Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada berbagai penyebab kedutan pipi, seperti mengalami hemifacial spasm, Bell’s palsy, kelelahan dan stres. Cara mengatasinya bisa dengan istirahat yang cukup dan mengelola stres.

Kedutan bisa terjadi karena Bell’s palsy.
Kedutan (twitching) sering kali terjadi secara tiba-tiba dan tidak disengaja. Pada kondisi awal, kedutan hanya muncul dan hampir tidak terlihat di sekitar kelopak mata, pipi, atau mulut.
Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa menyebar ke bagian wajah lainnya. Kedutan bukan termasuk gejala stroke, melainkan akibat dari penekanan pembuluh darah pada saraf wajah, Namun, jika kedutan disertai dengan gejala sulit bicara, kesemutan, dan tubuh tidak seimbang, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Kedutan Pipi Kiri dan Kanan
Berikut ini adalah penyebab pipi sering bergerak sendiri (berkedut) yang perlu Anda ketahui:
1. Hemifacial Spasm
Pipi kedutan pertanda bahwa Anda mengalami hemifacial spasm (kejang hemifasial). Kondisi ini bisa terjadi akibat pembuluh darah yang menyentuh atau berdenyut di saraf wajah.
Hemifacial spasm biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa berlangsung dalam waktu lama. Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini dengan melibatkan pemeriksaan fisik dan tes pencitraan.
Salah satunya adalah MRU untuk membantu menemukan penyebab dari hemifacial spasm. Perawatan untuk kondisi ini dapat berupa suntikan botulinum, obat antikonvulsan, atau operasi bedah, tergantung pada tingkat keparahan gejala.
Baca Juga: Apa Itu Trigeminal Neuralgia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
2. Bell’s Palsy
Bell’s palsy ditandai dengan kedutan di wajah. Jenis penyakit ini termasuk kondisi langka yang memengaruhi saraf dan otot wajah.
Pada kebanyakan kasus, Bell’s palsy hanya bersifat sementara dan bisa pulih dengan perawatan yang tepat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membantu memulihkan gerakan dan ekspresi wajah setelah mengalami Bell’s palsy, stroke, atau masalah kesehatan lainnya.
3. Kelelahan dan Stres
Penyebab pipi berkedut bisa terjadi karena stres dan kelelahan. Terkadang, tubuh bereaksi terhadap stres dengan menunjukkan keluhan fisik berupa kram otot.
Jika kurang tidur atau terlalu banyak bekerja pada bagian tubuh tertentu, berisiko lebih tinggi mengalami kedutan yang tidak bisa dikontrol. Tidak hanya itu, stres kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kadar kolesterol tinggi, daya ingat menurun, dan sakit kepala.
Cara mengatasinya bisa dengan menarik napas dalam-dalam, meditasi, dan latihan yoga. Pastikan untuk melakukan aktivitas ini secara rutin agar mendapatkan manfaatnya secara optimal.
4. Tourette Syndrome
Sindrom Tourette adalah kondisi neurologis yang menyebabkan berbagai gerakan fisik dan vokal yang tidak dapat dikontrol oleh seseorang. Kondisi ini bisa membuat penderita tidak sengaja mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau kurang baik.
Ciri khas sindrom Tourette adalah tic, gerakan atau suara yang tidak biasa. Selain kedutan di wajah, tic dapat berupa batuk, mengendus, dan mengedipkan mata.
Jika gejalanya parah, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari penderita. Dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan pemberian obat-obatan medis dan non-farmakologis.
5. Tumor
Tumor otak bisa meningkatkan risiko spasme hemifasial atau kedutan di wajah. Gejalanya bisa muncul karena tumor berada di dalam tengkorak dan menekan struktur di sekitarnya, seperti saraf wajah.
Bahkan, gangguan pendengaran dan keseimbangan dapat mengindikasikan bahwa tumor telah menyebabkan gejala tersebut. Penderita dapat menjalani pemeriksaan pencitraan, seperti MRI untuk mendeteksi tumor yang tersembunyi dalam tubuh.
Baca Juga: Penyakit Neuropati: Penyebab, Gejala, Pengobatan
6. Dystonia
Arti kedutan di pipi bisa menjadi tanda adanya dystonia. Kondisi ini merupakan kelainan gerakan yang menyebabkan otot berkontraksi.
Penderita dystonia sering kali membuat gerakan memutar atau gerakan lain yang terjadi berulang kali dan mereka tidak bisa mengendalikannya. Kondisi ini bisa bersifat ringan hingga berat yang dapat memengaruhi seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi dystonia. Namun, konsumsi obat-obatan tertentu dan terapi bisa meredakan gejala yang terjadi.
Dokter dapat merekomendasikan operasi untuk melumpuhkan atau mengatur saraf pada area otak tertentu. Ini hanya boleh dilakukan pada orang dengan gejala distonia parah.
7. Multiple Sclerosis
Penyebab kedutan di pipi berikutnya yaitu mengidap multiple sclerosis (MS). Jenis penyakit ini dapat merusak lapisan pelindung di sekitar saraf yang disebut myelin.
Gejalanya meliputi kelemahan otot, mati rasa, dan gangguan penglihatan. Penderita MS dengan kedutan di wajah memiliki lesi di bagian batang otak. Ini bisa mengganggu saraf wajah sehingga tidak mampu mengendalikan kedutan.
Cara Mengatasi Kedutan di Pipi
Ada beberapa cara mengatasi pipi berkedut, antara lain:
- Mengelola stres: Anda bisa mengatasi stres dan kecemasan dengan melakukan teknik relaksasi, rutin berolahraga, dan menjalani hobi.
- Istirahat yang cukup: Ini menjadi salah satu cara mengatasi wajah kedutan yang terjadi akibat kelelahan atau kurang tidur.
- Kurangi asupan kafein: Kandungan kafein tersedia pada minuman tertentu, seperti kopi, teh, dan soda. Cobalah untuk mengurangi asupan ini untuk mengurangi kedutan pada wajah.
- Terapi fisik: Jenis terapi ini mampu meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan gerakan-gerakan tertentu. Selain kedutan di wajah, terapi fisik juga dapat mengatasi sakit punggung, cedera olahraga, dan gangguan sendi.
- Pemberian obat-obatan: Cara menghilangkan kedutan di pipi bisa dengan pemberian obat-obatan, seperti obat antivirus, antikonvulsan, atau obat pereda nyeri. Ini bisa mengurangi peradangan pada saraf apabila pemberiannya sesuai anjuran dokter.
- Suntikan botox: Pada beberapa kasus, suntikan botox mampu melumpuhkan otot-otot wajah dan mengurangi kedutan.
- Operasi bedah: Jarang terjadi, operasi bedah seperti dekompresi mikrovaskular dapat diperlukan untuk mengatasi kedutan di wajah akibat kerusakan saraf atau kejang hemifacial.
Jika kedutan di pipi tidak kunjung sembuh dalam waktu lama dan bertambah parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS.
Source:
- Aaron Cohen-Gadol. What Is Hemifacial Spasm?. Maret 2025.
- NeuroSpine Center. Why Does My Face Keep Twitching?. Maret 2025.
- New York Facial Paralysis. Facial Twitching: Causes, Symptoms and Treatments. Maret 2025.
- Very Well Mind. Is Face Twitching a Symptom of Stress?. Maret 2025.