Ditulis oleh Tim Konten Medis
Medical check up (MCU) di rumah sakit penting untuk deteksi dini penyakit sehingga memungkinkan Anda mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh dan mencegah masalah serius.
Medical check up disarankan dilakukan setiap 1 tahun sekali terutama usia di atas 50 tahun.
Medical check up (MCU) di rumah sakit merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah potensi masalah medis. Di tengah kesibukan hidup sehari-hari, sering kali kita melupakan pentingnya pemeriksaan rutin. Yuk, simak informasi lengkap mengenai medical check up!
Apa Itu Medical Check Up?
Medical check up adalah pemeriksaan terkait kesehatan tubuh yang dilakukan secara menyeluruh. Medical check up ini untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan kesehatan sejak dini. Medical check up juga berguna untuk membantu merencanakan, menangani, dan mengobati penyakit yang belum berkembang.
Pada pemeriksaan medical check up akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu mulai dari konsultasi keluhan, pencatatan, dan pemeriksaan terkait dengan riwayat kesehatan, pemeriksaan tanda vital dan kondisi fisik secara umum.
Baca Juga: 8 Jenis Tes Kesehatan Khusus Pria dan Manfaatnya
Jenis Pemeriksaan dalam Medical Check Up
Ada beberapa jenis pemeriksaan medical check up yang umum dilakukan. Di antaranya:
1. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan ini menggunakan teknologi pencitraan seperti sinar-X, CT scan, MRI, dan ultrasonografi untuk melihat kondisi organ dan struktur tubuh secara detail. Radiologi dapat membantu mendeteksi kelainan, seperti tumor, patah tulang, atau infeksi.
2. Cek Fungsi Jantung dengan EKG (Elektrokardiogram)
EKG adalah tes yang mengukur aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi masalah irama atau struktur jantung. Ini dapat membantu mengidentifikasi kondisi seperti aritmia, serangan jantung, atau penyakit jantung lainnya.
3. Pemeriksaan Gula Darah
Tes ini mengukur kadar glukosa dalam darah untuk mendeteksi diabetes atau prediabetes. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan tes glukosa darah sewaktu, tes glukosa darah puasa, atau tes toleransi glukosa oral.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini meliputi berbagai tes darah dan urine untuk memeriksa kadar hemoglobin, jumlah sel darah putih dan merah, kadar kolesterol, fungsi hati dan ginjal, serta indikator kesehatan lainnya.
5. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
- Tes Urine: Mengidentifikasi masalah ginjal melalui analisis komponen urine.
- Kreatinin Darah: Mengukur kadar kreatinin untuk menilai fungsi ginjal.
- Ureum atau Blood Urea Nitrogen (BUN): Mengukur kadar nitrogen dalam darah yang berasal dari urea, produk sampingan metabolisme protein.
- Laju Filtrasi Glomerulus (GFR): Menilai seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah.
6. Pemeriksaan Fungsi Hati
Melibatkan tes darah untuk menilai kadar enzim hati dan bilirubin. Ini dapat membantu mendeteksi kerusakan hati atau penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis.
7. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Melibatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi untuk mendeteksi masalah seperti karies gigi, penyakit gusi, atau infeksi mulut.
8. Tes Bone Density
Tes ini mengukur kepadatan mineral tulang, umumnya dilakukan untuk mendeteksi osteoporosis atau risiko patah tulang pada wanita pascamenopause dan individu lainnya yang berisiko.
9. Skrining Kesehatan Serviks
Tes Pap smear dilakukan untuk memeriksa sel-sel dari serviks dan mendeteksi perubahan pra-kanker atau kanker serviks. Skrining ini sangat penting bagi wanita, karena deteksi dini memungkinkan pengobatan yang efektif dan meningkatkan peluang penyembuhan.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata dan Ciri-Ciri Mata Sehat
10. Tes Audiometri
Mengukur kemampuan pendengaran dengan menguji respons terhadap berbagai suara dan frekuensi. Tes ini dapat membantu mendeteksi gangguan pendengaran.
11. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan ini melibatkan analisis sampel urine untuk mendeteksi infeksi, penyakit ginjal, atau kondisi medis lainnya melalui evaluasi kandungan kimia dan seluler dalam urine.
12. Pemeriksaan Anamnesis
Proses pengumpulan informasi kesehatan pasien melalui wawancara medis untuk memahami riwayat kesehatan dan keluhan yang ada. Ini penting untuk diagnosis dan perencanaan perawatan yang tepat.
Untuk Apa Medical Check Up
Tujuan dari dilakukannya atau melakukan medical check up, antara lain:
- Membantu mengetahui kondisi kesehatan tubuh
- Membantu mendeteksi penyakit yang ada (baik yang disertai maupun tidak disertai oleh gejala)
- Membantu mengetahui risiko penyakit yang kemungkinan akan muncul di kemudian hari
- Membantu pasien untuk membuat atau merencanakan gaya hidup yang lebih sehat
- Membantu memastikan kondisi pasien sebelum melakukan sebuah pengobatan tertentu
- Mengurangi biaya pengobatan di masa depan
- Menjaga kesehatan mental
- Meningkatkan gaya hidup sehat
- Mengurangi risiko komplikasi medis
- Memberikan rasa aman dan tenang
- Memperpanjang harapan hidup
- Meningkatkan kualitas hidup
Prosedur dan Biaya Medical Check Up
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, medical check up dilakukan dalam beberapa tahap atau prosedur. Berikut adalah prosedur yang akan dilakukan dalam medical check up, antara lain:
1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan
Pada tahap pertama, dokter akan melakukan sesi tanya jawab mengenai keluhan kesehatan dan juga riwayat kesehatan diri pasien dan keluarganya. Pertanyaan yang diajukan bisa berkaitan dengan gaya hidup, seperti pola makan, konsumsi alkohol, merokok, olahraga, dan sebagainya.
2. Pemeriksaan Tanda Vital
Dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda vital, seperti frekuensi denyut jantung, frekuensi penapasan, suhu, dan tekanan darah. Frekuensi denyut jantung normal adalah 60-100 kali per menit. Frekuensi pernapasan normal adalah 12-20 kali per menit, suhu normal rata-rata 36,5-37,5 0C dan tekanan darah normal adalah 90/60-120/80 mmHg.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan dilakukan mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan. Kemudian dokter mulai memeriksa tubuh secara keseluruhan, mulai dari kulit, rambut, kuku hingga menekuk dan menekan beberapa bagian tubuh. Selain itu, mata, telinga, hidung hingga organ dalam juga dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan peralatan tertentu.
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan tes kesehatan sendiri berbeda-beda. Biasanya akan dikenakan biaya antara Rp350.000 hingga Rp10.000.000. Pada klinik yang dilengkapi oleh laboraturioum, biasanya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp5.000.000. Biaya tersebut dapat juga diringankan dengan tunjangan asuransi kesehatan.
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum MCU
Sebelum menjalani medical check-up (MCU), ada beberapa langkah penting yang perlu dipersiapkan untuk memastikan pemeriksaan berjalan lancar dan hasilnya akurat. Berikut di antaranya:
- Konsultasi dengan dokter
- Puasa sebelum pemeriksaan (jika diperlukan)
- Bawa hasil pemeriksaan sebelumnya
- Sediakan catatan medis lengkap
- Kenakan pakaian nyaman
- Hindari konsumsi alkohol atau obat tertentu
- Siapkan identitas dan dokumen yang diperlukan
- Informasikan riwayat kesehatan keluarga
- Cek jadwal dan lokasi pemeriksaan
- Bawa semua resep atau obat yang sedang dikonsumsi
Hal yang Harus Dilakukan Setelah MCU
Setelah menjalani medical check-up (MCU), langkah-langkah selanjutnya sangat penting untuk memastikan kesehatan Anda tetap terjaga dan untuk menangani temuan dari pemeriksaan dengan tepat.
Berikut hal yang harus dilakukan setelah MCU:
- Tindak lanjuti hasil
- Ubah gaya hidup
- Jadwalkan pemeriksaan lanjutan
- Perhatikan gejala baru
- Konsultasi dengan spesialis
- Kelola obat
- Pantau kondisi kesehatan
- Rencanakan diet
- Ikuti saran latihan
- Edukasi diri
Baca Juga: Panduan Cara Menjaga Kesehatan Tulang yang Benar
Kapan Waktu Medical Check Up?
Kapankah waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan? Tes kesehatan dapat dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu datangnya penyakit.
Namun, dianjurkan bagi seseorang yang telah berusia 50 tahun ke atas supaya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap 1 tahun sekali. Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang sedang dalam kondisi khusus, misalnya mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Yang Menggagalkan Medical Check u-Up Bagi Calon Karyawan
Tes kesehatan umumnya dilakukan bagi calon karyawan yang bertujuan memastikan kondisi kesehatan calon karyawan tersebut sebelum mulai bekerja pada suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menggagalkan tes kesehatan, antara lain:
- Hepatitis B atau C
- HIV/AIDS
- TBC
- Malaria
- Kusta atau penyakit kulit
- Gagal ginjal
- Gagal jantung kronis atau penyakit jantung kronis lainnya
- Radang sendi
- Diabetes dan hipertensi
- Kolesterol tinggi
- Kanker
- Epilepsi atau riwayat kejang
- Masalah pada kejiwaan atau neurologis
- Obesitas
- Cacat fisik, seperti kebutaan atau tuli
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah. Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Stephanie Esperansa
Source:
- WebMD. Annual Physical Examinations. Diakses 2024.
- Healthline. Physical Examination. Diakses 2024.