Ditulis oleh Tim Konten Medis
Daging setengah matang sering disebut medium rare. Makan daging setengah matang bisa berisiko karena bakteri atau parasit, jadi sebaiknya dimasak dengan baik untuk menghindari infeksi.
Daging setengah matang dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan E. Coli.
Ahli kesehatan menganjurkan untuk memasak daging sapi atau ayam hingga matang untuk membunuh bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Namun, beberapa orang mengklaim bahwa mengonsumsi daging mentah atau setengah matang lebih bermanfaat daripada dimasak.
Lantas, apakah boleh makan daging setengah matang? Yuk, langsung cek faktanya pada pembahasan artikel di bawah ini!
Bolehkah Makan Daging Setengah Matang?
Tidak boleh. Daging setengah matang atau belum matang sepenuhnya bisa mengandung bakteri berbahaya berupa Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan E. Coli. Jenis bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan yang mampu mengganggu kesehatan fungsi tubuh.
Bakteri pada daging setelah matang biasanya akan hancur ketika Anda memasaknya dengan benar dan dalam keadaan matang. Pada beberapa orang, mengonsumsi daging ayam atau sapi setengah matang dilarang karena bisa memicu masalah kesehatan tertentu.
Misalnya, feses berdarah, diare, mual, muntah, dan kram perut. Bahkan, jenis makanan ini juga berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker usus dan kanker lambung yang berbahaya.
Tingkat kematangan daging setengah matang juga tidak dianjurkan oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, termasuk anak berusia di bawah 5 tahun, lansia berusia di atas 70 tahun, dan wanita hamil. Tanda dan gejala akibat mengonsumsi makanan ini dapat berlangsung selama 1-2 hari setelah terinfeksi, mulai dari ringan hingga parah.
Makan daging setengah matang saat hamil bisa menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan pada janin di dalam kandungan. Kondisi ini muncul dengan beberapa keluhan, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
Jika gejala cukup ringan, Anda hanya perlu melakukan perawatan mandiri di rumah dengan istirahat yang cukup dan minum banyak cairan. Sementara itu, infeksi keracunan makanan yang parah memerlukan penanganan medis agar terhindar dari komplikasi serius yang bisa mengancam nyawa.
Cobalah untuk memasak daging hingga matang dengan melakukan beberapa persiapan, sebagai berikut:
- Bersihkan: Pastikan untuk membersihkan seluruh alat dan permukaan dapur, sebelum menyiapkan makanan. Hal ini untuk mencegah penyebaran bakteri.
- Pisahkan: Jauhkan daging segar atau mentah dari jenis makanan lainnya. Anda bisa menggunakan talenan dan pisau berbeda untuk memastikan bakteri tidak menyebar.
- Masak: Potong daging sesuai selera, lalu masak hingga mencapai suhu internal 145 derajat Fahrenheit atau 62,8 derajat celcius.
Pada tahap memasak ini, daging mungkin masih terlihat merah mudah. Namun, Anda tidak bisa hanya mengandalkan warna daging untuk menentukan tingkat kematangannya.
Sebelum mengomsumsi daging, pastikan untuk terlebih dahulu dengan sabun dan air selama 20 detik sebelum dan sesudah menyentuh makanan.
Baca Juga: Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Tidak Sehat
Tingkat Kematangan Daging dan Dampaknya pada Kesehatan
Adapun sejumlah tingkat kematangan daging yang tersedia di beberapa restoran, sebagai berikut:
1. Rare (Mentah)
Masak daging dengan tingkat kematangan rare atau mentah dengan suhu internal antara 120 dan 125 derajat Fahrenheit (49 derajat hingga 51 derajat Celcius). Pada tingkatan ini, kondisi daging tampak merah dan terasa sangat lembut.
Masak dalam waktu sebentar saja sekitar 2 menit. Namun, tingkat kematangan daging ini tidak untuk Anda konsumsi.
Sebab, daging masih dalam keadaan mentah yang dapat mengandung berbagai bakteri di dalamnya. Hal ini dapat berdampak langsung pada kesehatan tubuh, seperti menimbulkan keracunan makanan, diare, dan penyakit kanker.
