Ditulis oleh Tim Konten Medis
Hepatitis akut adalah peradangan hati yang terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Jika tidak ditangani dengan baik, bahaya hepatitis akut dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal hati, kerusakan hati permanen, atau bahkan kematian.
Penyakit hepatitis akut merupakan kondisi peradangan hati yang muncul secara tiba-tiba, dengan gejala yang bisa terasa ringan hingga cukup berat. Beberapa tanda yang umum terjadi antara lain demam, mual, muntah, nyeri perut bagian kanan atas, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, serta kulit dan mata yang menguning.
Meskipun beberapa kasus bisa pulih dengan sendirinya, hepatitis akut tetap perlu tertangani secara serius. Penanganan yang tepat meliputi istirahat cukup, menjaga pola makan sehat, serta segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
Berbagai Risiko dari Kasus Hepatitis Akut
Dalam kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini memiliki berbagai risiko. Awalnya anak-anak yang umumnya sehat mengalami peningkatan kasus hepatitis yang tidak terduga.
Penyelidikan terkait penyebab penyakit sedang berlangsung. Sementara adenovirus sebagai penyebab yang mendasarinya.
Adenovirus merupakan patogen umum yang menyebabkan infeksi terbatas pada diri sendiri. Mereka menyebar dari satu orang ke orang lain dan paling sering menyebabkan penyakit pernapasan tetapi tergantung pada jenisnya.
Adenovirus juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti gastroenteritis (radang lambung atau usus), konjungtivitis (mata merah muda), dan sistitis (infeksi kandung kemih). Ada lebih dari 50 jenis adenovirus secara imunologis yang berbeda yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Adenovirus tipe 41 biasanya hadir sebagai diare, muntah, dan demam, sering disertai dengan gejala pernapasan. Meskipun ada laporan kasus hepatitis pada anak-anak immunocompromised dengan infeksi adenovirus, adenovirus tipe 41 tidak diketahui menjadi penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat.
Potensi munculnya adenovirus baru serta keterkaitan infeksi COVID-19 masih pelu penelitian lebih lanjut. Hipotesis dari efek samping vaksin COVID-19 tidak didukung karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis akut tidak menerima vaksin COVID-19.
Baca Juga: Pantangan Penderita Hepatitis B
Komplikasi Bahaya Akibat Hepatitis Akut
Hepatitis akut yang tidak segera Anda tangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Gangguan ini tidak hanya merusak fungsi hati, tetapi juga bisa berkembang menjadi penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi berbahaya yang dapat muncul akibat hepatitis akut:
1. Sirosis Hati
Sirosis adalah kondisi ketika jaringan hati yang sehat tergantikan oleh jaringan parut akibat peradangan jangka panjang. Hal ini membuat hati tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Gejalanya sering kali tidak terlihat di awal, namun seiring waktu dapat menimbulkan kelelahan, hilangnya nafsu makan, mual, gatal-gatal, nyeri perut, perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning (jaundice), serta munculnya garis-garis merah di kulit. Meski tidak bisa sembuh sepenuhnya, sirosis dapat terkendalikan dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan.
2. Gagal Hati
Pada tahap lanjut, sirosis dapat menyebabkan hati kehilangan hampir seluruh fungsinya yang dikenal sebagai gagal hati. Sekitar 1 dari 20 orang dengan sirosis akibat hepatitis bisa mengalami kondisi ini.
Gejalanya meliputi pembengkakan di perut dan kaki, urin berwarna gelap, tinja berwarna hitam atau sangat pucat, mudah memar, mimisan, muntah darah, dan kulit atau mata yang menguning. Meskipun obat-obatan bisa membantu memperpanjang harapan hidup, transplantasi hati menjadi satu-satunya metode penyembuhan yang efektif.
3. Kanker Hati
Sirosis akibat hepatitis juga meningkatkan risiko terkena kanker hati. Tanda-tandanya meliputi kehilangan nafsu makan, berat badan turun tanpa sebab, kelelahan, nyeri atau pembengkakan di perut, serta warna kuning pada kulit dan mata.
Kanker hati sulit sembuh, terutama pada penderita sirosis, namun pengobatan tetap dapat membantu mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.
Baca Juga: Gejala Hepatitis B Akut dan Kronis
4. Hipertensi Portal
Hipertensi portal adalah komplikasi akibat jaringan parut di hati yang menghambat aliran darah melalui vena utama di hati. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah dalam pembuluh darah tersebut meningkat secara berlebihan.
Akibatnya, dapat timbul masalah serius seperti pembuluh darah membesar dan penumpukan cairan di perut. Hipertensi portal membutuhkan penanganan medis agar komplikasi yang lebih berat bisa Anda cegah.
Pencegahan Hepatitis Akut
Hepatitis akut karena lima jenis virus utama, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus hepatitis A dan E biasanya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi serta kontak dengan orang yang terinfeksi.
Infeksi ini umumnya bersifat sementara, namun pada beberapa kasus dapat menyebabkan gagal hati akut, terutama hepatitis E yang berisiko tinggi pada ibu hamil. Sementara itu, hepatitis B, C, dan D menular melalui darah atau cairan tubuh, seperti jarum suntik atau hubungan seksual, dan sering menyebabkan hepatitis kronis.
Hepatitis B dan C adalah penyebab utama kematian akibat hepatitis virus secara global karena dapat menimbulkan kerusakan hati yang serius seperti sirosis dan kanker hati. Hepatitis D hanya menyerang orang yang sudah terinfeksi hepatitis B dan bisa memperberat kondisi tersebut.
Untuk mencegah hepatitis akut, langkah penting yang harus Anda lakukan antara lain:
- Pemberian vaksin, terutama untuk hepatitis B serta hepatitis A dan E jika memungkinkan
- Menjaga keamanan saat injeksi, transfusi darah, dan prosedur bedah
- Mencegah penularan dari ibu ke bayi
- Memberikan layanan pengurangan risiko bagi pengguna narkoba suntik
- Pengobatan bagi penderita hepatitis B dan C kronis untuk mencegah komplikasi lanjut.
Selain itu, menjaga sanitasi lingkungan, serta memastikan akses terhadap makanan dan air bersih sangat penting untuk mencegah penyebaran hepatitis A dan E. Upaya pencegahan penularan seksual hepatitis B dan C juga harus Anda perhatikan, terutama di kelompok yang berisiko tinggi.
Strategi pencegahan ini bisa berbeda-beda tergantung kondisi dan tingkat penyebaran virus di masing-masing negara, dengan fokus utama pada hepatitis B dan C yang paling berdampak besar pada kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Penyebab Hepatitis B: Waspadai Gejala dan Penularannya
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Hartanto
Source:
