Ditulis oleh Tim Konten Medis
Malaria adalah infeksi yang menimbulkan gejala demam, tubuh menggigil, dan perasaan tidak enak badan. Penyebabnya bisa karena salah satu dari 5 spesies parasit Plasmodium melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Malaria dan demam berdarah dengue (DBD) bukanlah penyakit yang sama meskipun ditularkan oleh nyamuk betina yang terinfeksi. Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium.
Sementara DBD disebabkan oleh virus dengue dan menular melalui nyamuk jenis Aedes aegypti. Kedua kondisi ini sama-sama menimbulkan demam tinggi sehingga membutuhkan perawatan yang tepat.
Apa Itu Malaria?
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini umum terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Penyakit malaria bisa Anda cegah dengan menghindari gigitan nyamuk dan konsumsi obat-obatan medis sesuai anjuran dokter. Pengobatan tertentu bisa mengurangi risiko kasus malaria ringan hingga bertambah parah.
Baca Juga: Gejala Malaria, Ini Tanda Penyakit dan Pengobatannya
Jenis Malaria
Berdasarkan jenis parasitnya, penyakit ini terdiri dari beberapa jenis, sebagai berikut:
1. Plasmodium Falciparum
Jenis ini paling berbahaya dan umum menyebabkan malaria berat. Risiko kematian tinggi jika tidak ditangani segera, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun dan ibu hamil.
Pada anak-anak, terdapat hingga 75 persen kasus kematian akibat malaria setiap tahun.
2. Plasmodium Vivax
Ini merupakan jenis parasit penyebab malaria yang paling umum setelah P. Falciparum. Jenis ini sering ditemukan di Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Dapat menyebabkan kekambuhan berbulan-bulan setelah infeksi awal.
3. Plasmodium Malariae
Orang yang terinfeksi P. Malariae biasanya akan demam setiap tiga hari. Kasusnya relatif jarang, tetapi dapat berlangsung kronis.
4. Plasmodium Ovale
Gejalanya cenderung ringan, namun tetap berisiko menimbulkan komplikasi. Masa inkubasinya sekitar 17 hari.
5. Plasmodium Knowlesi
Jenis parasit penyebab malaria berikutnya adalah P. Knowlesi. Parasit ini menimbulkan gejala demam hampir mirip seperti P. Falciparum.
Secara umum, P. Klowlesi sering ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Parasit ini memiliki rata-rata masa inkubasi sekitar 11 hari.
Penyebab Malaria
Penyebab penyakit malaria terjadi karena infeksi parasit Plasmodium. Penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.
Parasit yang masuk ke dalam tubuh dapat berkembang biak dan menyebabkan gejala tertentu. Malaria bisa menular ke janin atau bayi baru lahir apabila ibu hamil terinfeksi parasit Plasmodium.
Selain itu, ada risiko kecil Anda bisa tertular malaria melalui jarum suntik, transfusi darah, dan prosedur transplantasi jantung.
Baca Juga: Bagaimana Cara Penularan Penyakit Malaria?
Faktor Risiko Penyebab Malaria
Orang yang memiliki sistem imun lemah berisiko tinggi terinfeksi parasit Plasmodium. Misalnya, bayi, anak-anak, lansia, dan orang yang mengidap masalah kesehatan tertentu.
Orang yang suka berpergian ke daerah endemis dengan kasus tinggi malaria juga bisa mengalami penyakit ini. Bahkan, kurangnya akses layanan kesehatan dapat memperburuk tindakan pencegahan, perawatan medis, dan informasi terkait penyakit tersebut.
Gejala Malaria
Gejala malaria pada orang dewasa dan anak-anak bisa muncul 1 minggu hingga sebulan setelah terinfeksi parasit. Pada beberapa kasus, sebagian orang tidak mengalami gejala apa pun selama 1 tahun atau lebih setelah terkena gigitan nyamuk.
Gejalanya bisa ringan atau parah, tergantung dari kondisi setiap orang. Hal yang dirasakan saat sakit penyakit ini, di antaranya:
- Demam tinggi disertai menggigil
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Mual
- Berkeringat banyak setelah demam reda
- Diare (pada beberapa kasus)
- Mudah merasa lelah
Diagnosis Penyakit Malaria
Dokter dapat mendeteksi adanya parasit malaria melalui pemeriksaan medis. Selama pemeriksaan, mereka akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk perjalanan ke daerah iklim tropis dan pemeriksaanfisik.
Selain itu, tim medis juga menentukan kondisi limpa dan hati untuk mengetahui adanya pembesaran atau tidak. Jika dokter mengetahui adanya tanda-tanda penyakit ini, pasien dapat menjalani tes darah untuk mendapatkan hasil diagnosis yang akurat.
Komplikasi Malaria
Perlu diketahui bahwa penyakit ini bisa memicu komplikasi serius apabila tidak diobati segera mungkin. Jenis penyakit ini bisa mengancam nyawa karena berkaitan dengan satu atau lebih komplikasi, sebagai berikut:
- Gula darah rendah: Parasit Plasmodium bisa menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah). Ini bisa memicu koma hingga kematian sehingga perlu Anda waspadai.
- Anemia: Selain gula darah rendah, komplikasi penyakit ini dapat mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Akibat penghancuran sel darah merah oleh parasit.
- Gangguan pernapasan: Kondisi ini menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru dan membuat penderita sulit bernapas.
- Malaria serebral: Kondisi ketika sel darah terinfeksi parasit dan menyumbat pembuluh darah kecil ke otak. Akibatnya, kerusakan otak, hingga kejang dan koma.
- Gagal organ: Kerusakan ginjal, hati, atau limpa.
Pengobatan Malaria
Pengobatan penyakit ini tergantung pada jenis parasit, tingkat keparahan, usia pasien, dan kondisi kesehatan secara umum. Penanganan umum meliputi:
- Obat antimalaria: Seperti klorokuin fosfat untuk kasus ringan.
- Terapi Kombinasi Berbasis Artemisinin (ACT): Efektif untuk penyakit ini yang resisten, menggunakan kombinasi seperti lumefantrin-artemeter atau artesunat-meflokuin.
- Obat tambahan: Seperti atovaquone-proguanil, quinine sulfate, dan primakuin fosfat, sesuai rekomendasi dokter.
Cara Mencegah Malaria
Ada beberapa yang cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah infeksi malaria, di antaranya:
- Hindari aktivitas di luar rumah saat senja dan malam hari
- Mengenakan pakaian longgar, panjang, dan berwarna terang
- Oleskan losion anti-nyamuk pada kulit
- Gunakan obat nyamuk dalam bentuk semprotan atau alat penguap di dalam ruangan
- Tidur menggunakan kelambu
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Penyakit Malaria? Ini 6 Tipsnya
Pengobatan Malaria ke Dokter
Ciri malaria biasanya dimulai dengan tubuh menggigil, diikuti demam tinggi, lalu berkeringat dan suhu tubuh kembali normal. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, dan baru saja dari daerah endemis malaria (NTT, Maluku, Papua), sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Sherly Susilo
Source:
- Better Health Channel. Malaria. Juli 2025.
- Cleveland Clinic. Malaria. Juli 2025.
- Healthline. Malaria. Juli 2025.