Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis penyakit radang usus antara lain Penyakit Crohn, Kolitis Ulserativa, Kolitis Pseudomembran, Kolitis Iskemik, Kolitis Mikroskopis, dan Kolitis Alergi pada Bayi. Gejala umumnya meliputi nyeri perut, diare, penurunan berat badan, dan kelelahan.

Kolitis mikroskopis adalah radang usus besar yang hanya terlihat lewat pemeriksaan mikroskop dokter.
Penyebab radang usus, mulai dari gangguan autoimun, infeksi bakteri atau virus, hingga pola makan yang buruk. Penyakit ini tidak selalu bisa sembuh total, tetapi pengelolaan yang tepat dapat mengontrol gejalanya.
Pilihan pengobatan mencakup penggunaan obat antiinflamasi, terapi imun, perubahan pola makan, hingga operasi bila perlu. Penanganan yang cepat dan tepat sangat membantu menjaga kualitas hidup penderita radang usus.
Berbagai Penyakit Radang Usus
Radang usus besar atau juga bisa disebut kolitis merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan usus besar (colon). Jika menderita penyakit ini, Anda mungkin akan merasakan ketidaknyamanan dan rasa sakit di perut Anda.
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang muncul tergantung pada jenis radang usus besar yang Anda alami. Di antaranya:
1. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah peradangan kronis pada saluran pencernaan yang dapat muncul di bagian mana saja dari mulut hingga anus. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti diare, nyeri perut, dan penurunan berat badan.
Penyakit ini bisa kambuh dan membaik secara bergantian, sehingga perlu pemantauan jangka panjang. Penanganan biasanya meliputi obat-obatan, perubahan pola makan, dan terkadang operasi.
Baca Juga: Cara Cepat dan Efektif Menyembuhkan Radang Usus
2. Kolitis Ulserativa
Kolitis mikroskopis adalah peradangan usus besar yang hanya dapat terdiagnosis melalui pemeriksaan mikroskop. Penyebabnya bisa karena autoimun, infeksi, atau efek samping obat.
Gejalanya meliputi diare berkepanjangan, nyeri perut, dan penurunan berat badan. Kondisi ini perlu pemeriksaan medis untuk memastikan diagnosis dan penanganan tepat.
Jenis kolitis ulserativa masih terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:
- Proctosigmoiditis: Jenis ini mempengaruhi rektum dan bagian bawah usus besar
- Kolitis ulseratif sisi kiri: Kondisi ini mempengaruhi sisi kiri usus besar mulai dari rektum
- Pankolitis: Untuk jenis ini, ia mempengaruhi hampir keseluruhan bagian di usus besar
3. Kolitis Pseudomembran
Pseudomembranous colitis merupakan radang usus yang terjadi akibat pertumbuhan berlebih bakteri Clostridium difficile pada usus. Kondisi ini sering karena penggunaan antibiotik yang membunuh bakteri “baik” sehingga bakteri C. diff dapat berkembang dan menghasilkan racun penyebab peradangan.
Gejalanya meliputi diare berair, nyeri atau kram perut, demam, mual, tinja bercampur lendir atau nanah, dan dehidrasi. Keluhan biasanya muncul 1–2 hari setelah mulai minum antibiotik, atau bahkan beberapa bulan setelah pengobatan selesai.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Tentang Autoimun Radang Usus
4. Kolitis Iskemik
Kolitis iskemik terjadi ketika aliran darah ke usus besar terhambat, biasanya karena gumpalan darah atau penumpukan lemak di pembuluh darah. Kondisi ini bisa karena adanya penyakit seperti diabetes, kanker usus besar, gagal jantung, dehidrasi, atau cedera, serta kadang oleh obat tertentu seperti fibrat dan NSAID.
Gejalanya meliputi nyeri atau kram perut, diare, mual, dan keluarnya darah merah segar atau gelap dari tinja. Keluhan yang terjadi di sisi kanan perut cenderung lebih berisiko dan sering memerlukan tindakan operasi.
5. Kolitis Mikroskopis
Kolitis mikroskopis terjadi ketika dinding usus besar mengalami peradangan yang hanya bisa terlihat lewat pemeriksaan mikroskopis pada sampel jaringan. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan reaksi sistem kekebalan, infeksi, atau efek samping obat tertentu.
Gejalanya meliputi diare berair, nyeri atau kram perut, perut kembung, mual, penurunan berat badan, dan sulit menahan buang air besar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan dehidrasi jika berlangsung terus-menerus.
Kolitis mikroskopis biasanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, berikut contohnya:
- Kolitis limfositik: Pasien masuk kategori ini jika dokter mengidentifikasi sejumlah besar limfosit. Namun, jaringan dan lapisan usus besar tidak menebal secara abnormal.
- Kolitis kolagen: Berbeda dengan jenis yang sebelumnya, kategori ini akan menunjukkan penebalan usus besar yang tidak normal akibat penumpukan kolagen di bawah lapisan jaringan terluar.
6. Kolitis Alergi pada Bayi
Tidak hanya pada orang dewasa, penyakit radang usus besar juga dapat terjadi pada bayi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika awal-awal bulan pertama mereka lahir ke dunia. Gejala yang muncul umumnya adalah, muntah berlebihan, sering rewel, dan terdapat bercak darah pada tinja bayi.
Meskipun kondisi ini cukup mengkhawatirkan para orang tua. Akan tetapi, sampai saat ini dokter belum mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab utamanya.
Salah satu dugaan yang mungkin adalah akibat dari reaksi alergi atau hipersensitif terhadap komponen tertentu dalam ASI.
Baca Juga: Apakah Radang Usus Bisa Sembuh?
Gejala penyakit radang usus yang harus segera diperiksakan ke dokter meliputi nyeri perut hebat, diare berdarah, demam tinggi, atau penurunan berat badan drastis. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- George Washington University Hospital. Colitis. Agustus 2025.
- Healthline. Causes and Symptoms of Different Types of Colitis. Agustus 2025.
- Patient Care at NYU Langone Health. Types of Inflammatory Bowel Disease. Agustus 2025.