Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Apa Itu Tamponade Jantung? Gejala hingga Cara Mengatasi
Asifah
Rabu, 15 Oktober 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Apa Itu Tamponade Jantung? Gejala hingga Cara Mengatasi

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Tamponade jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat cairan menumpuk di sekitar jantung dan menghambat fungsinya. Gejala tamponade jantung antara lain nyeri dada, sesak napas, tekanan darah menurun, dan pembengkakan pada tubuh.

Tamponade Jantung
Gejala tamponade jantung meliputi sesak napas, tekanan darah rendah, dan jantung berdebar cepat.

Tamponade jantung adalah kondisi serius yang terjadi akibat penumpukan cairan atau darah di dalam kantung perikardium. Penyebabnya mulai dari cedera dada, hingga komplikasi pasca operasi jantung.

Untuk mengatasinya, tindakan medis darurat seperti perikardiosentesis atau pembedahan diperlukan guna mengeluarkan cairan dan mengurangi tekanan pada jantung. Penanganan awal juga dapat mencakup pemberian oksigen, infus cairan, dan pengawasan ketat hingga prosedur definitif dilakukan.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Tamponade Jantung
  • Penyebab Tamponade Jantung
  • Gejala Tamponade Jantung
  • Cara Mendiagnosis Tamponade Jantung
  • Cara Mengatasi Tamponade Jantung
  • Komplikasi Tamponade Jantung

Apa Itu Tamponade Jantung

Tamponade jantung adalah keadaan darurat medis atau traumatis yang terjadi ketika cukup banyak cairan terakumulasi dalam kantung perikardial yang menekan jantung dan mengakibatkan penurunan keluaran jantung dan syok. Maka yang dimaksud tamponade jantung adalah ketika jantung tidak bisa memompa darah secara optimal, tekanan darah menurun, dan detak jantung bisa meningkat drastis sebagai usaha tubuh untuk menjaga aliran darah tetap berjalan.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengancam nyawa. Cardiac tamponade adalah komplikasi serius dari penumpukan cairan perikardial (pericardial effusion) yang bisa disebabkan oleh infeksi, cedera, kanker, atau penyakit tertentu.

Tidak semua pericardial effusion menyebabkan tamponade jantung, terutama jika cairan menumpuk secara perlahan. Namun, ketika tekanan dalam kantung perikardium meningkat cepat, jantung akan kekurangan ruang untuk berdetak dengan normal.

Baca Juga: Catat, 13 Cara untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat

Penyebab Tamponade Jantung

Tamponade jantung bisa disebabkan oleh berbagai penyakit atau cedera, baik yang terjadi secara tiba-tiba maupun perlahan. Berikut adalah beberapa penyebab tamponade jantung:

  • Robekan pembuluh darah besar (aneurisma aorta torakalis)
  • Kanker paru-paru stadium akhir
  • Serangan jantung (infark miokard akut)
  • Operasi jantung
  • Perikarditis akibat infeksi bakteri atau virus
  • Luka tusuk atau trauma pada jantung
  • Tumor jantung
  • Gangguan tiroid (hipotiroidisme)
  • Gagal ginjal
  • Leukemia
  • Pemasangan kateter sentral
  • Terapi radiasi di area dada
  • Prosedur jantung invasif baru-baru ini
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Dermatomiositis
  • Gagal jantung

Gejala Tamponade Jantung

Gejala tamponade jantung bisa muncul secara mendadak (akut) maupun berkembang secara perlahan (subakut), tergantung pada seberapa cepat cairan menumpuk di sekitar jantung. Pada kondisi akut, gejala biasanya sangat berat dan membutuhkan penanganan segera.

Berikut adalah beberapa gejala tamponade jantung yang dapat muncul:

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada
  • Sesak napas
  • Pernapasan menjadi cepat
  • Detak jantung meningkat
  • Pembuluh darah leher terlihat membesar
  • Pingsan atau merasa ingin pingsan
  • Pembengkakan di lengan dan kaki
  • Nyeri di perut bagian kanan atas
  • Mual atau gangguan pencernaan
  • Demam (jika disebabkan oleh infeksi)
  • Tekanan darah sangat rendah (bisa menyebabkan syok)
  • Kulit pucat dan dingin di tangan, kaki, atau jari
  • Produksi urine berkurang

Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Jantung dan Pengaruhnya pada Tubuh

Cara Mendiagnosis Tamponade Jantung

Diagnosis cepat sangat penting untuk menurunkan risiko kematian akibat tamponade jantung. Meskipun kondisi ini dapat terkendali secara klinis, pemeriksaan echocardiography menjadi alat utama yang dokter gunakan untuk memastikan adanya cairan di jantung dan gangguan fungsi jantung.

Pemeriksaan ini bisa dilakukan di tempat tidur pasien dan memberikan gambaran visual tentang adanya penekanan pada bilik jantung akibat penumpukan cairan. Cairan yang melebihi 75–100 mL umumnya terlihat sepanjang siklus jantung, sementara cairan normal hanya tampak saat sistol ventrikel.

Selain echocardiography, dokter juga bisa menggunakan elektrokardiogram (EKG) dan rontgen dada untuk membantu menilai kondisi jantung. Pada EKG, trias tamponade dapat terdeteksi melalui voltase rendah dan pola khusus bernama electrical alternans, yaitu perubahan bentuk gelombang QRS antar denyut karena jantung yang mengayun akibat cairan.

Sementara itu, rontgen dada biasanya baru menunjukkan pembesaran bayangan jantung jika cairan cukup banyak (sekitar 200 mL), namun ini bukan indikator yang sensitif atau spesifik.

Cara Mengatasi Tamponade Jantung

Penanganan tamponade jantung harus Anda lakukan segera untuk menghindari gangguan aliran darah dan mencegah komplikasi berbahaya. Sebelum melakukan tindakan utama, pasien biasanya akan distabilkan terlebih dahulu agar tekanan darah tetap terjaga dan fungsi jantung tidak semakin menurun.

Setelah itu, dokter akan melakukan prosedur yang bertujuan mengeluarkan cairan dan mengatasi penyebab utama tamponade. Berikut cara mengatasi tamponade jantung:

  • Terapi sesuai penyebab, seperti Antibiotik jika infeksi penyebabnya.
  • Pengawasan cermat dengan ekokardiogram serial
  • Obat atau cairan untuk meningkatkan tekanan darah
  • Obat pereda nyeri, seperti aspirin
  • Obat antiinflamasi, seperti aspirin, ibuprofen, steroid, atau kolkisin
  • Obat untuk membantu jantung berdetak lebih kuat
  • Transfusi darah.

Baca Juga: Penyebab Detak Jantung Cepat (Takikardia) dan Cara Mengatasi

Komplikasi Tamponade Jantung

Meskipun prosedur untuk mengatasi tamponade jantung seperti perikardiosentesis dan pembedahan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa, tindakan ini tetap memiliki risiko. Berikut komplikasi tamponade jantung yang perlu Anda ketahui:

  • Perdarahan. Penyisipan jarum atau sayatan saat prosedur dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan perdarahan yang berisiko menurunkan tekanan darah secara drastis.
  • Cedera pada bilik jantung atau pembuluh darah besar. Jika jarum menusuk terlalu dalam atau meleset, dapat mengenai bilik jantung atau arteri besar di sekitarnya, memicu perdarahan internal atau kerusakan jaringan.
  • Paru-paru kolaps (pneumotoraks). Prosedur dekat paru-paru bisa menyebabkan udara masuk ke rongga dada, sehingga paru-paru bisa mengempis sebagian atau seluruhnya.
  • Udara di kantung perikardium (pneumoperikardium). Jika udara ikut masuk ke ruang perikardial selama prosedur, bisa menambah tekanan pada jantung dan memperburuk kondisi pasien.
  • Serangan jantung. Meskipun jarang, stres atau trauma dari prosedur dapat memicu serangan jantung, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit jantung.
  • Edema paru-paru. Setelah cairan jantung keluar, jantung mungkin memompa terlalu cepat, menyebabkan kelebihan cairan di paru-paru dan kesulitan bernapas.
  • Infeksi. Prosedur yang melibatkan sayatan atau alat medis dapat memicu infeksi jika tidak dalam kondisi steril.
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia). Manipulasi jantung selama prosedur bisa mengganggu sistem listrik jantung, memicu denyut jantung yang tidak stabil.
  • Cedera organ sekitar. Organ lain seperti hati, paru-paru, atau lambung.
  • Kematian. Pada kasus yang parah atau jika terjadi komplikasi besar, tamponade jantung maupun prosedurnya dapat menyebabkan kematian, meskipun ini termasuk kejadian yang jarang.

Yuk segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. Mellybeth Indriani

Source:

  • Cedars Sinai. Cardiac Tamponade. Oktober 2025.
  • Medline Plus. Cardiac tamponade. Oktober 2025.
  • Cleveland Clinic. Cardiac Tamponade. Oktober 2025.

Diperbarui pada 15 Oktober 2025

Artikel Terkait

  • penyakit jantung koroner
    Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
  • Gejala jantung koroner
    Gejala Jantung Koroner dan Cara Mengatasinya
  • penyakit jantung bawaan
    Penyakit Jantung Bawaan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
  • cardiac arrest adalah
    Cardiac Arrest (Henti Jantung): Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • gejala gagal jantung
    Waspadai Tanda dan Gejala Gagal Jantung pada Tubuh
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • penyakit jantung koroner
    Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
  • Gejala jantung koroner
    Gejala Jantung Koroner dan Cara Mengatasinya
  • penyakit jantung bawaan
    Penyakit Jantung Bawaan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
  • cardiac arrest adalah
    Cardiac Arrest (Henti Jantung): Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • gejala gagal jantung
    Waspadai Tanda dan Gejala Gagal Jantung pada Tubuh

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP