Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada banyak hal yang menyebabkan telinga sakit, termasuk penumpukan kotoran di telinga, perubahan tekanan udara atau air, sakit gigi, dan sinusitis. Cara mengatasinya bisa dengan perawatan mandiri di rumah hingga pemberian obat medis, tergantung dari penyebabnya.

Sakit telinga bisa memicu demam.
Telinga sakit dapat dialami oleh siapa, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Telinga sakit seperti ditusuk bisa menjadi tanda adanya gejala infeksi atau masalah kesehatan yang mendasarinya.
Kondisi ini dapat memengaruhi satu atau kedua telinga. Gejalanya juga bisa berlangsung sementara atau terus-menerus. Segera periksakan diri ke dokter apabila nyeri telinga disertai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan kelemahan otot.
Apa Itu Telinga Sakit?
Sakit telinga adalah gejala umum yang mengindikasikan kondisi medis tertentu. Dalam istilah medis, nyeri telinga disebut sebagai otalgia.
Rasa sakit ini bisa terasa tajam, tumpul, ringan, hingga parah. Bahkan, beberapa orang dapat mengalami sakit telinga hilang timbul.
Sebagian besar nyeri telinga tidak berbahaya. Namun, Anda perlu mewaspadai apabila kondisi ini berlangsung lebih dari 3 hari yang bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab Telinga Sakit
Penyebab telinga nyeri bisa terjadi karena berbagai alasan. Dokter dapat mengklasifikan sakit telinga menjadi dua jenis yaitu kondisi primer dan sekunder.
Nyeri telinga primer biasanya berasal dari telinga itu sendiri, termasuk penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, disfungsi tuba Eustachius, dan gendang telinga pecah. Sementara nyeri telinga sekunder terjadi ketika ada suatu kondisi yang tidak berhubungan dengan telinga yang memicu rasa sakit. Misalnya, nyeri telinga pertanda sakit GERD, pilek, dan alergi.
Baca Juga: Penyebab Telinga Sakit Saat Menelan dan Cara Mengatasi
Gejala Telinga Sakit
Sakit telinga bisa terjadi karena infeksi atau mengalami cedera. Ciri telinga infeksi pada orang dewasa ditandai dengan gangguan pendengaran dan keluarnya cairan dari telinga.
Pada anak-anak, gejala nyeri telinga cenderung bervariasi, seperti:
- Demam
- Rasa penuh di telinga
- Sulit tidur
- Sakit kepala
- Nafsu makan menurun
- Kehilangan keseimbangan
- Pendengaran berkurang atau sulit merespons suara
- Sering menarik telinga
- Mudah menangis atau tersinggung lebih sering
Diagnosis Penyakit Telinga Sakit
Nyeri telinga yang tidak disertai dengan demam atau gangguan pendengaran biasanya bisa diatasi dengan perawatan mandiri di rumah. Kondisi ini dapat terjadi akibat penyumbatan tuba Eustachius.
Pada kasus yang parah, dokter dapat memeriksa telinga, hidung, dan tenggorokan dengan menggunakan alat otoskop untuk melihat bagian dalam telinga, kemerahan, serta penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Tim medis juga akan meniupkan udara melalui otoskop ke mata pasien untuk mengetahui apakah gendang telinga bergerak normal.
Selain itu, dokter dapat menguji pendengaran pasien, salah satunya adalah dengan mendengar jari-jari yang digosokkan di dekat telinga. Pemeriksaan lainnya yang sering dilakukan yaitu dengan menggunakan garpu penala yang digetarkan sambil melihat respon pasien terhadap suara getaran tersebut. Nyeri telinga akan terus berlanjut hingga masalah yang menyebabkannya hilang atau diobati.
Komplikasi Telinga Sakit
Nyeri telinga tidak selalu menjadi tanda kondisi medis serius. Namun, jika kondisi ini berlangsung lebih dari 3 hari, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Nyeri telinga akibat infeksi bisa menyebar ke jaringan atau bagian tubuh lainnya, seperti rahang atau tengkorak. Infeksi telinga yang tidak mendapatkan pengobatan bisa meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti mastoiditis atau meningitis.
Cara Mengatasi Telinga Sakit
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui:
1. Perawatan Mandiri di Rumah
Cara mengobati telinga sakit sebelah kanan bisa Anda lakukan di rumah, seperti:
- Kompres dingin telinga
- Hindari membasahi telinga
- Duduk tegak untuk meringankan tekanan pada telinga
- Konsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter
- Kunyah permen karet untuk membantu meredakan tekanan dan rasa sakit
2. Obat Medis
Cara menghilangkan nyeri telinga tergantung pada penyebabnya. Obat-obatan yang terjual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen dapat mengatasi rasa nyeri yang terjadi.
Pada kasus tertentu, dokter dapat meresepkan obat tetes telinga atau pil berupa antibiotik, antijamur, dan kortikosteroid. Obat ini sangat penting untuk memastikan infeksi sembuh total.
Infeksi telinga tengah biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7 hari dan tidak memerlukan antibiotik. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum penggunaan obat-obatan medis.
Baca Juga: Apa Itu Geniculate Neuralgia? Ini Gejala dan Pengobatannya
Cara Mencegah Telinga Sakit
Cara mencegah nyeri telinga tidak selalu bisa Anda lakukan, terutama jika terjadi karena infeksi akibat pilek dan flu. Namun, ada beberapa cara mengurangi risiko terkena infeksi telinga bagian dalam dan luar, antara lain:
- Pastikan anak-anak sudah mendapatkan vaksinasi
- Jauhkan anak dari paparan asap rokok
- Tidak memasukkan korek kuping atau jari ke dalam telinga
- Gunakan penyumbat telinga atau topi renang saat berenang
- Hindari air atau sampo masuk ke telinga
- Jauhkan benda asing dari telinga
- Segera bersihkan telinga setelah berenang atau mandi
Pengobatan Telinga Sakit ke Dokter
Segera periksakan diri ke dokter apabila nyeri telinga terjadi bersamaan dengan kondisi, sebagai berikut:
- Nyeri telinga lebih dari 3 hari
- Rasa nyeri berlangsung secara terus-menerus
- Muncul tinitus atau sensasi telinga berdenging
- Merasa tidak enak badan atau demam
- Bengkak di sekitar telinga
- Keluarnya cairan dari telinga
- Pendengaran semakin memburuk
- Ada sesuatu yang tersangkut di telinga
- Anak berusia di bawah 2 tahun mengalami nyeri telinga
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Helen Limarda
Source:
- Cleveland Clinic. Ear Pain (Earache, Otalgia). April 2025.
- Harvard Health Publishing. Earache. April 2025.
- Healthline. What You Need to Know About Earaches. April 2025.
- Healthdirect. Earache. April 2025.