Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit THT bisa berbahaya, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa di antaranya juga bersifat ringan dan bisa sembuh sendirinya dengan perawatan mandiri di rumah. Jenis penyakit THT meliputi otitis media akut, sinusitis, radang amandel (tonsilitis), sleep apnea, dan telinga berdenging (tinitus).

Telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) adalah bagian tubuh yang saling berhubungan satu sama lain. Anda bisa mendengar dengan telinga, bernapas dan mencium bau dengan hidung, serta berbicara dan menelan dengan tenggorokan.
Penyakit THT cenderung beragam, mulai dari ringan hingga berat. Penting untuk mengenal jenis-jenis penyakit ini agar lebih cepat menyadari gejalanya dan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter.
Macam-Macam Penyakit THT
Berikut ini adalah macam-macam pada telinga yang umum:
1. Otitis Media Akut
Infeksi telinga tengah atau otitis media merupakan masalah THT yang umum pada anak-anak. Pada bayi dan anak-anak, kondisi ini dapat menimbulkan satu atau lebih gejala, seperti sakit telinga, keluarnya cairan dari telinga, demam, hingga hilang pendengaran.
Penyebabnya terjadi ketika saluran tuba eustachius membengkak atau tersumbat akibat penyakit flu, asap rokok, dan minum sambil berbaring. Sebagian besar kasus otitis media akut bisa sembuh tanpa pengobatan antibiotik.
Baca Juga: Penyebab Telinga Sakit Saat Menelan dan Cara Mengatasi
2. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Ini merupakan gangguan telinga bagian dalam yang menyebabkan pusing hebat (vertigo), terutama pada orang tua. Gejala pusing BPPV dapat berlangsung selama 10-20 detik, jarang lebih dari 1 menit.
Penyebab penyakit THT ini terjadi karena perubahan posisi kepala. Sebagian besar orang merasakan gejala saat mereka berbaring atau duduk di tempat tidur.
3. Penyakit Meniere
Penyakit meniere adalah kelainan pada telinga bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan keluhan berupa pusing parah, telinga berdengung, dan perasaan tekanan atau nyeri pada telinga.
Umumnya, penyakit meniere hanya menyerang satu telinga. Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebabnya. Mereka menduga penyakit meniere berhubungan dengan kadar cairan atau bercampurnya cairan di saluran telinga bagian dalam.
4. Gendang Telinga Pecah
Dalam istilah medis, gendang telinga pecah memiliki sebutan perforasi membran timpani. Ada banyak hal yang menyebabkan gendang telinga pecah, seperti infeksi, cedera, atau sering terkena paparan suara keras.
Kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan pendengaran apabila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin. Bahkan, gendang telinga pecah membuat seseorang lebih rentan mengeluarkan cairan dari telinga karena air dan bakteri mudah masuk ke telinga bagian tengah.
5. Tinnitus
Tinnitus ditandai dengan suara berdenging di telinga. Suara ini bisa terdengar lembut, keras, bernada tinggi atau rendah.
Anda dapat mengalami tinitus di salah satu atau kedua telinga. Penanganan tinitus cenderung bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Secara umum, dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan alat bantu dengar, peredam suara, dan konsumsi obat-obatan medis.
6. Sinusitis
Sinusitis berarti peradangan pada sinus, rongga udara di dalam tulang yang mengelilingi sinus. Bagian tubuh ini memproduksi lendir yang mengalir ke hidung.
Jika mengalami bengkak atau radang, sinus akan mengalami penyumbatan dan menimbulkan rasa sakit. Gejalanya meliputi demam, lemas, batuk, hidung tersumbat, dan mudah merasa lelah.
7. Rinitis Alergi
Gejala umum rinitis alergi hampir serupa dengan flu biasa. Gejalanya meliputi bersin, hidung gatal, tersumbat, mata gatal, batuk, dan langit-langit mulut terasa gatal.
Rinitis alergi biasanya terjadi setelah Anda terkena paparan alergi, seperti bulu hewan, debu, serbuk sari bunga, atau tungau debu di rumah.
Baca Juga: Sakit Tenggorokan? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
8. Mimisan
Mimisan adalah pendarahan dari jaringan di dalam hidung akibat pembuluh darah yang pecah. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan epistaksis.
Banyak orang yang merasa khawatir apabila mengalami mimisan. Kondisi ini biasanya bukan masalah serius dan umum terjadi pada anak-anak. Ada banyak hal yang menyebabkan mimisan, seperti udara kering, cedera pada hidung, pilek dan alergi.
9. Tonsilitis
Jenis penyakit THT lainnya dapat berupa tonsilitis. Ini merupakan peradangan atau bengkak pada amandel.
Penyebab tonsilitis (radang amandel) biasanya karena infeksi virus. Kondisi ini sangat umum menyerang anak-anak di atas 2 tahun. Gejala radang amandel, seperti sakit tenggorokan parah, sulit menelan, amandel merah dan bengkak, serta bengkak pada kelenjar di leher.
10. Sleep Apnea
Gangguan tidur ini berpotensi serius yang terjadi saat Anda berhenti bernapas sementara atau selama beberapa kali. Jika sering mendengkur keras dan merasa lelah setelah tidur semalama, ini menandakan bahwa Anda mengalami sleep apnea.
Penyebabnya karena penyempitan saluran napas atau gangguan otak yang tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik ke otot pernapasan. Sleep apnea berisiko tinggi pada pria usia di atas 40 tahun, mengalami radang amandel, dan konsumsi alkohol berlebihan.
11. Penyakit Mononukleosis
Penyakit mononukleosis disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang menyebar melalui air liur. Anda dapat tertular penyakit ini melalui ciuman dan bahkan berbagi gelas atau peralatan makan dengan penderita.
Tanda dan gejala penyakit mononukleosis dapat berupa sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak. Bila mengidap kondisi ini, Anda bisa mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan terhindari dari risiko komplikasi seperti pembesaran limpa.
Kapan Sebaiknya Pemeriksaan Rutin ke Dokter THT?
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila memiliki gejala atau masalah yang berkaitan dengan telinga, hidung, atau tenggorokan. Ciri-ciri penyakit THT meliputi:
- Mengalami infeksi THT, terutama telinga kronis atau berulang
- Sulit mendengar atau gangguan pendengaran
- Mengidap infeksi sinus atau hidung tersumbat
- Memiliki bau mulut kronis atau rasa tidak enak seperti pahit di mulut
- Sulit atau nyeri saat menelan
- Sering mendengkur atau menderita sleep apnea
- Suara cenderung serak hingga sulit berbicara
- Memiliki alergi kronis atau masalah sinus
- Muncul benjolan di leher atau tenggorokan
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga dan Pengobatan
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). Juli 2025.
- Healthline. Acute Otitis Media: Causes, Symptoms, and Diagnosis. Juli 2025.
- MedlinePlus. Ear, Nose and Throat. Juli 2025.