terutama jika tidak terkontrol dengan baik selama hamil, berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan jantung bawaan. Kadar insulin yang tinggi dalam darah dapat memengaruhi pembentukan jantung janin pada trimester pertama. Risiko ini tidak berlaku pada diabetes gestasional.
Baca Juga: Tanda Sakit Jantung yang Penting Diwaspadai
5. Konsumsi Alkohol Saat Hamil
Minum alkohol berlebihan selama hamil dapat menyebabkan sindrom alkohol janin (fetal alcohol spectrum disorder). Salah satu dampaknya adalah bayi lahir dengan kelainan jantung seperti lubang pada dinding jantung (septal defect). Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya hindari konsumsi alkohol.
6. Infeksi Rubella
Infeksi rubella pada trimester awal kehamilan bisa menyebabkan berbagai cacat lahir, termasuk jantung bocor pada bayi. Itulah mengapa vaksinasi rubella sebelum hamil sangat penting, terutama bagi wanita yang belum pernah terkena penyakit ini atau belum mendapat imunisasi.
7. Infeksi Flu pada Awal Kehamilan
Flu yang terjadi pada trimester pertama juga berkaitan dengan peningkatan risiko kelainan jantung pada janin, meski penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami. Vaksin flu aman untuk ibu hamil sebagai pencegahan risiko ini.
Baca Juga: Jantung Koroner: Penyebab,Gejala, Cara Mengatasi
8. Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa obat memiliki risiko memicu kelainan jantung bawaan, seperti obat anti kejang tertentu, obat jerawat yang mengandung isotretinoin, dan penggunaan ibuprofen pada usia kehamilan di atas 30 minggu. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun.
9. Fenilketonuria (PKU) yang Tidak Terkontrol
PKU adalah kelainan genetik di mana tubuh tidak dapat memecah asam amino fenilalanin. Jika ibu hamil dengan PKU tidak menjalani diet khusus yang direkomendasikan dokter, kadar fenilalanin yang tinggi dapat memengaruhi perkembangan organ janin, termasuk jantung.
Baca Juga: Catat, Cara untuk Menajaga Jantung Tetap Sehat
Gejala Jantung Bocor pada Bayi
Ciri-ciri jantung bocor pada bayi umumnya mulai terlihat sejak lahir atau beberapa minggu pertama kehidupan, terutama jika kelainannya tergolong serius. Bayi bisa menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Bibir, lidah, atau kuku yang tampak pucat keabu-abuan atau kebiruan
- Napas cepat,
- Bengkak di kaki, perut, atau sekitar mata
- Kesulitan bernapas saat menyusu sehingga berat badannya sulit naik.
Perubahan warna kulit ini bisa lebih mudah atau sulit terlihat tergantung warna kulit bayi. Kondisi ini membutuhkan pemeriksaan medis segera agar penanganan dapat dilakukan sejak dini.
Sementara itu, ciri-ciri jantung bocor pada anak yang tidak terdeteksi sejak bayi biasanya baru terlihat ketika mereka mulai aktif. Anak mungkin mudah sesak napas atau cepat lelah saat bermain atau berolahraga, pingsan saat beraktivitas, atau mengalami pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, dan kaki.
Pada beberapa kasus, jantung bocor bisa sembuh dan menutup sendiri seiring pertumbuhan, terutama jika lubangnya kecil. Namun, jika lubang tidak menutup atau gejalanya semakin berat, cara mengobatinya membutuhkan konsumsi obat atau operasi. Dengan penanganan yang tepat, banyak anak dengan jantung bocor dapat tumbuh sehat dan beraktivitas normal.
Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung agar Tetap Sehat
Jika bayi Anda atau orang terdekat menunjukan gejala jantung bocor, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- NIH. CONGENITAL HEART DEFECTS. Oktober 2025.
- NHS. Congenital heart disease. Oktober 2025.
- Mayo Clinic. Congenital heart defects in children. Oktober 2025.




