Ditulis oleh Tim Konten Medis
Croup adalah salah satu kondisi medis yang sering mengejutkan dan mengawatirkan. Penyakit ini dapat muncul tiba-tiba dan menyebabkan kesulitan bernapas, batuk berdengung, dan suara khas saat menghirup udara. Seringkali, Croup terjadi pada musim dingin. Kira-kira apa itu Croup? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak jawabannya dengan baca artikel ini sampai habis ya.
Kondisi Croup Terjadi Mendadak dan Seringkali pada Malam Hari.
Croup Adalah
Croup adalah kondisi medis yang terjadi pada anak-anak, terutama di bawah usia lima tahun. Ini ditandai oleh peradangan dan penyempitan saluran napas bagian atas, terutama pada laring (kerongkongan) dan trakea (saluran napas utama). Kondisi ini seringkali disebabkan oleh infeksi virus, khususnya jenis virus yang disebut parainfluenza. Croup bisa menyebabkan gejala seperti suara batuk yang berdengung, kesulitan bernapas, dan kadang-kadang demam.
Kondisi Croup biasanya terjadi secara mendadak dan seringkali di malam hari. Gejala bisa berkembang dengan cepat dan memicu kecemasan orang tua karena terlihat mengganggu dan menakutkan. Meskipun gejalanya bisa sangat mencemaskan, Croup umumnya adalah kondisi ringan hingga sedang dan bisa diatasi dengan perawatan yang sesuai.
Baca Juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari saat Batuk Agar Cepat Pulih
Gejala Croup
Croup adalah kondisi yang dapat dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu Viral Croup dan Spasmodic Croup. Berikut adalah informasi lebih lengkap mengenai gejala keduanya:
1. Viral Croup
Gejala-gejala yang sering terkait dengan viral Croup meliputi:
- Batuk Berdengung: Batuk yang khas, seperti suara “seprai” atau berdengung, adalah gejala utama. Batuk ini seringkali menjadi lebih buruk pada malam hari.
- Stridor: Stridor adalah suara napas yang terdengar saat anak menghirup udara. Ini seringkali terdengar seperti suara napas bersiul atau berdenging dan biasanya terjadi saat anak menangis atau beraktivitas fisik.
- Kesulitan Bernapas: Anak mungkin terlihat kesulitan bernapas, terutama saat mereka menghirup. Gerakan dada dan perut yang lebih kuat terlihat karena upaya ekstra untuk menghirup udara.
- Demam Ringan: Pada beberapa kasus, Croup bisa disertai demam ringan, tetapi demamnya biasanya tidak tinggi.
- Iritabilitas: Kondisi ini dapat membuat anak menjadi iritatibel dan cemas karena kesulitan bernapas dan ketidaknyamanan yang mereka rasakan.
2. Spasmodik Croup
Gejala-gejala spasmodik Croup mirip dengan viral Croup, tetapi serangan biasanya datang secara tiba-tiba dan parah, kemudian membaik dalam beberapa jam. Gejala yang mungkin dialami pada spasmodic Croup adalah:
- Batuk Berdengung: Seperti pada viral Croup, batuk berdengung dengan suara “seprai” adalah ciri khas kondisi ini.
- Stridor: Stridor, suara napas bersiul atau berdenging saat menghirup, juga merupakan gejala yang umum pada spasmodic Croup.
- Kesulitan Bernapas: Anak mungkin mengalami kesulitan bernapas yang parah selama serangan, tetapi serangan tersebut seringkali bersifat episodik dan berlangsung singkat.
Baca Juga: 9 Penyebab Batuk yang Tak Kunjung Sembuh, Salah Satunya Akibat Polusi Udara
Penyebab Croup
Berdasarkan penyebab, penyakit ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Viral Croup
Viral Croup adalah bentuk paling umum dari Croup dan biasanya disebabkan oleh infeksi virus, terutama oleh virus parainfluenza. Ketika seseorang terinfeksi virus ini, virus tersebut dapat menyebabkan peradangan pada saluran napas bagian atas, khususnya pada laring (kerongkongan) dan trakea (saluran napas utama).
Inflamasi ini mengakibatkan penyempitan pada saluran napas, yang pada gilirannya menyebabkan gejala Croup yang khas seperti batuk berdengung, stridor saat menghirup udara, dan terkadang demam ringan. Viral Croup seringkali menjadi lebih umum selama musim gugur dan musim dingin, karena inilah saat infeksi virus pernapasan menyebar lebih luas.
2. Spasmodik Croup
Spasmodik Croup merupakan bentuk Croup yang berbeda dari viral Croup. Ini tidak disebabkan oleh infeksi virus, tetapi lebih sering kali dipicu oleh reaksi alergi atau iritasi pada saluran napas. Kondisi ini bersifat episodik, yang berarti anak-anak dapat mengalami serangan Croup yang tiba-tiba dan kemudian pulih secara bertahap.
Penyempitan saluran napas terjadi akibat reaksi alergi terhadap alergen tertentu atau iritasi yang bisa disebabkan oleh perubahan drastis suhu udara dan polusi udara. Spasmodic Croup memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dari viral Croup, dan sering kali sulit untuk memprediksi kapan serangan akan terjadi.
Ingatkan anak untuk selalu mencuci tangan sebagai pencegahan croup.
Diagnosis Croup
Diagnosis Croup biasanya didasarkan pada sejumlah tanda dan gejala yang dapat diamati oleh dokter selama pemeriksaan klinik. Berikut diagnosis Croup adalah:
1. Evaluasi Gejala
Dokter akan meminta informasi tentang gejala yang dialami oleh pasien, seperti suara batuk yang berdengung, stridor saat bernapas, dan kesulitan bernapas.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus pada pemeriksaan tenggorokan dan saluran napas. Mereka akan mencari tanda-tanda peradangan atau penyempitan pada laring dan trakea.
Baca Juga: Kenali 5 Perbedaan Batuk TBC dengan Batuk Biasa
3. Evaluasi Suara Batuk dan Stridor
Suara batuk yang berdengung dan stridor saat bernapas seringkali menjadi tanda khas Croup yang dapat membantu dalam diagnosis
4. Riwayat Medis
Dokter biasanya bertanya tentang riwayat medis pasien, termasuk riwayat infeksi virus atau kasus Croup sebelumnya.
5. Pemeriksaan Radiologi
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi atau jika diagnosis tidak pasti, dokter mungkin melakukan pemeriksaan radiologi seperti sinar-X dada untuk melihat adanya penyempitan saluran napas.
6. Tes Penunjang
Tes laboratorium atau tes lainnya biasanya tidak diperlukan untuk diagnosis Croup, tetapi dalam kasus yang langka atau jika dokter mencurigai infeksi bakteri tambahan, mereka dapat melakukan tes darah atau kultur tenggorokan.
Cara Mengobati Croup
Cara mengobati Croup terdapat dua cara, yaitu:
1. Perawatan Mandiri di Rumah
- Uap Hangat
Salah satu tindakan pertama yang bisa Anda lakukan adalah membawa anak ke kamar mandi beruap hangat atau menciptakan uap dengan mengalirkan air panas di bak mandi. Uap hangat membantu melembapkan saluran napas dan bisa meredakan gejala Croup. Pastikan untuk mengawasi anak dengan ketat selama cara ini untuk menghindari risiko terbakar atau luka lainnya.
- Tetap Tenang
Menenangkan anak sangat penting. Kecemasan dan ketakutan bisa memperburuk gejala. Coba untuk membuat anak merasa nyaman dan aman.
- Minum Banyak Cairan
Pastikan anak Anda cukup minum untuk mencegah dehidrasi dan menjaga saluran napas tetap lembap.
- Pakaian Hangat
Gunakan anak pakaian yang nyaman dan hangat, terutama jika gejala penyakit ini muncul di musim dingin. Pakaian ini dapat membantu mengurangi iritasi pada tenggorokan.
- Perawatan oleh Dokter
Jika gejala tidak mengalami perbaikan dalam waktu 2 hari atau bahkan semakin parah, disarankan untuk segera konsultasi dengan dokter. Dokter akan meresepkan kortikosterois, seperti dexamethasone untuk mengurangi pembengkakan di saluran pernapasan. Jika Croup diduga disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik mungkin diresepkan oleh dokter.
Dalam kasus sesak napas, anak bisa mendapatkan obat tambahan melalui nebulizer untuk membantu pernapasan menjadi lebih lancar. Jika gejala Croup sangat parah dan memerlukan pemantauan yang intensif, dokter mungkin akan mempertimbangkan perawatan di rumah sakit.
Cara Mencegah Croup
Umumnya pencegahan penyakit ini sama seperti mencegah flu dan pilek, yaitu:
- Rajin mencuci tangan
- Menjaga jarak anak dengan orang yang sakit
- Ajarkan anak untuk menutup mulut ketika batuk atau bersin
- Minum air putih dan istirahat yang cukup
Beberapa kasus Croup berat juga disebabkan oleh virus campak sehingga mencegahnya, anak dapat diberikan vaksin campak.
Apabila anak Anda mengalami gejala di atas dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih cepat dan tepat.
Telah direview oleh dr. Marvin
Source:
- Apa itu Croup? Apa Penyebabnya?
- Croup – Mayo Clinic
- Croup – Cleveland Clinic
- Croup – National Institutes of Health (NIH)