Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab leher kaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan perawatan di rumah atau mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran.

Pernah merasa leher belakang terasa sakit hingga sulit Anda gerakkan? Leher kaku umumnya terjadi setelah tidur dengan posisi tubuh yang salah atau akibat duduk terlalu lama di depan layar komputer. Meski tampak sepele, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Tak jarang, keluhan ini disertai dengan gejala lain seperti kepala pusing, nyeri menjalar ke bahu, hingga kesulitan untuk menoleh. Jika tidak segera ditangani, leher kaku akan berdampak pada produktivitas.
Penyebab Umum Leher Terasa Kaku
Penyebab leher belakang kaku dan kepala pusing umumnya disebabkan oleh ketegangan otot atau gangguan pada struktur di sekitar leher. Berikut beberapa penyebab leher kaku dan kepala pusing:
- Postur tubuh yang buruk.
- Tidur dalam posisi yang salah.
- Cedera atau gerakan tiba-tiba.
- Stres dan ketegangan emosional.
- Kelelahan otot.
Baca Juga: Kenali Penyebab Leher Kecetit dan Cara Mengatasinya
Penyakit yang Membuat Leher Terasa Kaku dan Nyeri
Banyak yang bertanya apakah leher kaku tanda kolesterol? Umumnya, leher kaku bukanlah tanda kolester. Tetapi, jika Anda mengalami leher kaku dengan disertai gejala-gejala lain, lebih baik periksakan diri Anda ke dokter.
Terdapat beberapa penyakit yang membuat leher belakang terasa sakit, diantaranya yaitu:
1. Whiplash
Whiplash adalah cedera leher akibat hentakan mendadak, biasanya dari kecelakaan lalu lintas. Leher tiba-tiba bergerak maju mundur secara ekstrem, menyebabkan otot dan ligamen tertarik atau robek.
Gejalanya meliputi nyeri, kekakuan, pusing, dan terkadang mati rasa di lengan.
2. Meningitis
Meningitis adalah infeksi serius pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Salah satu gejalanya adalah memicu leher kaku yang tidak bisa Anda tekuk ke depan.
Kondisi ini sering muncul dengan demam tinggi, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya. Segera cari bantuan medis karena meningitis bisa mengancam nyawa.
Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Leher akibat Salah Posisi Tidur
3. Rheumatoid Arthritis
Penyakit autoimun ini menyebabkan peradangan kronis pada sendi, termasuk sendi leher. Gejalanya berupa nyeri, kekakuan terutama di pagi hari, dan pembengkakan.
Jika dokter tidak segera menanganinya, kondisi ini dapat merusak sendi secara permanen.
4. Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah kondisi yang muncul dengan nyeri otot menyeluruh, termasuk pada leher, serta kelelahan, sulit tidur, dan gangguan suasana hati. Meski penyebab pastinya belum diketahui, stres dan gangguan tidur dipercaya berperan besar.
5. Spinal Stenosis
Spinal stenosis adalah penyempitan ruang di tulang belakang yang menekan saraf. Jika terjadi di area leher (servikal), gejalanya bisa berupa nyeri, leher kaku, kelemahan tangan, hingga kesulitan berjalan.
Umumnya spinal stenosis menyerang lansia akibat degenerasi tulang belakang.
6. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah peradangan sendi akibat ausnya bantalan tulang rawan. Di area leher, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri tumpul, leher kaku tidak bisa menoleh, dan biasanya berkembang perlahan seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: 7 Penyebab Saraf Kejepit dan Cara Mengobatinya
7. Cervical Dystonia
Cervical dystonia adalah gangguan neurologis langka yang membuat otot leher berkontraksi tanpa sadar. Leher bisa tertarik ke samping, ke depan, atau ke belakang secara terus-menerus, dan sering muncul nyeri hebat.
Cara Mengatasi Leher Kaku
Terdapat beberapa cara mengatasi sakit leher, yaitu:
1. Perawatan di Rumah
Ada beberapa cara menghilangkan urat tegang di leher yang bisa Anda lakukan di rumah. Di antaranya:
- Istirahatkan leher: Hindari aktivitas berat dan beri waktu otot leher untuk pulih.
- Kompres hangat atau dingin: Gunakan kompres dingin dalam 48 jam pertama untuk meredakan peradangan, lalu lanjutkan dengan kompres hangat untuk melemaskan otot.
- Latihan peregangan ringan: Gerakkan kepala perlahan ke kanan, kiri, atas, dan bawah secara teratur untuk menjaga fleksibilitas otot.
- Memperbaiki posisi ketika tidur: Gunakan bantal yang nyaman untuk leher dan hindari tidur dalam posisi tengkurap.
- Pijat leher secara lembut: Pijatan secara lembut pada otot leher dan bahu merupakan cara menghilangkan urat tegang pada leher.
2. Konsumsi Obat
Jika perawatan rumah tidak membaik, Anda bisa konsultasi segera ke dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan obat, seperti:
- Obat anti-nyeri (analgesik): Obat seperti parasetamol atau ibuprofen efektif untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Krim topikal: Gel pereda nyeri dengan kandungan mentol atau capsaicin dapat dioleskan langsung ke area nyeri.
- Obat pelemas otot (muscle relaxant): ketika oto tegang, dapat menggunakan obat pelemas otot yang dokter telah resepkan.
- Terapi fisik dan profesional: Jika nyeri menetap, terapi fisioterapi dengan latihan dan teknik khusus bisa sangat membantu pemulihan.
Jika Anda mengalami penyakit leher kaku, nyeri, atau sakit, segeralah periksa ke doker.
Baca Juga: Catat, 8 Cara Menghilangkan Pegel di Leher dan Pundak Bahu
Yuk, jaga kesehatan secara menyeluruh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Spine Health Knowledge From Veritas. Stiff Neck Causes, Symptoms, and Treatment. Agustus 2025
- Medical News Today. What to Know about a stiff neck. Agustus 2025
- Mayo Clinic. Spinal stenosis. Agustus 2025