Ditulis oleh Tim Konten Medis
Abses paru adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan terbentuknya kantong nanah. Gejalanya antara lain batuk berdahak, demam tinggi, nyeri dada, hingga napas berbau tak sedap.

Kontras diberikan guna mengidentifikasi margin abses agar organ paru tidak terkonsolidasi.
Abses paru memang terdengar menakutkan, tapi kabar baiknya kondisi ini bisa disembuhkan jika tertangani dengan tepat. Penyebab utamanya biasanya karena infeksi bakteri yang masuk ke paru-paru, terutama dari mulut atau tenggorokan yang tidak bersih.
Pengobatan utamanya menggunakan antibiotik dan dalam beberapa kasus dokter melakukan fisioterapi paru atau tindakan drainase.
Apa itu Abses Paru?
Abses paru adalah penyakit karena adanya infeksi bakteri pada sistem pernapasan. Penyakit ini masuk dalam kelompok infeksi paru-paru yang ditandai dengan timbulnya nanah dan peradangan pada rongga paru-paru.
Bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan sering ditemukan di mulut dan tenggorokan. Jika bakteri masuk ke paru-paru, risikonya jadi lebih tinggi, apalagi kalau kebersihan mulut dan gigi kurang terjaga.
Durasi abses paru akut adalah kurang dari 6 minggu, sedangkan abses paru kronis memiliki durasi lebih dari 6 minggu.
Baca Juga: 5 Komplikasi Bahaya Penyakit Paru Paru Basah
Penyebab Abses Paru
Berikut beberapa penyebab utama abses paru-paru:
1. Penyebab Utama Abses Paru (Primer)
Beberapa kondisi yang langsung memengaruhi paru-paru bisa meningkatkan risiko terbentuknya abses:
- Pneumonia: Semua jenis pneumonia, termasuk pneumonia aspirasi (masuknya cairan atau makanan ke saluran napas) bisa menyebabkan abses jika tidak cepat terdiagnosis dan terobati.
- Tumor Paru: Sekitar 10–15% kasus abses paru karena kanker, terutama jika tumor menyumbat saluran napas. Hal ini bisa memicu infeksi yang berujung pada abses. Jenis kanker paru yang paling sering menyebabkan ini adalah squamous cell carcinoma, tapi kanker lain seperti limfoma juga bisa jadi penyebab.
- Penyakit Paru Lainnya: Beberapa kondisi paru seperti bronchiectasis (pelebaran saluran napas abnormal), fibrosis kistik (cystic fibrosis), memar di paru (lung contusion), atau jaringan paru yang terinfeksi karena penyumbatan pembuluh darah juga bisa memicu abses.
- Gangguan Sistem Imun: Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, baik karena bawaan sejak lahir maupun karena penyakit (seperti HIV/AIDS) atau pengobatan tertentu (seperti kemoterapi), lebih rentan mengalami abses paru.
2. Penyebab Sekunder Abses Paru
Abses paru juga bisa terbentuk akibat penyebaran infeksi dari bagian tubuh lain ke paru-paru, baik melalui saluran pernapasan, aliran darah, atau luka dari luar tubuh.
Beberapa contoh penyebabnya antara lain:
- Tersedak atau Menghirup Kotoran dari Mulut/Tenggorokan: Jika seseorang menghirup isi mulut yang terinfeksi (misalnya air liur kotor, makanan yang masuk ke paru), ini bisa memicu infeksi dan terbentuknya abses.
- Infeksi Menyebar Lewat Darah (Emboli Septik): Infeksi dari bagian tubuh lain seperti katup jantung yang terinfeksi (endokarditis), infeksi pembuluh darah, atau penggunaan jarum suntik (narkoba suntik) bisa masuk ke paru lewat aliran darah.
- Infeksi dari Sekitar Paru-Paru: Infeksi dari organ dekat paru-paru seperti kerongkongan, infeksi di rongga dada tengah (mediastinum), atau abses di bawah diafragma juga bisa menyebar dan menyebabkan abses paru.
Faktor Penyebab Abses Paru
Berikut adalah faktor risiko penyebab abses paru dalam bentuk listicle dengan penjelasan singkat:
- Kesadaran Menurun: Kondisi seperti mabuk, stroke, kejang, atau penggunaan ventilator bisa menyebabkan cairan atau makanan masuk ke paru-paru (aspirasi).
- Gangguan Otot dan Saraf: Penyakit yang membuat sulit menelan atau batuk menyebabkan lendir dan kuman menumpuk di paru-paru.
- Masalah Gigi dan Mulut: Gigi berlubang, infeksi gusi, dan kebersihan mulut yang buruk bisa menyebarkan bakteri ke paru-paru.
- Infeksi atau Operasi Saluran Napas Atas: Sinusitis atau operasi di area tenggorokan bisa meningkatkan risiko infeksi paru.
- Daya Tahan Tubuh Lemah: Pemakaian obat imunosupresif, usia lanjut, malnutrisi, atau infeksi berat bisa membuat tubuh sulit melawan bakteri.
- Penyakit Penyerta Lainnya: Seperti diabetes (terutama oleh bakteri Klebsiella), GERD, sumbatan saluran napas, atau infeksi di bagian tubuh lain yang menyebar ke paru-paru.
Gejala Abses Paru
Gejala penyakit ini muncul secara perlahan atau bertahap dari minggu ke minggu. Berdasarkan gejala yang paling umum muncul adalah sebagai berikut:
- Timbulnya rasa sakit pada dada, terutama ketika sedang bernapas.
- Batuk berdahak biasa, sampai kepada munculnya nanah yang terasa asam, busuk atau bahkan berlumuran darah.
- Munculnya rasa kelelahan yang berlebihan.
- Badan menjadi demam.
- Menurun atau hilangnya selera makan.
- Munculnya keringat berlebihan saat malam hari.
- Terjadi penurunan berat badan.
Gejala penyakit ini susah untuk dibedakan dengan radang paru (pneumonia) sehingga perlu diagnosis lebih lanjut. Diagnosis yang dokter lakukan dapat menggunakan metode CT scan atau ultrasound (USG) paru.
Baca Juga: Perawatan Radang Paru-Paru untuk Mengurangi Gejalanya
Diagnosis Abses Paru
Untuk mendiagnosis abses paru, dokter biasanya melakukan beberapa langkah berikut dengan tujuan melihat kondisi paru-paru secara lebih jelas:
- Rontgen Dada: Pemeriksaan ini untuk melihat di mana letak abses di dalam paru-paru.
- CT Scan Dada: CT scan memberikan gambaran yang lebih detail. Dari sini, dokter bisa melihat apakah ada lubang di paru-paru yang berisi campuran udara dan cairan, yang sering menjadi tanda adanya abses.
Jika antibiotik tidak efektif, ada dugaan sumbatan, atau daya tahan tubuh lemah, dokter dapat menggunakan bronkoskop untuk mengambil sampel dari saluran napas. Sampel ini akan dokter periksa lebih lanjut guna mengetahui penyebab infeksi.
Komplikasi Abses Paru
Bila penyakit ini tidak segera tertangani, ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi. Di antaranya:
- Abses kronis: Jika abses paru tidak sembuh dan berlangsung lebih dari 6 minggu, kondisi ini disebut abses kronis. Artinya, infeksi tidak kunjung membaik dan bisa semakin sulit terobati.
- Empiema: Ini terjadi jika nanah dari abses pecah dan menyebar ke ruang antara paru-paru dan dinding dada. Ruang ini kemudian terisi nanah dan bisa menyebabkan masalah pernapasan yang serius.
- Perdarahan: Meskipun jarang, abses bisa merusak pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan perdarahan hebat. Ini kondisi yang serius dan harus segera tertangani.
- Fistula bronkopulmonal: Komplikasi ini adalah terbentuknya lubang atau saluran yang tidak normal antara saluran napas (bronkus) dan lapisan pelindung paru-paru. Hal ini menyebabkan udara atau cairan masuk ke tempat yang tidak seharusnya, dan mengganggu fungsi paru.
Cara Mengatasi Abses Paru
Kebanyakan abses paru bisa sembuh hanya dengan antibiotik dan berhasil pada sekitar 80% kasus. Jadi, tindakan seperti mengeluarkan nanah atau operasi jarang diperlukan.
Tidak seperti abses di bagian tubuh lain yang sering butuh drainase, abses paru umumnya cukup diobati dengan pemberian obat saja. Berikut beberapa cara mengatasi abses paru yang biasa dokter lakukan:
1. Antibiotik
Sebagian besar abses paru bisa sembuh hanya dengan pemberian antibiotik, tanpa perlu tindakan lain. Pengobatan ini biasanya berhasil pada sekitar 80% kasus.
Dokter biasanya memilih antibiotik jenis spektrum luas karena abses paru bisa karena berbagai jenis bakteri. Pemberiannya lewat infus selama beberapa minggu, hingga abses tidak terlihat lagi di hasil pemeriksaan.
2. Fisioterapi Paru dan Posisi Tubuh
Selain antibiotik, dokter juga bisa menyarankan fisioterapi paru untuk membantu pengeluaran dahak. Cara ini sering dikombinasikan dengan posisi tubuh tertentu agar nanah lebih mudah keluar dari paru-paru.
Fisioterapi dan drainase postural biasanya dokter lakukan jika kondisi tidak membaik dengan antibiotik saja. Kedua metode ini membantu mempercepat pemulihan dan membersihkan paru-paru secara alami.
3. Drainase Jika Antibiotik Tidak Efektif
Jika setelah 10–14 hari pengobatan dengan antibiotik tidak menunjukkan hasil, dokter akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan nanah. Tindakan ini disebut drainase dan hanya dilakukan pada sebagian kecil kasus.
Drainase bisa dilakukan dengan menusukkan jarum dari luar dada (perkutan) atau lewat alat khusus yang dimasukkan dari saluran napas (endobronkial). Pilihan metode tergantung lokasi abses dan kondisi pasien.
4. Operasi Jika Kondisi Sangat Parah
Operasi hanya dilakukan jika abses sangat besar atau tidak bisa sembuh dengan pengobatan biasa. Dalam operasi, bagian paru yang terkena abses akan diangkat sebagian.
Jenis operasinya bisa berupa pengangkatan sebagian kecil paru atau satu segmen, dan sering kali bisa dilakukan dengan metode yang minim luka. Operasi juga dipertimbangkan jika pasien batuk darah, infeksi berat, atau dicurigai ada kanker.
Cara Mencegah Abses Paru
Agar tidak terkena abses paru, penting untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah infeksi sejak dini. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Hindari merokok
- Jaga kebersihan mulut dan gigi
- Segera obati infeksi saluran pernapasan
- Vaksinasi sesuai anjuran (seperti vaksin pneumonia)
- Konsumsi makanan bergizi dan cukup cairan
- Istirahat cukup dan kelola stres
- Hindari konsumsi alkohol berlebihan
- Rutin periksa kesehatan jika punya riwayat penyakit paru
- Gunakan masker saat di lingkungan berdebu atau terpapar polusi
- Hindari aspirasi makanan atau minuman saat makan, terutama pada lansia atau yang punya gangguan menelan
Baca Juga: Begini 11 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru Tetap Bersih
Pengobatan Abses Paru ke Dokter
Beberapa gejala abses paru perlu segera diperiksakan ke dokter karena bisa menandakan kondisi yang serius. Gejala yang patut diwaspadai antara lain batuk berdahak yang terus-menerus, terutama jika disertai nanah atau darah, nyeri dada saat bernapas, demam tinggi yang tidak turun, keringat malam berlebihan, dan tubuh terasa sangat lemas.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Verywell Health. An Overview of Lung Abscess. Juni 2025.
- WebMD. What Is a Lung Abscess?. Juni 2025.
- Healthline. Lung Abscess. Juni 2025.