2. Medium Rare (Setengah Matang)
Daging medium rare atau setengah matang cendeurng berwarna kemerahan di bagian tengahnya. Masak jenis daging ini dengan suhu internal berkisar 130 hingga 135 derajat Fahrenheit (49-52 derajat Celcius).
Tingkatan medium rare sangat populer. Tekstur daging juga cenderung lembut, hangat, dan cita rasa yang lezat.
Selain itu, daging medium rare juga tidak terasa lembap dan bagian luarnya sudah hampir kecoklatan. Jenis daging ini cocok Anda konsumsi jika sedang menjalankan pola hidup sehat.
Meskipun begitu, hindari konsumsi daging setengah matang setiap hari karena bakteri di dalamnya belum sepenuhnya hancur. Jika daging terkontaminasi oleh bakteri, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan serius hingga mengancam nyawa.
Anda bisa mengalami sakit kepala, nyeri perut, dan demam. Kondisi ini biasanya terjadi akibat patogen umum dalam daging setengah matang, seperti Salmonella, E. Coli, dan Listeria.
Baca Juga: Makanan Lezat namun dapat Membahayakan?
3. Medium (Tiga Seperempat Matang)
Beberapa orang kerap menyukai tingkat kematangan daging medium atau tiga seperempat matang. Tingkatan ini memiliki tekstur lebih padat daripada dengan setengah matang.
Bahkan, daging medium tampak berwarna merah muda hangat pada bagian tengahnya. Masak jenis daging ini dalam suhu internal antara 140 hingga 145 derajat Fahrenheit atau berkisar 60-63 derajat Celcius.
Daging dengan tingkat kematangan medium cenderung sudah matang sehingga aman Anda konsumsi. Daging akan terasa empuk dan lembut di bagian tengahnya.
Namun, pastikan untuk mengonsumsi daging sepenuhnya matang untuk mengurangi risiko masalah kesehatan tertentu. Jenis daging ini memiliki bagian yang belum matang sehingga khawatir masih terdapat bakteri berbahaya.
4. Medium Well (Matang)
Daging dengan tingkat kematangan medium well sudah matang. Masak jenis daging ini dengan suhu internal mencapai 150 hingga 155 derajat Fahrenheit atau sekitar 66-68 derajat Celcius.
Daging medium well aman Anda konsumsi karena bakteri berbahaya sudah hancur sepenuhnya. Jenis daging ini memiliki sedikit warna merah muda di bagian tengahnya. Namun, tekstur dan kadar airnya cenderung berkurang sehingga terasa sedikit keras.
Mengonsumsi daging bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti mencegah anemia, meningkatkan fungsi otot, dan menjaga produksi darah tetap teratur. Jenis makanan ini kaya akan nutrisi penting berupa protein, zat besi, dan vitamin B12.
5. Well Done (Matang Sempurna)
Sama halnya dengan medium well, daging dengan tingkatan well done cenderung matang sempurna. Jenis daging ini berwarna kecoklatan dan tidak memiliki warna merah mudah di bagian tengahnya.
Tekstur daging well done terasa padat, keras, dan kering akibat berkurangnya kadar air di seluruh bagian dalam. Biasanya, masa jenis daging ini selama 11-15 menit untuk mendapatkan hasil kematangan sempurna.
Meskipun begitu, daging yang Anda masak terlalu lama saat proses pemanggangan bisa menimbulkan zat kimia di dalamnya. Zat ini bisa meningkatkan risiko terjadinya stres oksidatif.
Baca Juga: Makan Makanan Kadaluwarsa, Apa Yang Akan Terjadi?
Jika Anda mengalami masalah kesehatan tertentu akibat mengonsumsi daging setengah matang, seperti diare, sakit perut, dan buang air besar berdarah yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Healthline. Can You Eat Raw Beef?. November 2024.
- Steak University. Done To Perfection: Your Guide To Steak Doneness. November 2024.
- WebMD. Is it Safe to Eat Rare Pork?. November 2024.