Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gigi gingsul adalah gigi taring yang tumbuh dengan kondisi overcrowding atau tumpang tindak berantakan akibat tidak adanya cukup ruang pada gusi. Meski tidak berbahaya, gingsul yang mengganggu estetika bisa dihilangkan dengan pasang behel atau cabut gigi.
Gigi gingsul pada anak karena ukuran gigi yang terlalu kecil untuk memenuhi ruang gusi.
Gigi gingsul atau gigi yang tumbuh berantakan seringkali menjadi penyebab kurangnya kepercayaan diri seseorang. Sebenarnya, apa penyebab gigi gingsul dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel ini untuk penjelasannya.
Apa Itu Gigi Gingsul?
Gigi gingsul adalah gigi taring yang pertumbuhannya terlambat sehingga menimbulkan kondisi overcrowding. Normalnya, gigi taring akan bertumbuh langsung setelah gigi susu lepas. Namun dalam kondisi ini, gigi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat sehingga tempatnya diambil oleh gigi lain di sekitarnya.
Hal ini yg menyebabkan gigi tumbuh di berbagai tempat seperti maju ke luar, ke dalam, maupun di dalam gusi. Banyak orang dengan kondisi ini merasa terganggu jika harus tersenyum.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan bau mulut pada kasus yang parah. Hal ini terjadi karena potensi kerusakan gigi yang tumbuh tidak sempurna tersebut.
Baca juga: Gigi Gingsul, Berbahayakah Jika tidak Dicabut?
Penyebab Gigi Gingsul
Gigi gingsul dapat terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak, penyebabnya adalah karena ukuran gigi yang terlalu kecil untuk memenuhi ruang gusi.
Kebiasaan seperti menghisap dot atau jempol juga bisa membuat seorang anak memiliki kondisi ini. Berikut adalah penyebab gigi gingsul lainnya:
1. Genetik
Gigi gingsul bisa disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Hal ini karena ukuran dan bentuk rahang serta perkembangan kesehatan gigi merupakan beberapa kondisi yang dapat diturunkan dalam keluarga.
Bila salah satu atau kedua orang tua memiliki kondisi ini, maka anak juga mungkin mewarisi kondisi serupa. Anda memang tidak bisa menghindari faktor genetik ini, tetapi bisa mengurangi efek sampingnya dengan merawat kesehatan gigi dengan baik.
2. Kondisi Rahang Tidak Sejajar
Rahang yang tidak sejajar dapat menjadi penyebab tumbuhnya gigi gingsul. Kondisi serupa terjadi ketika gigi atas tidak pas dengan gigi bawah sebagaimana mestinya.
Rahang tidak sejajar dapat berakibat pada pertumbuhan semua gigi di dalam rongga mulut. Namun, kondisi ini umumnya menjadi gigi yang paling sering menerima akibat dari kondisi ini.
Hal ini karena gigi gingsul normalnya memiliki pertumbuhan paling akhir dibanding gigi lainnya. Posisi rahang yang tidak mampu menampung semua pertumbuhan gigi nantinya akan berakibat pada tumbuhnya kondisi ini yang tidak berada pada tempatnya.
3. Kebiasaan Menghisap Ibu Jari atau Dot
Kebiasaan masa kecil seperti mengisap jempol atau dot serta menjulurkan lidah keluar dapat menyebabkan gigi tumbuh tidak rata. Kebiasaan ini mengubah pola pertumbuhan rahang sehingga menjadikannya lebih sempit dari yang seharusnya.
Gigi yang seharusnya tumbuh pada tempatnya masing-masing justru malah terdorong ke posisi di luar titiknya. Anak bayi yang memiliki kebiasaan menghisap jempol selama beberapa tahun di masa pertumbuhan seringkali berakhir dengan kondisi gingsul.
Tekanan ibu jari yang terus menerus diberikan pada gusi menyebabkan gigi tumbuh miring terutama ke arah luar. Oleh karena itu, anak yang mulai memasuki usia pertumbuhan tidak disarankan untuk masih memakai dot atau sering menghisap ibu jari.
Kawat gigi dapat digunakan untuk mengatasi kondisi masalah gigi untuk semua orang dari segala usia.
4. Kebersihan Gigi Kurang
Permasalahan gigi seringkali berakar dari kebersihan yang tidak dijaga dengan baik. Bila tidak melakukan pemeriksaan gigi secara rutin, masalah gigi seperti penyakit gusi mungkin tidak terdiagnosis dengan cepat.
Akibatnya, gusi tidak mampu menampung gigi di tempat seharusnya, yang menyebabkan gigi tumpang tindih (overcrowding). Oleh sebab itu, biasakan untuk menjaga kebersihan gigi sedari dini terutama pada anak-anak yang kerap melewatinya.
Sebagai orang tua, Anda harus menjadikan kebiasaan sikat gigi 2 kali sehari sebagai kewajiban rutin setiap harinya. Selain itu, jadwalkan konsultasi gigi dengan rutin guna menghindari penyakit gigi dan mulut.
Baca Juga: Amoxicillin Trihydrate untuk Sakit Gigi Apakah Efektif Menyembuhkan?
5. Cedera
Gingsul juga bisa muncul akibat cedera yang memicu perubahan signifikan pada posisi gigi dalam rongga mulut. Kondisi ini mungkin lebih sering dialami oleh anak-anak yang masih memiliki gigi susu.
Cara Mengatasi Gigi Gingsul
Gigi gingsul tidak menimbulkan efek apapun bagi pemiliknya. Namun, kondisi ini mungkin mengurangi rasa percaya diri pada sebagian orang. Untuk masalah itu, ada beberapa cara mengatasi gingsul yang bisa dilakukan, termasuk:
1. Memakai Kawat Gigi
Kawat gigi dapat digunakan untuk mengatasi kondisi gigi gingsul untuk semua orang dari segala usia. Sebagai catatan, gusi harus dalam kondisi sehat dan cukup kuat untuk menahan kawat gigi.
Menggunakan kawat gigi pada anak lebih mudah dilakukan saat mereka masih memiliki jaringan gusi dan tulang yang tumbuh sehingga tidak sulit dibentuk.
Pada umumnya, seseorang harus menggunakan kawat gigi selama kurang lebih 2 hingga 3 tahun untuk meratakan posisi gigi seluruhya.
Berikut beberapa jenis kawat gigi yang bisa digunakan untuk mengatasi gingsul:
- Kawat Gigi Konvensional dengan metal braces yang terdiri dari braket logam
- Kawat Gigi Keramik berupa kawat lengkung dengan warna penghubung yang memiliki warna sama dengan gigi
Beberapa pasien lebih memilih kawat keramik untuk mengatasi masalah kondisi ini karena tidak mudah terlihat saat dipakai dibandingkan dengan kawat gigi logam, tetapi harganya lebih mahal.
2. Cabut Gigi
Untuk mencabut gigi gingsul, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Nantinya dokter akan memeriksa kondisi rahang dan struktur gigi terlebih dahulu sebelum melakukan prosedur pencabutan.
Baca Juga: Dokter Gigi: Kenali Peran dan Kapan Harus Konsultasi
Itulah informasi terkait gigi gingsul dan penyebabnya yang mungkin bisa membantu Anda untuk mengurangi risiko kondisi serupa. Jika Anda mengalami gejala di atas, bisa mengunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter gigi hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Healthline. What Causes Crooked Teeth and How to Straighten Them. Diakses 2024.
- Smile Works Dental. Crooked Teeth: Causes and How to Straighten Them. Diakses 2024.