Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pada tahun 2017 di Amerika Serikat terjadi peningkatan alergi kacang pada anak-anak sebesar 21% dari tahun 2010 lalu. Alergi kacang adalah penyakit yang timbul akibat adanya reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam kacang. Tubuh mendeteksi protein sebagai ancaman dan berusaha untuk melawannya. Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena alergi kacang dapat diatasi dengan beberapa metode. Lalu, apa saja penyebab alergi kacang muncul? Berikut penjelasan lengkapnya!
Jenis kacang yang menyebabkan alergi didominasi oleh kacang-kacangan jenis kacang pohon.
Baca Juga: Alergi Telur pada Anak dan Orang Dewasa
Jenis kacang yang Menyebabkan Alergi
Jenis kacang yang menyebabkan alergi terbagi menjadi dua jenis, yaitu kacang tanah dan kacang pohon. Jenis kacang yang banyak menyebabkan alergi adalah kacang-kacangan yang termasuk dalam jenis kacang pohon. Diketahui bahwa protein kecil yang ditemukan dalam kacang pohon dan tidak terpengaruh oleh hal-hal, seperti panas atau asam, menyebabkan protein dalam kacang tetap utuh. Beberapa orang sensitif terhadap protein utuh tersebut dan kemudian tubuh akan membuat antibodi untuk melawannya.
Antibodi yang menempel pada protein memicu pelepasan zat kimia atau histamin oleh sistem kekebalan tubuh. Histamin inilah yang menyebabkan timbulnya gejala reaksi alergi terhadap protein kacang. Kacang tanah dan kacang pohon tidaklah sama, maka dari itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter untuk memastikan penyebab alergi kacang tersebut. Jenis kacang-kacangan yang termasuk dalam kacang pohon, yaitu:
- Kacang almond
- Kacang brazil
- Kacang mete
- Kastanye
- Filberts
- Kacang hazel
- Kacang hickory
- Kacang macadamia
- Kacang pikan
- Kacang pistasi
- Kenari
Baca Juga: Mengatasi Alergi Obat dengan Cepat dan Tepat
Penyebab Alergi Kacang
Apa penyebab alergi kacang? Penyebab alergi kacang adalah kacang asli ataupun kacang hasil olahan dalam bentuk makanan. Alergi kacang atau alergi terhadap jenis makanan lainnya disebabkan oleh sistem imun tubuh yang mengenali protein sebagai sebuah ancaman bagi tubuh. Ketika sistem imun atau kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein, maka akan melepaskan antibodi. Antibodi berguna untuk mengenali ancaman yang masuk dalam tubuh, seperti bakteri dan virus.
Ketika antibodi menerima adanya sinyal ancaman, maka terbentuk zat kimia yang disebut histamin. Histamin inilah yang menimbulkan munculnya alergi. Histamin juga dapat mempengaruhi jaringan dalam tubuh, seperti kulit, mata, hidung, saluran udara, saluran usus, paru-paru, dan pembuluh darah. Tidak diketahui secara pasti, mengapa kacang memicu respons alergi ini pada beberapa orang. Jika di dalam keluarga memiliki riwayat alergi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang memiliki alergi yang sama
Baca Juga: Alergi Parah di Sekolah – Cara Bersiap
Cara Mengatasi Alergi Kacang
Cara mengatasi alergi kacang yang terbaik adalah dengan mencegah timbulnya reaksi alergi . Menghindari makanan yang mengandung kacang. Jika Anda memiliki alergi kacang, maka membaca menu dan label makanan saat membeli makan di supermarket sangatlah penting. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa obat tetes imunoterapi dapat diberikan sebagai pengobatan untuk alergi kacang.
Obat tetes imunoterapi memiliki efek yang signifikan terhadap penderita, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Obat tersebut mampu membantu penderita menjadi lebih tidak peka terhadap kacang atau protein yang masuk. Jika penderita secara tidak sengaja memakan sesuatu dengan kandungan kacang didalamnya, maka perhatikan tanda-tanda reaksi alergi berikut:
- Kesulitan bernapas atau menelan
- Timbul rasa sesak di bagian dada
- Sakit pada area perut
- Rasa ingin muntah
Reaksi-reaksi di atas dapat mengancam nyawa dan membutuhkan perhatian medis dengan segera. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan secara mandiri jika penanganan medis tidak dapat didapatkan dengan segera, yaitu:
- Cobalah untuk berbaring dalam posisi telentang.
- Gunakan epinefrin dan ulangi pemakaian jika tidak terjadi perubahan setelah 5 hingga 15 menit setelah pemakaian.
- Hubungi dan dapatkan bantuan medis segera jika tidak kunjung membaik.
Alergi kacang merupakan sebuah reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein kacang.
Baca Juga: Penyebab Alergi dan Cara Mengatasinya
Obat Alergi Kacang
Obat alergi kacang yang telah disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) adalah Palforzia. Palforzia diproduksi oleh Aimmune Therapeutics yang berfungsi untuk mengurangi reaksi alergi, termasuk anafilaksis, yang mungkin terjadi karena konsumsi kacang yang tidak disengaja.
Palforzia dapat membuat anak-anak pada usia 4 sampai 17 tahun menjadi tidak peka terhadap kacang selama periode tertentu, kurang lebih enam bulan. Palforzia adalah imunoterapi oral (OIT) yang terbukti membantu penderita meningkatkan toleransi terhadap kacang, mengurangi kemungkinan reaksi serius dari paparan kacang yang tidak disengaja. Antihistamin dan epinefrin dapat digunakan untuk mengobati reaksi alergi.
Jenis Kacang yang Menyebabkan Alergi
Jenis kacang yang menyebabkan alergi didominasi oleh kacang-kacangan jenis kacang pohon. Tetapi tidak memungkiri bahwa beberapa penyebab alergi kacang juga berasal dari jenis kacang tanah. Selain beberapa jenis kacang-kacangan yang telah disebutkan di atas, penderita juga perlu menghindari makanan yang mengandung kacang, seperti:
- Sereal dan granola
- Roti gandum
- Salad dan saus salad
- Selai kacang
- Pasta kacang, seperti marzipan, pasta almond, dan nougat
- Minyak kacang
- Protein nabati atau nabati yang dihidrolisis
- Tepung kacang
- Ekstrak kacang, seperti ekstrak almond
Alergi kacang merupakan sebuah reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein kacang. Apa penyebab alergi kacang? Penyebab alergi kacang adalah kacang asli ataupun kacang hasil olahan dalam bentuk makanan. Jenis kacang yang menyebabkan alergi didominasi oleh kacang-kacangan jenis kacang pohon. Beberapa jenis obat seperti Palforzia,merupakan golongan obat imunoterapi oral dan epinefrin dapat membantu mengurangi gejala alergi kacang. Tetapi, jika reaksi atau gejala alergi tidak kunjung sembuh, maka segeralah hubungi bantuan medis atau dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H.
Source: