Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit jantung dapat diturunkan melalui faktor genetik dari orang tua ke anak, seperti kardiomiopati atau aritmia. Namun, risiko menurunnya sakit jantung bukan hanya karena pengaruh riwayat kesehatan keluarga, tetapi juga karena gaya hidup tidak sehat seperti merokok, hingga faktor lingkungan.

Berbeda dengan penyakit jantung akibat pola hidup atau usia, penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung keturunan adalah kondisi yang menurun melalui gen dari orang tua ke anak. Kondisi ini bersifat herediter sehingga dapat muncul sejak lahir atau berkembang seiring waktu.
Jika seseorang memiliki penyakit jantung bawaan, pemeriksaan menyeluruh sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan deteksi dini melalui pemeriksaan genetik maupun diagnosis medis, keluarga juga dapat mengetahui faktor risiko penyakit jantung sehingga komplikasi serius bisa Anda cegah sejak awal.
Gen Berpengaruh pada Penyakit Jantung Keturunan
Salah satu faktor risiko penyakit jantung keturunan adalah riwayat penyakit anggota keluarga. Jika ada anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung yang pernah mengalami gangguan jantung, maka kemungkinan Anda terkena kondisi serupa juga ikut bertambah.
Hal ini karena faktor genetik dapat menurun dari orang tua ke anak melalui DNA, sehingga berpengaruh terhadap kondisi jantung, kadar kolesterol, hingga potensi munculnya penyakit seperti aritmia, gagal jantung, atau penyakit jantung koroner. Namun, penyebab penyakit jantung yang menurun tidak hanya karena gen saja.
Gaya hidup yang ada dalam keluarga juga ikut memberikan dampak, misalnya kebiasaan merokok, pola makan tinggi lemak, atau kurangnya aktivitas fisik. Lingkungan sekitar seperti polusi udara dan kualitas makanan juga bisa memperbesar risiko.
Baca Juga: Tanda Sakit Jantung yang Penting Diwaspadai
Jenis Penyakit Jantung yang Diturunkan
Beberapa jenis penyakit jantung dapat diturunkan dalam keluarga melalui faktor genetik. Kondisi ini membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan pada struktur maupun fungsi jantung sejak lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia.
Berikut beberapa ciri-ciri penyakit jantung keturunan yang perlu Anda waspadai:
- Bicuspid Aortic Valve Disease. Katup aorta hanya memiliki dua daun katup, bukan tiga, sehingga bisa menyebabkan kebocoran atau penyempitan aliran darah dari jantung.
- Kardiomiopati. Otot jantung menebal, membesar, atau menjadi kaku, yang bisa mengganggu fungsi pompa jantung. Kondisi ini termasuk hipertrofi kardiomiopati yang sering menjadi penyebab henti jantung mendadak pada usia muda.
- Sindrom Marfan. Gangguan jaringan ikat yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, membuat lebih mudah terjadi pelebaran atau aneurisma pada aorta.
- Aritmia. Detak jantung tidak teratur, bisa terlalu cepat, lambat, atau tidak stabil. Termasuk kondisi seperti Brugada syndrome, long QT syndrome, dan Wolff-Parkinson-White syndrome.
- Amiloidosis Jantung. Penumpukan protein abnormal di jaringan jantung sehingga membuat jantung sulit memompa darah dengan baik.
- Sindrom Loeys-Dietz. Kelainan jaringan ikat yang meningkatkan risiko terjadinya aneurisma pada aorta.
Baca Juga: Gejala Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Cara Diagnosis Penyakit Jantung Bawaan
Mendeteksi penyakit jantung bawaan atau keturunan sangat penting agar penanganan bisa Anda lakukan sejak dini. Biasanya dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan, riwayat kesehatan pribadi, serta riwayat keluarga dengan gangguan jantung.
Berikut beberapa metode pemeriksaan jantung yang umum dokter lakukan:
- Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan yang merekam detak dan irama jantung secara detail, baik dalam kondisi istirahat maupun saat beraktivitas seperti berjalan di treadmill.
- Ekokardiogram (USG Jantung). Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung, sehingga dokter dapat melihat kondisi katup, ruang, serta otot jantung.
- Magnetic Resonance Imaging (MRI) Jantung. Tes ini memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai struktur jantung sekaligus menilai seberapa baik jantung berfungsi.
- Computed Tomography (CT Scan) Jantung. Pemeriksaan ini menghasilkan gambar 3D jantung dan pembuluh darah, membantu mendeteksi adanya kelainan pada struktur jantung.
- Studi Elektrofisiologi. Tes yang memeriksa aktivitas listrik pada jantung, sehingga dokter dapat mengetahui jenis dan penyebab gangguan irama jantung.
Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung
Periksa Kesehatan Jantung di Ciputra Hospital
Menjaga kesehatan jantung tidak bisa Anda tunda, terutama jika Anda atau keluarga memiliki riwayat penyakit jantung keturunan. Ciputra Hospital memiliki layanan khusus melalui Ciputra Cardiac Center yang berfokus sebagai rumah sakit pusat jantung. Selain itu tersedia Subspesialis Jantung Anak dan Penyakit Jantung Bawaan.
Selain layanan pusat jantung, Ciputra Hospital juga menyediakan berbagai layanan kesehatan lainnya mulai dari rawat jalan, rawat inap, hingga Medical Check Up (MCU) untuk memantau kondisi kesehatan Anda secara berkala. Dengan dukungan tenaga medis profesional serta teknologi medis terkini, Ciputra Hospital menjadi pilihan tepat untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh Anda secara menyeluruh.
Telah Direview oleh Dr. Stella Kartolo
Source:
- NIH. Genetics in Cardiovascular Disease. November 2025.
- Aurora Health Care. Inherited heart disease. November 2025.
- Heart Foundation. Genes, genetic testing and heart conditions. November 2025.



