Ditulis oleh Tim Konten Medis
Keluar darah saat hamil muda memang bisa menjadi tanda kondisi normal seperti implantasi atau perubahan serviks, tapi juga bisa menunjukkan adanya masalah serius seperti keguguran atau kehamilan ektopik.

Keluar darah saat hamil muda bisa menjadi hal yang mengejutkan dan menimbulkan kekhawatiran. Namun, penting untuk diketahui bahwa perdarahan ringan atau bercak darah di awal kehamilan adalah kondisi yang cukup umum.
Dalam banyak kasus, perdarahan ini tidak selalu menandakan sesuatu yang serius dan dapat terjadi akibat implantasi embrio ke dinding rahim. Meski begitu, tidak semua kasus dapat dianggap aman. Jenis dan jumlah darah, durasi perdarahan, serta gejala yang menyertainya perlu diperhatikan.
Misalnya, keluar gumpalan darah saat hamil muda, flek coklat saat hamil muda, atau hamil muda keluar darah banyak seperti haid bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai penyebab perdarahan dan langkah tepat yang harus diambil.
Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda
Keluar darah saat hamil tapi tidak sakit mungkin terdengar tidak mengkhawatirkan, tetapi tetap perlu dicermati. Berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab perdarahan pada awal kehamilan yang perlu Anda ketahui:
1. Keguguran (Miscarriage)
Keguguran adalah salah satu penyebab paling umum dari keluar darah saat hamil muda, terutama jika muncul nyeri perut, punggung, dan keluar gumpalan darah. Ciri-ciri darah keguguran biasanya berwarna merah terang dan jumlahnya bisa banyak, menyerupai menstruasi.
Segera cari pertolongan medis jika perdarahan terus berlangsung dan muncul rasa nyeri hebat.
Baca Juga: 17 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Muncul di Minggu Pertama
2. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio menempel di luar rahim, biasanya di saluran tuba falopi. Ini kondisi serius yang bisa mengancam nyawa. Gejalanya bisa berupa keluar bercak darah saat hamil muda, nyeri panggul tajam, dan pusing.
Umumnya, kehamilan ektopik tidak bisa Anda pertahankan dan memerlukan penanganan segera.
3. Kehamilan Anggur (Molar Pregnancy)
Kehamilan anggur terjadi ketika plasenta tumbuh tidak normal dan membentuk kista. Perdarahan biasanya muncul di awal kehamilan dan sering kali dengan keluar darah banyak seperti haid.
Kondisi ini jarang terjadi, tapi butuh pemantauan ketat karena dapat menyebabkan komplikasi serius.
4. Solusio Plasenta (Placental Abruption)
Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya. Gejala bisa berupa perdarahan berat, nyeri perut, dan kontraksi.
Meski lebih sering terjadi di trimester akhir, keluar darah saat hamil muda karena abrupsi bisa saja terjadi lebih dini pada kehamilan berisiko.
5. Perubahan pada Leher Rahim (Cervical Changes)
Saat hamil, leher rahim menjadi lebih lunak dan mudah berdarah, terutama setelah hubungan intim atau pemeriksaan dalam. Hal ini dapat menyebabkan flek coklat saat hamil muda tanpa rasa sakit, dan umumnya tidak berbahaya.
Baca Juga: 4 Perbedaan Flek Hamil dan Haid yang Mudah Dikenali
6. Hematoma Subkorionik (Subchorionic Hematoma)
Ini terjadi ketika darah terperangkap di antara dinding rahim dan plasenta. Perdarahan yang diakibatkan bisa ringan hingga sedang, dan sering terlihat dalam bentuk keluar bercak darah.
Dalam banyak kasus, kondisi ini dapat sembuh sendiri dengan istirahat cukup.
Cara Mendeteksi Penyebab Perdarahan di Trimester Pertama
Jika Anda mengalami perdarahan di awal kehamilan, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya. Berikut dua metode utama yang sering dokter gunakan:
1. USG (Ultrasonografi)
USG adalah metode utama untuk melihat kondisi janin dan plasenta. Lewat USG, dokter dapat mengetahui apakah kehamilan berada di tempat yang tepat, apakah ada detak jantung janin, serta menilai kemungkinan keluar gumpalan darah saat hamil muda akibat keguguran atau hematoma.
2. Tes Darah
Tes darah untuk memeriksa kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dan memastikan kehamilan berjalan normal. Jika kadar hCG turun atau tidak meningkat seperti seharusnya, hal ini bisa mengindikasikan masalah seperti keguguran atau kehamilan ektopik.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Perdarahan Saat Hamil Muda?
Bahaya jika keluar darah saat hamil muda, maka yang harus dilakukan ketika keluar darah saat hamil muda tergantung pada jenis dan jumlah perdarahan. Berikut langkah-langkah yang sebaiknya diambil:
- Segera hubungi dokter jika darah yang keluar berwarna merah terang, keluar terus-menerus, atau disertai nyeri perut dan kram.
- Jika hanya muncul flek coklat atau bercak ringan, tetap tenang dan hindari aktivitas berat. Namun, tetap laporkan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah serius.
- Hindari hubungan seksual dan pemeriksaan dalam hingga mendapat izin dari tenaga medis.
- Catat detail perdarahan: warna, jumlah, frekuensi, serta gejala lain yang menyertainya.
- Istirahat yang cukup, minum air putih, dan hindari stres. Kondisi emosional juga berpengaruh pada kestabilan hormon selama hamil.
Baca Juga: 15 Ciri-Ciri Kehamilan Minggu Pertama dari Bentuk Badan
Jika Anda mengalami keluar darah saat hamil tapi tidak sakit, flek coklat, atau bahkan darah banyak seperti haid, sebaiknya tetap periksa ke dokter. Diagnosis dini akan membantu menjaga keselamatan ibu dan janin.
Selalu konsultasikan kondisi Anda pada dokter. Yuk, jaga kesehatan secara menyeluruh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- WebMD. Bleeding During Pregnancy. Agustus 2025
- Better Health Channel. Pregnancy – bleeding problems. Agustus 2025
- Tommy’s The pregnancy and baby charity. Bleeding in pregnancy. Agustus 2025