Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Apa Itu Albuminuria? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Riva
Rabu, 11 Juni 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Apa Itu Albuminuria? Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Albuminuria adalah bentuk proteinuria yang paling umum yang terjadi saat seseorang memiliki protein (albumin) dalam urin. Penyebabnya karena kerusakan ginjal sementara atau kronis. Gejala albuminuria meliputi urin berbusa dan sering buang air kecil.

Albuminuria adalah

Kondisi albuminuria perlu Anda waspadai.

Gangguan albuminuria bisa sembuh tergantung pada gejala, penyebab, dan tingkat keparahannya. Dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan pemberian obat-obatan medis untuk mengelola gejala yang muncul.

Pemberian obat-obatan juga membantu mengatur tekanan atau gula darah tinggi sebagai langkah pertama perawatan. Obat ini dapat bekerja langsung di ginjal untuk mengurangi jumlah tekanan pada glomeruli, penyaring di ginjal.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Albuminuria?
  • Jenis Albuminuria
    • 1. Proteinuria Sementara
    • 2. Proteinuria Ortostatik
    • 3. Proteinuria Persisten
  • Penyebab Albuminuria
  • Faktor Risiko Penyebab Albuminuria
  • Gejala Albuminuria
  • Diagnosis Penyakit Albuminuria
  • Komplikasi Albuminuria
  • Cara Mengatasi Albuminuria
    • 1. Konsumsi Obat-Obatan
    • 2. Pola Makan sehat
    • 3. Rutin Berolahraga
  • Cara Mencegah Albuminuria
  • Pengobatan Albuminuria ke Dokter

Apa Itu Albuminuria?

Albuminuria adalah kondisi di mana terdapat kadar albumin (jenis protein) yang terlalu tinggi dalam urin. Albumin seharusnya hanya ditemukan di dalam darah, dan ginjal yang sehat akan menyaringnya agar tidak ikut keluar melalui urin.

Namun, ketika fungsi ginjal terganggu, protein ini bisa bocor ke urin dalam jumlah yang signifikan, mengindikasikan adanya kerusakan pada ginjal. Albuminuria juga sering disebut proteinuria, meskipun secara khusus, albuminuria mengacu pada keberadaan protein albumin dalam urin.

Kondisi ini bisa menjadi tanda awal penyakit ginjal kronis dan merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung serta komplikasi metabolik lainnya. Ginjal memiliki struktur penyaring mikroskopik yang disebut glomerulus.

Dalam kondisi normal, glomerulus menyaring limbah dari darah tetapi mempertahankan komponen penting seperti protein. Ketika glomerulus rusak, seperti yang terjadi pada penderita diabetes, hipertensi, atau glomerulonefritis, kemampuan penyaringan menurun dan albumin dapat lolos ke urin.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Ginjal Sehat dan Normal, Yuk Kenali!

Jenis Albuminuria

Para ahli membagi protein dalam urine menjadi tiga bagian yaitu:

1. Proteinuria Sementara

Proteinuria sementara biasanya tidak memerlukan perawatan medis untuk mengatasi gejala yang terjadi. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh stresor, seperti olahraga dengan intensitas berat dan demam. Dokter dapat mendeteksi adanya protein dalam urin melalui tes urinalisis.

2. Proteinuria Ortostatik

Terjadi ketika protein muncul dalam urin hanya saat seseorang berdiri, tetapi tidak saat berbaring. Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan proteinuria ortostatik.

Biasanya, proteinuria ortostatik terjadi pada 2 hingga 5 persen anak-anak meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti. Kondisi ini cenderung tidak berbahaya dan biasanya dapat hilang seiring bertambahnya usia.

3. Proteinuria Persisten

Ini merupakan jenis proteinuria paling serius. Biasanya, proteinuria persisten terjadi pada orang yang mengidap penyakit ginjal atau kondisi yang memengaruhi ginjal, termasuk hipertensi atau diabetes.

Dokter dapat menemukan protein dalam urin melalui tes urin selama pemeriksaan fisik rutin. Nilai normal sampel urin acak berkisar mulai dari 0 hingga 14 mg/dL.

Penyebab Albuminuria

Pada banyak kasus, protein dalam urin disebabkan oleh kondisi medis nonkanker dan bersifat sementara. Kondisi ini dapat berupa dehidrasi, peradangan, tekanan darah rendah, dan batu ginjal.

Bahkan, aktivitas fisik berat, stres, dan konsumsi aspirin setiap hari memicu terjadinya proteinuria. Penderita kondisi medis serius, seperti gangguan sistem imun dan peradangan ginjal akut juga menyebabkan protein dalam urin.

Faktor Risiko Penyebab Albuminuria

Anda berisiko lebih tinggi mengalami protein dalam urin apabila memiliki kondisi, sebagai berikut:

  • Berat badan berlebih atau mengidap obesitas
  • Lansia, berusia di atas 65 tahun
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
  • Kehamilan (terutama dengan risiko preeklampsia)
  • Diabetes tipe 1 atau 2
  • Hipertensi tidak terkontrol
  • Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan

Baca Juga: Ketahui 9 Cara Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal

Gejala Albuminuria

Gangguan ginjal, seperti protein dalam urin sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Hal ini membuat penderita tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit serius.

Seiring waktu, gejala gangguan ginjal albuminuria bisa memburuk yang ditandai dengan:

  • Keluarnya urin berbusa
  • Merasa mudah lelah
  • Sesak napas atau sulit bernapas
  • Sering buang air kecil
  • Bengkak di tangan, wajah, perut, dan kaki (edema)
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit perut, mual dan muntah

Diagnosis Penyakit Albuminuria

Dokter dapat mendeteksi adanya protein dalam urin melalui tes urin (urinalisis). Pemeriksaan ini melibatkan sampel urin yang akan dikirim ke laboratorium untuk mendapatkan analisis lebih lanjut.

Selain urinalisis, penderita dapat menjalani pemeriksaan lanjutan berupa:

  • Tes darah: Digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal melalui kadar kreatinin, ureum, dan laju filtrasi glomerulus (GFR).
  • Tes pencintraan: Ini melibatkan CT scan dan USG untuk mendeteksi adanya batu ginjal, tumor, atau penyumbatan lainnya.
  • Biopsi ginjal: Dilakukan bila diperlukan untuk menilai tingkat kerusakan jaringan ginjal secara mikroskopis.

Komplikasi Albuminuria

Jika tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin, protein dalam urin dapat meningkatkan risiko komplikasi serius. Komplikasinya meliputi:

  • Gagal ginjal kronis
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Hipertensi yang sulit terkontrol
  • Retensi cairan dan edema berat
  • Malnutris dan gangguan metabolik
  • Penurunan kualitas dan harapan hidup

Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin agar terhindar dari risiko komplikasi. Jangan mengabaikan tanda-tanda protein dalam urin, sebaiknya kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan sedini mungkin.

Cara Mengatasi Albuminuria

Albuminuria bisa sembuh, tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah cara mengatasi kadar albumin tinggi dalam urin:

1. Konsumsi Obat-Obatan

Jika penyebab protein dalam urin terjadi karena tekanan darah tinggi atau diabetes, konsumsi obat-obatan dapat mengelola gejalanya. Pengobatan albuminuria ini menjadi langkah pertama untuk menurunkan risiko komplikasi serius.

Konsumsi obat-obatan dapat membantu mengurangi jumlah tekanan yang diberikan pada glomeruli, penyaring di ginjal. Pastikan untuk minum obat sesuai resep dokter.

2. Pola Makan sehat

Konsultasikan ke dokter untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari melalui pola makan sehat. Ini dapat membantu mengatasi albuminuria dan terhindar dari masalah kesehatan lainnya.

Sebagai contoh, pola makan sehat untuk penyakit ginjal dapat berupa biji-bijian utuh dan karbohidrat serat sepertu buah dan sayuran. Sebaiknya, hindari makanan tinggi gula dan garam secara berlebihan karena berisiko terkena penyakit kronis.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Ginjal? Ikuti Langkah Ini

3. Rutin Berolahraga

Cara menurunkan albumin dalam urin bisa dengan rutin berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Ini dapat membantu mengontrol berat badan, tekanan darah dan kadar gula sehingga kesehatan lebih optimal.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan kebiasaan hidup sehat lainnya, seperti berhenti merokok dan membatasi jumlah alkohol.

Cara Mencegah Albuminuria

Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa mencegah protein dalam urin. Namun, Anda dapat mengelola gejala yang terjadi dengan pengobatan sesuai anjuran dokter dan menjaga pola hidup sehat.

Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mendeteksi adanya protein dalam urin sejak dini. Hal ini sangat penting agar mengurangi risiko komplikasi serius.

Pengobatan Albuminuria ke Dokter

Apabila muncul tanda-tanda protein dalam urin, seperti urin berbusa, sering buang air kecil, dan bengkak di tangan, wajah, atau kaki, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendeteksi adanya masalah ginjal dan mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Sherly

Source:

  • Cleveland Clinic. Proteinuria. Juni 2025.
  • National Insitute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Albuminuria: Albumin in the Urine. Juni 2025.
  • National Kidney Foundation. Albuminuria (Proteinuria). Juni 2025.

Diperbarui pada 11 Juni 2025

Artikel Terkait

  • balanoposthitis
    Apa Itu Balanoposthitis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • radang panggul
    Apa Itu Radang Panggul? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • leukemia adalah
    Apa Itu Leukemia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • gangguan kesuburan teratozoospermia
    Apa Itu Teratozoospermia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Skoliosis adalah
    Apa Itu Skoliosis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • penyakit autoimun
    Apa Itu Penyakit Autoimun? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • penyakit tifus
    Apa Itu Tifus? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Tagged under: Gangguan Penyakit, Kesehatan Ginjal

Artikel Terkait

  • balanoposthitis
    Apa Itu Balanoposthitis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • radang panggul
    Apa Itu Radang Panggul? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • leukemia adalah
    Apa Itu Leukemia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • gangguan kesuburan teratozoospermia
    Apa Itu Teratozoospermia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Skoliosis adalah
    Apa Itu Skoliosis? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • penyakit autoimun
    Apa Itu Penyakit Autoimun? Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • penyakit tifus
    Apa Itu Tifus? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP