Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mencegah penyakit polio yang utama adalah melakukan vaksinasi. Anak bisa mendapatkan imunisasi polio tetes atau suntik vaksin polio lengkap mulai dari usia 0 hingga 9 bulan. Pencegahan penyakit juga bisa dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak jajan sembarangan makanan yang tidak sehat.
Suntik polio diberikan sebanyak 2 kali pada anak usia 4 dan 9 bulan.
Penyakit polio cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Kondisi ini menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Kurang dari 1 persen kasus, polio bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada lengan, kaki, atau otot pernapasan. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali cara mencegah penyakit polio agar terhindar dari risiko komplikasi, seperti kelumpuhan dan kematian.
Apa Itu Penyakit Polio?
Polio adalah infeksi virus yang sangat menular dan menyebabkan kelumpuhan hingga mengancam nyawa. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan poliomielitis atau kelumpuhan infantil.
Penyebab penyakit polio, yaitu virus polio yang menyebar melalui kontak dengan air liur atau feses pada orang yang terinfeksi. Selain itu, cara penularan penyakit polio bisa melalui:
- Makanan atau air yang terkontaminasi
- Tetesan air yang berasal dari penderita polio saat batuk atau bersin
- Virus yang masuk ke dalam tubuh melalui mulur dan menginfeksi saluran usus
Virus polio pertama kali menyerang saluran sistem pencernaan, lalu berpindah melalui aliran darah dan menginfeksi bagian sistem saraf pusat. Sekitar 19 dari 20 orang yang terjangkit penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun.
Hal ini berarti virus telah menginfeksi banyak orang sebelum terdeteksi secara langsung. Virus polio bisa berada di dalam feses selama 35 hari sebelum munculnya gejala.
Beberapa orang yang mengalami gejala polio hampir serupa dengan flu, menimbulkan keluhan seperti:
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit tenggorokan
- Nyeri atau kekakuan di bagian punggung, leher, lengan, atau kaki
- Mengalami kelemahan otot atau nyeri
Baca Juga: Vaksin Polio – Tujuan, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mencegah Penyakit Polio
Polio dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita terinfeksi virus hingga Ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung virus dari kontaminasi lalat atau hewan lainnya.
Untuk mencegah penyebaran penyakit, berikut cara pencegahan yang bisa Anda lakukan:
1. Imunisasi Polio Tetes
Program imunisasi polio tetes menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya infeksi virus yang menyerang tubuh. Pencegahan ini merupakan hak seorang anak untuk melindungi tubuhnya dari virus polio sehingga orang tua harus bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhannya.
Jika anak belum mendapatkan imunisasi, segeralah datang ke layanan kesehatan terdekat untuk mencegah risiko terjadinya polio. Sebagai orang tua, Anda bisa memberikan imunisasi lengkap kepada anak dalam 7 kali kunjungan.
Perlu Anda ketahui bahwa lebih baik terlambat daripada tidak mendapatkan imunisasi anak sama sekali. Program ini gratis di seluruh layanan kesehatan pemerintah. Dokter atau ahli profesional medis dapat memberikan vaksin polio tetes (OPV) sebanyak 4 kali di usia 0, 2, 3, dan 4 bulan.
Anak dapat imunisasi polio tetes secara lengkap hingga usia 5 tahun dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah setuju karena terbukti aman dan efektif. Imunisasi polio tetes di Indonesia sudah berlangsung sejak lama, mulai dari tahun 1980-an.
2. Polio Suntik Lengkap
Cara mengatasi polio selanjutnya adalah dengan menjalani vaksin polio atau polio suntik lengkap. Vaksin ini juga menggunakan kombinasi antara polio tetes dan suntik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dan mencegah risiko terjadinya penyakit polio.
Polio suntik (IPV) mengandung virus tipe 1, 2, dan 3 yang telah mati. Vaksin ini diberikan melalui suntikan untuk membentuk kekebalan tubuh melalui darah.
Polio suntik juga tidak menghambat perkembangan virus dalam saluran pencernaan sehingga aman. Namun, vaksin ini hanya melindungi anak yang mendapatkan imunisasi dan tidak mampu melindungi kontak dekat di sekitar anak.
Sama halnya dengan imunisasi polio tetes, polio suntik lengkap mudah tersedia melalui layanan kesehatan pemerintah, seperti puskesmas. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 kali pada anak usia 4 dan 9 bulan.
Vaksin polio umumnya tidak menimbulkan efek samping berupa demam. Jika kondisi ini terjadi, Anda tidak perlu khawatir karena tubuh sedang membentuk sistem kekebalan yang kuat.
Efek samping pasca imunisasi hanya berlangsung semnetara dan bisa dengan perawatan mandiri. Misalnya, mengompres hangat atau dingin pada bagian yang bengkak atau memberikan obat penurun panas, seperti parasetamol.
Baca Juga: 18 Cara Mencegah Demam Berdarah (DBD) di Rumah
3. Menjaga Lingkungan
Anda bisa mencegah terjadinya polio dengan cara menjaga lingkungan yang baik. Cara ini dapat menurunkan risiko penyakit polio yang sering tertular melalui feses orang yang terinfeksi virus.
Selain itu, jangan buang air besar sembarangan perlu agar tidak meningkatkan penularan infeksi virus. Cobalah untuk menjaga lingkungan yang baik dengan menutup lubang pembuangan dan sering mencuci tangan sebelum dan setelah buang air besar.
Masyarakat juga memerlukan fasilitas sanitasi yang memadai, termasuk jamban bersih sehingga terhindar dari penyakit polio yang menular. Bukan hanya polio saja, sanitasi buruk juga memicu infeksi penyakit lainnya, seperti kolera, disentri, tipus, atau infeksi cacing usus.
4. Hindari Kontak Dekat dengan Penderita
Sebaiknya, hindari kontak dekat dengan penderita untuk mencegah risiko penularan polio pada penderita. Penularan polio dapat terjadi melalui cairan, feses, atau makanan yang terkontaminasi dengan penderita.
Untuk mencegah penularan virus, Anda bisa mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir. Pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak efektif terhadap virus polio.
5. Hindari Jajan Sembarangan
Cara mencegah penyakit polio adalah dengan menghindari jajan sembarangan yang kurang bersih, seperti pinggir jalan. Penyakit ini bisa menyebar melalui makanan yang terkontaminasi dengan virus.
Selain polio, sering jajan sembarangan bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan lainnya. Misalnya, radang tenggorokan, diare, hingga keracunan makanan.
Baca Juga: Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus, Apa Saja?
Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda gejala polio, seperti demam, tubuh mudah lelah, dan kekakuan leher, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- Better Health Channel. Polio and The Late Effects of Polio. November 2024.
- Kemenkes. Pencegahan Polio. November 2024.
- Kemenkes. Pentingnya PIN Polio Untuk Mencegah KLB. Diakses 2024. NHS. Polio. November 2024.