Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Perbedaan Malaria dan DBD yang Penting untuk Dikenali
Riva
Rabu, 21 Mei 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Perbedaan Malaria dan DBD yang Penting untuk Dikenali

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Perbedaan malaria dan DBD dapat terlihat dari beberapa sisi, seperti gejala, cara penularan, komplikasi, dan pengobatannya. Kedua penyakit ini tidak boleh Anda sepelekan karena bisa berkembang menjadi parah dan mengancam nyawa apabila tidak tertangani dengan baik.

Perbedaan malaria dan DBD

Gejala malaria dan DBD berupa demam tinggi.

Banyak orang menganggap bahwa penyakit malaria dan demam berdarah (DBD) merupakan kondisi yang sama karena keduanya berasal dari gigitan nyamuk. Dua penyakit ini juga menimbulkan gejala yang hampir serupa, salah satunya adalah demam tinggi.

Padahal, ada banyak perbedaan antara malaria dan DBD. Malaria adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi parasit melalui gigitan nyamuk sedangkan penyakit demam berdarah (DBD) ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus dengue.

Daftar Isi

Toggle
  • Perbedaan Malaria dan DBD
    • 1. Penyebab
    • 2. Gejala
    • 3. Cara Penularannya
    • 4. Komplikasi
    • 5. Pengobatan
  • Kapan Perlu ke Dokter?

Perbedaan Malaria dan DBD

Berikut ini adalah perbedaan malaria dengan demam berdarah yang perlu Anda ketahui:

1. Penyebab

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Parasit ini terdiri dari 5 jenis dan yang paling umum menyerang manusia, seperti Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

P. falciparum merupakan parasit malaria yang paling mematikan. Ini biasanya menyebar di benua Afrika sedangkan P. vivax sebagian besar menginfeksi manusia di luar negara Afrika sub-Sahara.

Parasit malaria hanya menular melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Jenis nyamuk ini biasnaya hanya aktif pada malam hari saja.

Sementara itu, penyebab DBD terjadi karena 4 serotipe virus yang saling berkaitan, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat virus ini memiliki sebutan serotipe dengan interaksi yang berbeda-beda pada antibodi manusia.

Anda bisa terkena virus DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Berbeda dengan malaria, DBD bisa menyebar apabila jenis nyamuk lain yang tidak terinfeksi menggigit orang yang terinfeksi dan menyebarkannya ke orang lain. Nyamuk Aedes aegypti biasanya aktif pada siang hari.

Baca Juga: 21 Makanan untuk Penderita DBD yang Boleh dan Tidak Boleh

2. Gejala

Beda malaria dan DBD dapat terlihat dari gejalanya. Umumnya, gejala malaria mulai muncul dalam waktu 10-15 hari setelah terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Gejalanya bisa ringan hingga parah yang memerlukan penanganan medis segera mungkin. Pada gejala ringan, malaria dapat menimbulkan demam, tubuh menggigil, dan sakit kepala sedangkan gejala beratnya meliputi kelelahan, kejang, merasa kebingungan, dan sulit bernapas.

Penderita sering kali tidak menyadari bahwa dirinya terkena malaria. Sebab, gejala awal penyakit ini hampir serupa dengan demam biasanya. Bila tidak mendapatkan pengobatan, infeksi malaria P. falciparum dapat bertambah parah dan mengancam nyawa dalam waktu 24 jam.

Selain itu, gejala demam berdarah juga mirip dengan penyakit malaria. DBD bisa menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual dan ruam.

Kondisi ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bayi dan anak-anak. Bahkan, DBD dapat memicu pendarahan gusi dan nafsu makan menurun. Masa inkubasinya berkisar antara 3-14 hari setelah Anda tergigit nyamuk yang terinfeksi.

3. Cara Penularannya

Meskipun termasuk penyakit menular, malaria tidak menyebar dari orang ke orang. Bahkan, penyakit ini tidak menular ke orang yang tidak terinfeksi secara kontak langsung.

Anda bisa tertular malaria melalui transfusi darah, ke janin, jarum yang terinfeksi, atau melalui donasi organ. Sementara cara penularan DBD hanya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi.

4. Komplikasi

Malaria dan DBD sama-sama menyebabkan komplikasi serius apabila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin. Komplikasi malaria yang mengancam nyawa meliputi gagal ginjal, kerusakan fungsi hati, retensi air di paru-paru, dan penurunan sel darah putih.

Pada demam berdarah, kondisi ini dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue yang bisa memicu komplikasi serius. Komplikasi demam berdarah dengue (DBD) berupa pneumonia dan pembengkakan jantung.

Cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena malaria dan demam berdarah adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Anda bisa menutupi kulit dengan mengenakan celana dan baju lengan panjang.

Pastikan untuk mengoleskan krim anti-nyamuk ke kulit sebagai langkah pencegahan yang efektif. Selain itu, singkirkan genangan air, seperti ember, bak mandi, atau ban bekas yang menampung air hujan. Ini sangat penting guna mencegah sarang nyamuk yang muncul di pekarangan rumah.

5. Pengobatan

Malaria dapat diatasi dengan pemberian obat resep sesuai anjuran dokter untuk membunuh parasit. Jenis obat dan lamanya perawatan cenderung bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan penderita.

Obat malaria yang paling umum dapat berupa:

  • Klorokuin fosfat: Obat ini dapat mengatasi parasit malaria yang menyerang manusa. Namun, beberapa negara tidak lagi menggunakan klorokuin fosfat untuk malaria karena parasit tersebut mengalami resistan.
  • Terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT): Ini merupakan kombinasi dua atau lebih obat yang bekerja melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda. Terapi ACR cenderung efektif, terutama pada parasit yang resistan terhadap klorokuin.
  • Obat malaria lainnya: Jenis obat ini meliputi atovaquone-proguanil (Malarone), primakuin fosfat, dan quinine sulfate (Qualaquin) dengan doksisiklin (Oracea dan Vivramycin).

Sementara itu, tidak ada obat yang dapat mengatasi demam berdarah. Biasanya, dokter memberikan rekomendasi cara mengelola gejala DBD yang terjadi, seperti:

  • Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum lebih banyak air putih dan cairan
  • Istirahat sebanyak mungkin
  • Mengatasi nyeri dengan asetaminofen, seperti Tylenol sesuai anjuran dokter
  • Hindari mengonsumsi obat ibuprofen atau aspirin karena meningkatkan risiko pendarahan yang mengancam nyawa

Sebelum memberikan perawatan, dokter dapat mendiagnosis malaria dan DBD melalui pemeriksaan fisik dan tes darah. Pada tes darah, tim medis akan mengambil sampel darah melalui pembuluh darah, lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk mendapatkan analisis lebih lanjut. Ini juga dapat mengidentifikasi adanya virus dengue atau parasit Plasmodium dalam tubuh.

Baca Juga: Apakah Penderita DBD Boleh Mandi? Cek Pantangannya!

Kapan Perlu ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda gejala malaria atau demam berdarah, sebagai berikut:

  • Demam tinggi atau naik turun
  • Tubuh menggigil
  • Badan lemas
  • Sakit kepala
  • Terjadi pendarahan

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.

Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS

Source:

  • BYJU’S. Difference Between Dengue and Malaria. Mei 2025.
  • Cleveland Clinic. Dengue Fever. Mei 2025.
  • Mayo Clinic. Malaria. Mei 2025.
  • Target Malaria. Malaria vs Dengue: What Are the Similarities and Differences?. Mei 2025.

Diperbarui pada 21 Mei 2025

Artikel Terkait

  • makanan untuk penderita dbd
    21 Makanan untuk Penderita DBD yang Boleh dan Tidak Boleh
  • Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal, Yuk Konsumsi!
    12 Makanan yang Baik untuk Ginjal, Menyehatkan dan Mudah Ditemukan!
  • Perbedaan Stres dan Depresi
    Perbedaan Stres dan Depresi
  • Perbedaan Hepatitis B dan C
    5 Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?
  • Makanan untuk Orang Sakit
    10 Makanan untuk Orang Sakit yang Enak dan Sehat
  • Olahraga untuk penderita jantung
    7 Olahraga untuk Penderita Jantung yang Aman dan Dilarang
  • camilan sehat untuk lebaran
    7 Camilan Sehat untuk Lebaran yang Enak dan Mudah Dibuat
Tagged under: Kesehatan Tubuh

Artikel Terkait

  • makanan untuk penderita dbd
    21 Makanan untuk Penderita DBD yang Boleh dan Tidak Boleh
  • Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal, Yuk Konsumsi!
    12 Makanan yang Baik untuk Ginjal, Menyehatkan dan Mudah Ditemukan!
  • Perbedaan Stres dan Depresi
    Perbedaan Stres dan Depresi
  • Perbedaan Hepatitis B dan C
    5 Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?
  • Makanan untuk Orang Sakit
    10 Makanan untuk Orang Sakit yang Enak dan Sehat
  • Olahraga untuk penderita jantung
    7 Olahraga untuk Penderita Jantung yang Aman dan Dilarang
  • camilan sehat untuk lebaran
    7 Camilan Sehat untuk Lebaran yang Enak dan Mudah Dibuat

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP