Sabtu, 06 Desember 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

Pusing setelah makan bisa terjadi karena gula darah rendah, tekanan darah turun, atau reaksi terhadap makanan tertentu. Hindari berdiri secara tiba-tiba dalam waktu dekat setelah makan, dan hidari kafein, alkohol dan makanan dengan tinggi natrium.

Pusing setelah makan adalah kondisi yang cukup umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penurunan tekanan darah hingga reaksi tubuh terhadap makanan tertentu. Memahami penyebabnya penting agar gejalanya dapat Anda cegah dan aktivitas sehari-hari tetap nyaman.

Selain itu, kepala pusing juga bisa mengganggu produktivitas dan kualitas hidup. Mengetahui cara mengatasi serta langkah pencegahan membantu mengurangi risiko komplikasi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Daftar Isi

Penyebab Pusing Setelah Makan

Pusing setelah makan merupakan kondisi yang umum oleh sebagian orang dan bisa karena berbagai faktor. Memahami penyebab pusing setelah makan penting agar gejala kliyengan setelah makan dapat Anda atasi dengan tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Beberapa orang juga melaporkan habis makan kepala pusing, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengetahui faktor yang memicu kliyengan setelah makan membantu menentukan langkah pencegahan dan penanganan yang efektif.

Berikut beberapa penyebabnya yang bisa Anda waspadai:

1. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia Reaktif)

Gula darah biasanya meningkat setelah makan, tetapi pada beberapa orang bisa turun terlalu cepat dan menyebabkan pusing. Kondisi ini terkenal sebagai hipoglikemia reaktif dan dapat terjadi pada penderita diabetes maupun orang tanpa diabetes.

Gejala termasuk lemas, gemetar, berkeringat, dan rasa lapar mendadak. Mengonsumsi makanan lebih kecil dengan kandungan gula lebih rendah dapat membantu mengurangi gejala.

2. Tekanan Darah Rendah Setelah Makan (Postprandial Hypotension)

Tekanan darah dapat turun setelah makan karena aliran darah dialihkan ke sistem pencernaan. Kondisi ini lebih umum pada orang tua, penderita Parkinson, atau orang dengan masalah saraf tertentu.

Gejala meliputi pusing, lemas mendadak, penglihatan gelap, atau pingsan. Minum lebih banyak air sebelum makan dan membagi makanan menjadi porsi kecil dapat membantu mengurangi gejala.

3. Obat Diabetes

Beberapa obat diabetes, termasuk insulin, bisa menurunkan gula darah terlalu cepat setelah makan. Hal ini dapat memicu pusing terutama jika obat Anda konsumsi sebelum makan.

Orang dengan diabetes harus memantau gula darah secara rutin dan menyesuaikan jadwal makan atau dosis obat. Mengatur waktu makan dan dosis obat dapat mencegah habis makan kepala pusing.

4. Alergi atau Sensitivitas Makanan

Beberapa orang bisa mengalami pusing akibat alergi atau intoleransi makanan. Gejala bisa muncul dalam 2 jam setelah makan dan termasuk gatal, ruam, mual, hingga pusing.

Mencatat makanan yang Anda konsumsi dan reaksi tubuh dapat membantu mengidentifikasi penyebab. Menghindari makanan pemicu dapat mencegah habis makan kepala pusing.

5. Alkohol dan Kafein

Alkohol dapat memengaruhi telinga bagian dalam dan gula darah, sehingga menyebabkan pusing setelah makan. Minuman berkafein juga dapat memicu kliyengan pada orang sensitif.

Mengurangi konsumsi alkohol dan membatasi kafein sebelum atau setelah makan dapat membantu mengurangi gejala. Perhatikan pula reaksi tubuh terhadap jenis minuman tertentu.

6. Berdiri Mendadak Setelah Duduk

Banyak orang duduk saat makan dan berdiri tiba-tiba setelahnya. Pergeseran posisi mendadak ini dapat menyebabkan tekanan darah turun sementara, terkenal sebagai hipotensi ortostatik.

Gejala termasuk pusing, kliyengan setelah makan, dan penglihatan gelap sementara. Berdiri perlahan setelah makan dan cukup minum air dapat membantu mencegah habis makan kepala pusing.

7. Kehamilan

Perubahan hormon dan volume darah saat hamil dapat menyebabkan pusing setelah makan. Kondisi ini juga dapat terkait dengan diabetes gestasional atau tekanan darah rendah.

Gejala pusing sering muncul saat berdiri cepat setelah makan. Membagi makanan menjadi porsi kecil dan tetap terhidrasi dapat membantu mengurangi kliyengan setelah makan.

Cara Mengatasi Pusing Setelah Makan

Pusing setelah makan bisa terjadi karena beberapa faktor, mulai dari tekanan darah turun hingga reaksi tubuh terhadap makanan tertentu. Mengetahui cara mengatasi pusing setelah makan penting agar gejala cepat reda dan aktivitas sehari-hari tetap nyaman, termasuk saat mengonsumsi makanan berat seperti daging sapi.

Konsumsi biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan membantu pencernaan berjalan lebih stabil.
Minum satu atau dua gelas air sebelum makan dapat meningkatkan volume darah. Hal ini membantu menahan tekanan darah tetap stabil dan mengurangi kliyengan setelah makan.
Membagi makanan menjadi beberapa porsi kecil lebih aman daripada makan besar sekaligus. Tubuh tidak terbebani mencerna sekaligus sehingga gejala pusing berkurang.
Hindari berdiri terlalu cepat pada satu jam pertama setelah makan. Memberi waktu bagi tubuh menyesuaikan tekanan darah membantu mengatasi pusing setelah makan daging sapi atau makanan lainnya.
Batasi kafein, alkohol, dan makanan tinggi garam yang dapat memicu kepala pusing. Jika makanan tertentu sering menimbulkan gejala, sebaiknya Anda kurangi atau hindari.
Jika pusing muncul karena reaksi terhadap makanan tertentu, identifikasi makanan pemicu penting. Diskusikan dengan dokter atau coba metode diet eliminasi untuk mencegah gejala berulang.

Jika Anda atau keluarga Anda sering mengalami pusing setelah makan, segera kunjungi Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.

Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. Princess Ruth

Source: