Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis pola asuh orang tua terdiri dari pola asuh otoritatif, permisif, otoriter, dan lalai. Sebagai orang tua, Anda bisa menentukan gaya parenting yang tepat dengan mengombinasikan keempat pola asuh tersebut dengan mengambil nilai-nilai positifnya.

Penting untuk memahami pola asuh orang tua.
Orang tua bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak-anaknya tumbuh menjadi orang dewasa yang mampu mengurus diri sendiri dan menghadapi tantangan hidup. Ini bukan tugas yang mudah sehingga Anda perlu menetapkan batasan yang jelas untuk anak-anak.
Mengasuh anak berarti mendukung saat mereka membuat kesalahan, berani mengambil tanggung jawab sesuai dengan usianya, dan bisa memecahkan masalah mereka sendiri. Penting untuk pola asuh yang tepat agar anak bisa berkembang dengan baik.
Jenis Pola Asuh Orangtua
Berikut ini adalah macam-macam pola asuh orang tua yang perlu Anda kenali:
1. Pola Asuh Otoritatif
Otoritatif (demokratis) menjadi salah satu tipe pola asuh orang tua yang dianggap paling ideal. Dengan pola asuh ini, orang tua bisa menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak, tetapi tetap tegas dan bertanggung jawab dalam mendukung tumbuh kembang dan kesehatan mental anak.
Anak yang dibesarkan dengan pola asuh demokratis mengetahui hal-hal yang diharapkan dari orang tua mereka. Bahkan, orang tua juga menjelaskan alasan di balik aturan dan konsekuensi yang dibuat apabila melanggarnya.
Pola asuh otoritatif membentuk sikap wibawa yang dapat membangun hubungan dekat dengan anak-anak. Ini akan membuat anak tumbuh dengan rasa percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu mengelola emosi. Mereka juga ramah, serba ingin tahu, dan fokus pada pencapaian.
Contoh pola asuh otoritatif, yaitu memiliki jadwal makan yang teratur. Orang tua dengan pola asuh ini mengajarkan perilaku makan yang baik dan melibatkan anak-anak dalam proses menyiapkan makanan.
Baca Juga: Anak Depresi karena Orangtua, Ini Penyebab dan Gejalanya
2. Pola Asuh Permisif
Orang tua yang permisif merasa bangga karena bisa menjadi teman dekat bagi anak-anaknya. Sikap ini dapat menciptakan hubungan penuh kasih sayang dan perhatian dengan melibatkan komunikasi yang terbuka.
Anak dengan orang tua permisif cenderung memiliki kesehatan mental yang baik dan lebih disiplin. Ini karena orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk membuat keputusannya sendiri, tetapi tetap memberikan arah apabila pilihan mereka tidak tepat.
Mereka dapat membuat keputusan dalam aktivitas sehari-hari, seperti makanan yang dikonsumsi, jam tidur, dan pekerjaan rumah yang dilakukan. Hal ini dapat membantu anak membangun harga diri dan keterampilan sosial yang baik.
Namun, jenis pola asuh permisif bisa saja memberikan dampak buruk, termasuk membuat anak menjadi impulsif, suka menuntut, dan tidak mampu mengurus mereka sendiri. Contoh pola asuh permisif yang buruk, seperti membiarkan anak-anak memilih makanan yang disukainya.
Hal ini bisa membuat mereka memilih makanan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari.
3. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah cara orang tua mendidik anak dengan aturan yang ketat, harapan yang tinggi, dan memberi hukuman. Orang tua dengan pola asuh ini biasanya tidak fleksibel dan ingin anak selalu memenuhi keinginan mereka.
Manfaat pola asuh otoriter bisa membuat anak mengikuti aturan dan berperilaku baik. Namun, mereka sering merasa takut terhadap hukuman dan tidak mampu membuat keputusan sendiri.
Akibatnya, ada anak yang bisa menjadi seorang pemberontak atau menunjukkan perilaku agresif. Contoh pola asuh otoriter, seperti tidak tidak mendengarkan kritik anak, selalu menuntut, dan memberikan hukuman apabila melanggar.
4. Pola Asuh Lalai
Orang tua yang lalai biasanya memenuhi kebutuhan dasar anak, tetapi kurang memberikan perhatian pada mereka. Orang tua dengan pola asuh ini hanya memiliki sedikit harapan atau batasan pada anak mereka.
Pola asuh lalai bisa terjadi karena orang tua perlu menghadapi tekanan, seperti harus bekerja lembur, menjadi orang tua tunggal, atau mengalami gangguan kesehatan mental. Anak yang mengalami pola asuh ini tidak selalu tumbuh dengan perilaku negatif.
Mereka sering kali tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh karena harus menghadapi tantangan hidup. Namun, pola asuh ini juga membuat mereka kesulitan dalam mengendalikan emosi dan tidak dapat mempertahankan hubungan sosial.
Mereka juga memiliki harga diri yang rendah dan mencari panutan yang tidak tepat. Contoh pola asuh lalai, seperti sering makan berlebihan, pulang malam, dan bermain gadget seharian.
Baca Juga: Mengenal 12 Karakter Anak Usia Dini, Orangtua Wajib Tahu!
Cara Menentukan Gaya Parenting yang Tepat
Mengasuh anak bisa jadi sangat menantang bagi orang tua. Memilih pola asuh yang tepat tidak selalu mudah karena harus menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan perilaku anak.
Banyak orang tua yang merasa khawatir akan kehilangan momen-momen istimewa bersama anak. Ada juga rasa takut akan kritikan atau dihakimi oleh orang lain karena merasa belum mengasuh anak dengan baik.
Selain itu, orang tua juga merasa khawatir anak akan menjauh akibat pola asuh yang terlalu ketat. Oleh sebab itu, penting untuk memahami gaya pengasuhan yang tepat untuk menciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan penuh perhatian.
Cobalah untuk menyesuaikan pola asuh dengan kepribadian, kelebihan, dan kelemahan anak. Seiring berjalannya waktu, kepribadian anak akan berkembang dan cara pengasuhan yang dulu tidak lagi efektif.
Anda bisa mengombinasikan empat jenis pola asuh orang tua dengan mengambil nilai-nilai positif dari setiap gaya parenting. Sebagai orang tua, Anda perlu bersikap bijaksana dalam mengasuh anak.
Ini sangat penting untuk mengembangkan kecerdasan emosional, kemandirian, dan harga diri yang sehat pada anak. Saat mengasuh anak, tidak masalah apabila Anda melakukan kesalahan. Kuncinya adalah tetap belajar dari kesalahan dan mulai bersikap fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.
Jika merasa kesulitan dalam menerapkan jenis pola asuh orang tua yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog di layanan kesehatan terdekat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan mental dan kondisi medis lainnya.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly Susilo
Source:
- J. Gordon Psychology Group. Parenting Styles: Finding the Right Approach for Your Family. Maret 2025.
- Mayo Clinic. The 4 Types of Parenting Styles: What Style is Right for You?. Maret 2025.
- Very Well Mind. Why Parenting Styles Matter When Raising Children. Maret 2025.