Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pilek menahun bisa sembuh jika penyebab utamanya diketahui dan diatasi dengan benar. Penyebab paling umum pilek tak kunjung sembuh meliputi alergi, infeksi sinus yang berulang (sinusitis), polip hidung, atau paparan iritasi seperti debu dan asap rokok.

Alergi dapat menyebabkan pilek menahun.
Pilek biasa umumnya berlangsung sekitar 7-10 hari. Namun, jika pilek tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh.
Pilek yang berlangsung lama atau dikenal sebagai pilek menahun bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Penting untuk memahami penyebabnya dan segera mencari penanganan yang tepat agar tidak mengganggu kualitas hidup.
Penyebab Pilek Menahun
Pilek menahun bukanlah sesuatu yang normal. Bagi sebagian besar orang, pilek adalah urusan jangka pendek yang dapat diselesaikan dalam waktu satu sampai tiga hari.
Jika Anda sampai mengalaminya sepanjang tahun, bisa jadi pilek adalah gejala dari kondisi medis lain yang lebih lebih serius. Berikut penjelasannya:
1. Terpapar Virus Terlalu Banyak
Virus penyebab flu terdiri dari 200 virus atau bahkan lebih. Jadi, semisal Anda pernah terkena pilek sebelumnya, kemungkinan terpapar virus flu kembali dapat sangat tinggi.
Sistem kekebalan tubuh mungkin belum membangun pertahanan terhadap setiap jenis virus yang dapat menyebabkan pilek. Selain itu, alasan lain yang menjadi penyebab pilek menahun Anda adalah ada berada di sekitar orang-orang yang sakit.
Terlebih ketika musim pancaroba atau musim hujan, kemungkinan pemaparan virus akan lebih tinggi, baik di tempat umum seperti kantor, sekolah, angkutan umum, atau di sekitar tempat tinggal Anda.
Baca Juga: Sekilas Mirip, Inilah 5 Perbedan Flu dan Pilek
2. Terkena Iritasi Udara Lainnya
Pada umumnya, sistem kekebalan tubuh dapat mengatasi flu biasa dengan mudah. Namun, kondisi ini akan berbeda ketika Anda adalah seorang perokok, tinggal atau hidup di sekitar perokok, dan lingkungan yang mengandung polutan lainnya.
Sistem kekebalan tubuh bisa jadi perlu bekerja lebih keras untuk melindungi Anda dari paparan virus penyakit. Sel-sel yang melapisi saluran udara hidung kita sanga mampu melawan virus penyebab flu biasa.
Akan tetapi, jika sel-sel yang sama juga sibuk melawan kerusakan akibat asap rokok atau polutan lainnya, kemampuan mereka untuk mencegah virus penyebab pilek bisa jadi lemah. Akibatnya, Anda akan lebih mudah terkena pilek.
3. Alergi
Alergi bisa jadi salah satu penyebab Anda terkena pilek lebih sering atau bahkan menahun. Terlebih ketika Anda sering batuk, bersin, atau pilek pada musim-musim tertentu, maka kemungkinan munculnya gejala akibat alergi sangat mungkin terjadi.
Alergi dapat terjadi karena adanya paparan alergen seperti serbuk sari, debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan. Setelah terpapar alergen, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap zat yang dianggap berbahaya tersebut, dan menciptakan respon seolah Anda sedang pilek.
4. Sinusitis
Sinus adalah kantung berisi udara yang terletak di belakang hidung. Pilek dapat menyebabkan infeksi sinus ketika sinus membengkak. Udara, lendir, dan bakteri dapat terperangkap di dalam sinus yang membengkak, dan menyebabkan infeksi lanjutan.
Perbedaan mendasar dari pilek dan infeksi sinus adalah dari durasi gejalanya. Jika kebanyakan orang dapat sembuh dari pilek dalam jangka waktu 5 sampai 10 hari.
Berbeda dengan sinusitis, ia tetap berada dalam tubuh selama 4 minggu atau selama lebih dari 3 orang pada orang yang berada di kondisi kronis. Gejala pilek meliputi, hidung berair dan tersumbat, bersin, batuk, demam rendah, dan sakit badan ringan.
Gejala ini akan memuncak dalam 3 sampai 5 hari pertama, dan membaik setelahnya. Untuk sinus, gejalanya lebih parah dapat berlangsung selama 4 minggu atau lebih.
Dengan beberapa kondisi seperti, hidung tersumbat, cairan hidung kental berwarna kuning atau hijau, terasa sakit di area wajah terutama mata, hidung, pipi, dan dagu, sakit kepala di belakang mata, batu, sakit di rahang atas dan gigi, demam, kelelahan, dan bau mulut.
5. Rinitis Alergi
Kondisi ini biasanya menyebabkan gejala sejenis pilek seperti, bersin, gatal, dan hidung tersumbat atau berair. Gejala ini akan berlangsung sesegera mungkin setelah penderita terpapar alergen (zat penyebab alergi).
Durasi waktu seseorang mengalami rinitis dapat berbeda. Beberapa yang lain hanya mengalami alergi selama hitungan bulan maupun sepanjang tahun.
Meskipun gejalanya ringan dan mudah untuk diobati. Sebagian orang dapat memiliki gejala yang lebih parah dan terjadi secara terus menerus, memakan waktu hingga bertahun-tahun, atau gejalanya tidak hilang sama sekali.
Baca Juga: Gejala Penyakit Influenza yang Perlu Anda Waspadai
6. Polip Hidung
Kondisi satu ini juga dapat menjadi alasan mengapa pilek Anda sampai menahun dan tidak sembuh-sembuh. Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak non kanker yang tumbuh dalam hidung Anda.
Jika tidak segera diobati, polip hidung dapat menyumbat hidung Anda. Polip hidung terkadang terasa seperti pilek.
Namun, pilek cenderung hilang dalam beberapa hari. Sedangkan polip hidung tidak akan sembuh kecuali diberi pengobatan.
Adapun gejala dari polip hidung sendiri antara lain adalah hidung mampet, pilek, kebutuhan konstan untuk menelan, berkurangnya indra penciuman atau perasa, dan mimisan. Kemudian, satu hal lain yang juga perlu Anda perhatikan, jika polip sampai menghalangi sinus (kantong udara di sekitar hidung) bisa jadi Anda juga memiliki gejala sinus.
7. Pneumonia
Pneumonia atau infeksi paru-paru dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti, batuk dan mengi. Anda mungkin berpikir itu hanya pilek atau flu.
Namun, ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Pneumonia dapat menjadi komplikasi dari pilek dan flu.
Hal ini dapat terjadi ketika kuman penyebab pilek dan flu masuk ke paru-paru. Gejala pilek cenderung mulai perlahan, dan cenderung reda dalam waktu 2 sampai 5 hari.
Namun, jika gejalanya justru memburuk dan terdapat gejala yang mengarah ke pneumonia seperti demam tinggi, batuk berlendir kehijauan, kuning, atau berdarah, kedinginan sampai gemetar, sulit bernapas, kelelahan berlebih, kehilangan selera makan, nyeri dada yang tajam, berkeringat, detak jantung cepat, serta bibir dan kuku menjadi biru, maka Anda patut waspada.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami pilek menahun, terutama bila disertai gejala berikut:
- Pilek berlangsung lebih dari 10 hari tanpa tanda-tanda perbaikan.
- Gejala semakin parah seperti nyeri wajah, demam tinggi, atau pembengkakan di sekitar mata.
- Cairan hidung berubah warna menjadi kuning kehijauan disertai bau tidak sedap.
- Kesulitan bernapas akibat hidung tersumbat berat.
- Sakit kepala hebat yang tidak kunjung membaik.
- Gangguan tidur atau rasa lelah terus-menerus akibat pilek.
- Kemungkinan alergi atau sering terpapar iritasi seperti debu, asap, atau bahan kimia.
Baca Juga: Pilihan Obat Batuk Pilek Anak Paling Ampuh di Apotek
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Pusparina Oeniasih
Source:
- WebMD. Pneumonia: Signs and Symptoms. Januari 2025.
- Mayo Clinic. Cold Remedies: What Works, What Doesn’t, What Can’t Hurt. Januari 2025.