Jumat, 07 Maret 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD): Ciri-Ciri hingga Cara Mengatasi

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah jenis gangguan mental di mana seseorang merasa dirinya lebih penting dari orang lain. Pengidapnya selalu mendambakan kekaguman dan perhatian, serta sering melebih-lebihkan prestasi yang sebenarnya merupakan hal yang biasa.

NPD memiliki sifat kurang empati.

Setiap orang memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Sifat ini dapat memengaruhi cara orang dalam memahami dan berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Ciri-ciri gangguan kepribadian sering kali tidak disadari karena cara seseorang berpikir dan berperilaku terbentuk secara alami. Ada banyak jenis gangguan kepribadian, salah satunya adalah gangguan kepribadian narsistik (NPD).

Daftar Isi

Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)?

Narsistik personality disorder adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi rasa harga diri, identitas, dan cara seseorang memperlakukan diri sendiri serta orang lain. Gangguan narsistik berarti memiliki keinginan berlebihan untuk membuat orang lain terkesan atau merasa dirinya penting. Perilaku ini mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di sosial media.

Kondisi ini bisa menyebabkan masalah dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah, atau masalah keuangan. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung kecewa dan tidak bahagia apabila mereka tidak diperlakukan istimewa atau dikagumi oleh orang lain.

Penyebab NPD

Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab gangguan kepribadian narsistik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini, seperti:

Lingkungan: Pola asuh yang terlalu protektif atau lalai dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental anak. Bahkan, orang tua yang sering kali mengkritik atau memuji anak secara berlebihan dapat memicu terjadinya narsistik saat mereka dewasa nanti.
Genetika: Orang tua dapat mewariskan karakter narsistik dan sifat kepribadian tertentu ke anak mereka.
Neurobiologi: Hubungan antara otak dengan perilaku dan pemikiran seseorang bisa meningkatkan risiko kecenderungan narsistik. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami depresi dan kecemasan.

Jenis Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Perilaku NPD dan contohnya terbagi atas beberapa jenis, antara lain:

1. Narsisme Terbuka

Narsisme terbuka termasuk bentuk NPD yang paling umum dan jelas. Orang dengan kondisi ini terlalu fokus pada status, kekayaan, dan kekuasaan karena merasa berhak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Mereka juga sensitif terhadap kritik dan tidak peduli seberapa kecil kritik tersebut. Contohnya, seperti memamerkan prestasi yang terlalu dilebih-lebihkan.

2. Narsisme Terselubung

Narsisme terselubung, tertutup, atau rentan memiliki rasa mementingkan diri sendiri dan mendambakan kekaguman dari orang lain secara berlebihan. Namun, orang dengan kondisi ini memiliki perilaku negatif yang lebih halus dan pasif.

Sebagai contoh, alih-alih membagakan diri sendiri atau menuntut rasa hormat, penderita sering melihat diri mereka sebagai korban yang menderita. Bahkan, mereka seolah-olah mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan tetap fokus pada diri sendiri.

3. Narsisme Antagonis

Bentuk NPD ini memiliki rasa arogan, kompetitif, dan cenderung bersaing. Narsisme antagonis sering kali mengeksploitasi orang lain untuk mendapatkan hal-hal yang mereka inginkan. Mereka juga merendahkan orang lain dan memulai pertengkaran agar terlihat dominan.

4. Narsisme Komunal

Pengidap narsisme komunal melihat diri mereka sebagai orang yang berempati, peduli, dan tidak mementingkan diri sendiri. Padahal, mereka memiliki motivasi untuk mendapatkan pujian dan kekaguman, bukan untuk membantu orang lain.

Misalnya, orang yang terlibat dalam kegiatan amal untuk pamer dan membangun citra baik demi mendapatkan pujian dari orang lain.

5. Narsisme Ganas

Defisini narsisme ganas merupakan bentuk NPD yang paling parah. Sebab, kondisi ini berpotensi menimbulkan kekerasan.

Orang dengan narsisme ganas cenderung mementingkan dirinya sendiri dan mengalami gangguan kepribadian antisosial (ASPD), seperti agresi, paranoia, dan kurangnya empati. Bahkan, mereka juga bisa memiliki sifat sadis atau gangguan psikopat.

Ciri-Ciri Orang NPD

Berikut ini adalah ciri-ciri narsistik yang penting untuk Anda ketahui:

Melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri
Membanggakan atau melebih-lebihkan prestasi
Berpikir mereka istimewa atau unik
Hanya ingin bergaul dengan orang-orang yang mereka anggap layak
Merasa iri tehadap pencapaian orang lain
Sering mengatakan hal-hal yang menyakiti hati
Tidak membalas kebaikan atau perhatian yang orang lain tunjukan
Sering kali menggurui, berperilaku sombong, dan meremehkan
Sengaja mengambil keuntungan dari orang lain untuk alasan egois
Cinta secara berlebihan terhadap diri sendiri
Kurang memiliki empati kepada orang lain
Sikap yang angkuh dan sesitif terhadap kritikan pada dirinya

Meski menganggap dirinya istimewa, kelemahan orang narsistik terletak pada kebutuhannya untuk dikagumi. Hal ini membuat mereka merasa ragu, sering mengkritik diri sendiri, atau merasa hampa. Bahkan, orang dengan NPD hanya ingin mengetahui apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.

Cara Menghadapi orang NPD

Ada beberapa cara menghadapi orang dengan gangguan narsistik, di antaranya:

Kenali gejala gangguan kepribadian narsistik: Pengidap NPD cenderung menawan dan menyenangkan sehingga banyak orang yang mudah mengabaikan perilaku buruknya. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala NPD untuk memahami kelemahan dari orang tersebut.
Memiliki harga diri yang sehat: Ini bisa Anda peroleh dari perawatan diri, berbicara hal-hal positif, dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Dengan memiliki harga diri yang sehat, Anda bisa menetapkan batasan dan bersikap tegas terhadap orang dengan NDP.
Mengabaikan atau menjauhinya: Ini bisa jadi respons yang tepat untuk mengurangi perasaan kesal. Jika ingin tetap dekat, Anda perlu berbicara dengan mereka secara tenang dan lembut.
Menetapkan batasan yang jelas: Daripada mencoba mengubah seseorang dengan NPD, cobalah untuk menetapkan batasan yang jelas terkait perilaku mereka. Dengan ini, mereka dapat menghargai perasaan dan emosi Anda.
Teknik relaksasi: Latihan bernapas dalam, yoga, atau meditasi dapat memudahkan Anda untuk tetap tenang dan menghindari reaksi berlebihan terhadap orang dengan kecenderungan narsistik.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi layanan kesehatan terdekat apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala NPD dan sulit mengatur emosi. Dokter dapat merujuk Anda ke psikiater atau konsultasi psikolog yang berpengalaman dalam menangani gangguan kepribadian.

NPD termasuk gangguan mental (jiwa) yang membutuhkan terapi psikologis. Perawatan gangguan kepribadian narsistik terdiri dari beberapa bentuk, seperti:

Terapi perilaku dialektika (DBT): Jenis terapi ini sangat efektif bagi orang-orang yang sulit mengatur emosi. Terapi DBT biasanya berlangsung selama 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung pada kondisi mental seseorang.
Terapi perilaku kognitif (CBT): Selama terapi CBT, ahli kesehatan mata dapat mengamati pikiran dan emosi seseorang dengan saksama. Terapi ini dapat berlangsung dalam beberapa sesi untuk merespons stres, rasa sakit, dan mengatasi situasi sulit dengan lebih baik.
Obat-obatan medis: Tidak ada obat yang dapat mengatasi NPD secara langsung, tetapi obat-obatan medis dapat mengatasi gejala muncul akibat kondisi terkait, kecemasan atau depresi. Jenis obat ini dapat berupa antidepresan, antikecemasan, atau antipsikotik sesuai resep dokter.

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.

Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Jimmy Chua

Source: