Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala cacingan pada anak maupun orang dewasa ditandai dengan sakit perut, mual, dan muntah. Infeksi ini bisa terjadi karena berbagai penyebab, seperti mengonsumsi daging mentah atau berjalan tanpa menggunakan alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Sakit perut termasuk gejala infeksi parasit.
Infeksi parasit adalah penyakit atau kondisi medis yang disebabkan oleh organisme yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Jenis infeksi ini sering kali menimbulkan penyakit usus dengan gejala, seperti diare dan muntah.
Umumnya, parasit membutuhkan makhluk hidup lain (inang) untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan agar mampu bertahan hidup. Infeksi parasit terbagi atas beberapa jenis, salah satunya adalah cacing.
Apa Itu Cacingan?
Cacingan adalah jenis penyakit yang menyebabkan seseorang mengalami kurang gizi, terutama anak-anak. Ciri-ciri anak cacingan dapat berupa gatal pada anus dan penurunan berat badan.
Selain anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami infeksi parasit. Infeksi ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih dan kebiasaan buruk sehari-hari, seperti mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Infeksi parasit jarang menyebabkan kematian secara langsung, tetapi bisa mengganggu kualitas hidup penderita. Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan pengobatan sedini mungkin agar terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Jenis Cacingan
Ada banyak jenis infeksi yang menyebabkan masalah kesehatan pada manusia. Jenis cacing ini meliputi:
1. Cacing Pita
Salah satu infeksi parasit yang perlu Anda waspadai, yaitu cacing pita. Sesuai dengan namanya, parasit ini memiliki bentuk tubuh yang menyerupai pita.
Cacing pita biasanya hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan, seperti babi, sapi, dan ikan. Parasit ini dapat menyebar saat Anda mengonsumsi telur atau larva pada daging hewan yang tidak matang.
Baca Juga: Cara Minum Obat Cacing, Efek Samping, dan Pantangannya
2. Cacing Pipih
Anda dapat terinfeksi cacing pipih apabila minum air atau makan ikan yang terkontaminasi. Cacing pipih tumbuh dan berkembang di usus yang menyebabkan infeksi fasciolopsiasis.
Umumnya, cacing pipih lebih sering menyerang hewan daripada manusia. Jika terinfeksi jenis parasit ini, Anda dapat mengalami sakit perut.
3. Cacing Tambang
Jenis cacing tambang memiliki kepala seperti kait yang digunakan untuk menempel pada dinding dan usus dan mencari makan. Cacing ini mudah menyebar melalui tanah yang terkontaminasi.
Oleh sebab itu, penting untuk mengenakan alas kaki di tanah agar mengurangi risiko penyebaran parasit melalui kulit. Jika terinfeksi, Anda dapat mengalami ruam kulit.
4. Cacing Kremi
Cacing kremi atau cacing benang adalah jenis cacing berukuran kecil yang tidak berbahaya. Namun, jenis cacing ini dapat menimbulkan rasa gatal pada anus yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cacing benang bisa menyebar saat Anda menyentuh permukaan atau barang yang telah terkontaminasi telur kremi. Telur ini biasanya menetas di usus halus.
Pada malam hari, cacing betina dewasa dapat bertelur di sekitar anus. Hal inilah yang memicu rasa gatal sehingga ingin menggaruknya terus-menerus.
5. Cacing Gelang Trichinella
Sama halnya dengan cacing pita, infeksi Trichinella dapat menular ke manusia yang mengonsumsi daging mentah atau setengah matang. Oleh sebab itu, penting untuk memasak daging hingga matang agar terhindar dari infeksi.
Efek infeksi parasit akibat Trichinella bisa menyebabkan mual dan muntah. Kondisi ini dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
Penyebab Cacingan
Penyebab cacingan cenderung bervariasi, tergantung pada jenis infeksinya. Anda bisa terkena infeksi parasit apabila mengalami kondisi, sebagai berikut:
- Mengonsumsi air yang terkontaminasi, seperti kolam renang, sungai, atau danau
- Konsumsi daging setengah matang atau mentah yang mengandung infeksi parasit
- Menyentuh mulut setelah memegang permukaan yang terinfeksi parasit
- Berjalan tanpa alas kaki di tanah
Faktor Risiko Penyebab Cacingan
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi parasit:
- Tinggal di iklim hangat dan lembap, terutama daerah tropis dan subtropis
- Sanitasi yang tidak memadai
- Kontak dekat dengan hewan ternak
- Akses terbatas terhadap air bersih
- Buang air besar di toilet umum
- Menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk
- Melakukan hubungan seks oral dan anal atau penis dalam anus tanpa alat pengaman
Baca Juga: Kaki Gajah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Gejala Cacingan
Beberapa infeksi parasit tidak menimbulkan gejala sehingga penderita sering kali tidak menyadarinya. Ciri-ciri cacingan pada orang dewasa dan anak cenderung bervariasi, tergantung pada jenis infeksinya,
Namun, ciri-ciri infeksi parasit yang paling umum dapat berupa:
- Perut kembung
- Gatal pada anus
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Kehilangan nafsu makan
- Berat badan menurun
- Mudah merasa lelah
Diagnosis Penyakit Cacingan
Dokter dapat mendiagnosis infeksi parasit dengan beberapa tes, seperti:
- Tes pencitraan: Dapat berupa CT scan, MRI, atau sinar-X yang mampu mendeteksi kerusakan organ akibat parasit.
- Tes darah: Tes ini berperan penting untuk mengetahui jenis parasit dalam darah.
- Pemeriksaan feses: Pemeriksaan ini melibatkan pengambilan sampel feses untuk mendeteksi adanya parasit, larva, atau telur parasit.
- Pengujian pita: Tim medis dapat melakukan uji pita untuk memeriksa keberadaan jenis kremi atau telurnya di bawah mikroskop. Tes ini melibatkan pita bening yang ditempelkan di sekitar anus.
- Kolonoskopi: Meskipun jarang digunakan, tes ini mampu mendeteksi gejala infeksi parasit yang terus berlanjut meskipun sudah mengonsumsi obat.
Komplikasi Cacingan
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang membahayakan kesehatan tubuh. Komplikasi yang terjadi meliputi:
- Dehidrasi akibat diare parah
- Kekurangan nutrisi
- Anemia defisiensi zat besi
- Radang usus buntu
- Kerusakan organ apabila infeksi parasit berpindah ke otak, mata, atau jantung
- Dinding rektum keluar dari anus (prolaps rektum)
- Penyumbatan usus
- Peradangan pada pankreas
Cara Mengatasi Cacingan
Ketika mengalami infeksi parasit, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mengobati infeksi yang terjadi. Berikut ini adalah cara mengatasi cacingan yang penting untuk diketahui:
1. Obat Antiparasit
Beberapa infeksi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada kebanyakan kasus, penderita memerlukan obat antiparasit untuk membasmi parasit cacing dan telurnya, serta meredakan gejala yang terjadi.
Jenis obat ini dapat berupa:
- Pyrantel pamoate untuk mengatasi infeksi kremi
- Mebendazole atau albendazole untuk mengatasi infeksi cacing usus yang menular melalui tanah
- Metronidazol atau tinidazol untuk mengobati infeksi protozoa
Penderita dapat menggunakan obat antiparasit sesuai dengan resep dokter. Dosis dan jenis obat juga berbeda-beda, tergantung dari gejala yang dialaminya. Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter agar mempercepat proses penyembuhan.
2. Menggunakan Bahan Alami
Anda bisa mengatasi infeksi kremi dengan perawatan mandiri di rumah. Cobalah untuk menggunakan bawang putih mentah agar membunuh telur dan mencegah kremi betina bertelur.
Cincang beberapa siung bawang putih hingga berbentuk seperti pasta. Kemudian, campurkan sedikit petroleum jelly dan oleskan ke anus dengan menggunakan kapas bersih.
Hindari menggunakan bawang putih apabila memiliki kulit sensitif. Sebab, bahan alami ini dapat menimbulkan sensasi terbakar.
Baca Juga: 10 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia
Cara Mencegah Cacingan
Cara mencegah penyakit cacingan pada anak dan orang dewasa meliputi:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan
- Bersihkan buah dan sayur sebelum mengonsumsinya
- Masak daging hingga matang
- Kenakan alas kaki saat menginjak tanah
- Menjaga kuku tetap pendek
- Membersihkan tangan setelah memegang hewan peliharaan
- Konsumsi obat cacingan secara rutin setiap 6 bulan sekali
- Minum air bersih
- Melakukan hubungan seksual dengan kondom untuk mencegah penularan
Pengobatan Cacingan ke Dokter
Apabila gejala infeksi parasit, seperti gatal pada anus, sakit perut, mual, dan muntah yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah perawatan di rumah bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Abubakar Jamal Alweini
Source:
- Cleveland Clinic. Intestinal Parasites. Desember 2024.
- Cleveland Clinic. Parasitic Infection. Desember 2024.
- Healthline. Can Home Remedies Treat Pinworms?. Desember 2024.
- Healthline. Parasitic Infections. Desember 2024.