Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit radang panggul (PID) merupakan infeksi pada organ reproduksi wanita. Tanda dan gejala dari infeksi ini bisa tidak terlihat, samar atau ringan. Bahkan, beberapa wanita tidak mengalami tanda dan gejala apa pun.

PID sering kali tidak menimbulkan gejala.
Umumnya, PID paling umum terjadi pada wanita berusia 15 dan 24 tahun dan diperkirakan memengaruhi antara 4 persen dan 12 persen wanita dalam kelompok usia ini. PID bisa menyebabkan jaringan parut yang muncul pada saluran tuba.
Tanpa pengobatan, penyakit ini menyebabkan gangguan kesuburan dan nyeri panggul kronis. PID memerlukan pengobatan antibiotik sesuai resep dokter.
Apa Itu Radang Panggul?
Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi yang menyerang bagian rahim, tuba falopi, atau ovarium. Infeksi ini dapat terjadi ketika ada bakteri tertentu yang masuk ke vagina, lalu menyebar ke organ reproduksi.
Radang panggul berisiko tinggi pada orang berhubungan intim tanpa pengaman (kondom) sehingga memungkinkan bakteri masuk dan menginfeksi organ intim. Jika tidak mendapatkan penanganan sedari dini, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius.
Baca Juga: Kenali Gejala HPV pada Wanita dan Pencegahan
Penyebab Radang Panggul
Banyak jenis bakteri yang menyebabkan radang panggul pada wanita, seperti bakteri penyabab gonore atau klamidia. Anda bisa tertular bakteri ini akibat berhubungan seks tanpa menggunakan pengaman.
Pada kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat masuk ke saluran reproduksi dan mengganggu organ serviks saat menstruasi, setelah melahirkan, keguguran, atau aborsi. Bahkan, beberapa wanita juga bisa mengalami PID selama pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim untuk mengendalikan kelahiran jangka panjang.
Faktor Risiko Penyebab Radang Panggul
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya PID, di antaranya:
- Wanita yang sudah aktif secara seksual dan berusia di bawah 25 tahun
- Seks bebas dengan banyak pasangan
- Berhubungan intim tanpa menggunakan pengaman, seperti kondom
- Sering menggunakan vaginal douching yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam vagina
- Memiliki riwayat penyakit infeksi menular seksual lainnya
- Menggunakan IUD (intra uterine device) atau KB spiral
Gejala Radang Panggul
Pada kondisi awal, penderita PID sering kali tidak menyadari gejala yang terjadi. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa bertambah parah sehingga menimbulkan gejala tertentu. Berikut ini adalah ciri-ciri wanita terkena radang panggul yang umum terjadi:
- Nyeri di perut bagian bawah dan panggul
- Demam dan tubuh menggigil
- Perdarahan di antara periode menstruasi
- Keluarnya cairan kental dari vagina yang berwarna hijau atau kuning dan berbau tidak sedap
- Rasa sakit atau pendarahan saat berhubungan intim
- Sakit atau sulit saat buang air kecil
- Muntah atau merasa ingin muntah
Diagnosis Penyakit Radang Panggul
Dokter dapat mendiagnosis penyakit radang panggul dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dan panggul. Penyakit ini juga bisa terdeteksi melalui tes penunjang lainnya, seperti:
- Pemeriksaan sampel vagina dan serviks: Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui adanya bakteri penyebab PID. Dokter dapat mengambil sampel sel dari vagina dan serviks, lalu mengujinya di laboratorium.
- Tes darah dan urin: Tes ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kehamilan, HIV, atau infeksi menular. Tes darah dan urin melibatkan pengukuran jumlah sel darah putih, penanda infeksi, atau peradangan lainnya.
- USG: Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ intim. Tes USG melibatkan alat transducser ultrasonik yang ditempatkan pada area perut maupun intra vagina.
Komplikasi Radang Panggul
Terkadang, PID bisa menyebabkan kondisi medis serius dan dalam jangka panjang. Komplikasinya meliputi:
- Gejala yang terus berulang: Penderita bisa mengalami gejala berulang karena infeksi belum hilang sepenuhnya. Hal ini sering kali terjadi karena pengobatan antibiotik tidak tuntas.
- Kehamilan ektopik: Ini terjadi ketika sel telur telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di salah satu tuba falopi. Jika PID menginfeksi tuba falopi, hal ini bisa menyebabkan jaringan parut pada lapisan tuba. Sehingga saat terjadi pembuahan, sel telur terhambat oleh jaringan parut di tuba dan tidak bisa menuju ke rahim.
- Nyeri panggul jangka panjang: Kondisi ini sering menyerang panggul dan perut bagian bawah sehingga bisa memicu terjadinya depresi dan sulit tidur.
- Abses: PID bisa menyebabkan abses atau terbentuknya kumpulan cairan yang terinfeksi.
- Kemandulan: Tidak hanya meningkatkan risiko kehamilan ektopik, jaringan parut atau abses pada tuba falopi bisa mempersulit wanita untuk hamil.
Baca Juga: Waspadai 10 Penyebab Menopause Dini dan Gejalanya
Cara Mengatasi Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul bisa sembuh total apabila mendapatkan penanganan yang tepat. Mengutip dari Medical News Today, cara mengatasi penyakit ini bisa dengan perawatan, seperti:
1. Pengobatan Antibiotik
Obat yang bagus untuk penyakit radang panggul adalah antibiotik. Obat ini perlu Anda konsumsi sesuai petunjuk dan tidak boleh berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik.
Jenis antibiotik untuk PID dapat berupa cefoxitin, metronidazole, ceftriaxone, dan doxycycline. Jika gejala tidak kunjung sembuh dalam waktu 3 hari setelah pemberian antibiotik, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
2. Perawatan Medis
Penderita dengan gejala PID parah perlu menjalani rawat inap dan perawatan obat melalui pembuluh darah (intravena). Sementara prosedur operasi cenderung jarang untuk mengatasi PID tetapi bisa membantu dalam beberapa kasus.
Cara Mencegah Radang Panggul
Anda bisa mengurangi risiko PID dan penularan bakteri dengan melakukan beberapa cara, sebagai berikut:
- Berhubungan seks dengan menggunakan kondom, baik secara vaginal, oral, maupun anal dengan pasangan
- Menjalani pemeriksaan rutin setiap 12 bulan sekali apabila Anda aktif secara seksual
- Konsultasi ke dokter terkait penggunaan kontrasepsi agar mengurangi risiko terjadinya PID
- Meminta pasangan untuk menjalani tes IMS untuk mencegah penyebaran bakteri dan risiko kekambuhan
- Hindari melakukan douching karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri dalam vagina
- Tidak berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi penyakti menular seksual
Baca Juga: 8 Gejala PMS Wanita: Sakit Perut hingga Kulit Berjerawat
Pengobatan Radang Panggul ke Dokter
Apabila muncul ciri-ciri radang panggul, seperti nyeri hebat di bagian bawah perut, mual dan muntah yang terjadi bersamaan dengan ketidakmampuan untuk menelan, serta demam, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Sherly
Source:
- Better Health Channel. Pelvic Inflammatory Disease (PID). Mei 2025.
- Cleveland Clinic. Pelvic Inflammatory Disease. Mei 2025.
- Medical News Today. What is Pelvic Inflammatory Disease?. Mei 2025.
- WebMD. Pelvic Inflammatory Disease (PID): What Is It?. Mei 2025.