Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gangguan psikopat adalah kondisi mental oleh pola perilaku yang melanggar norma sosial, hak-hak orang lain, dan seringkali aturan hukum. Kondisi ini memiliki gejala, seperti tidak memiliki rasa empati, sombong, hingga tidak mampu mengontrol perilakunya.

Penderita psikopat cenderung tidak empati.
Gangguan psikopat dapat terjadi pada siapa pun, tetapi biasanya muncul pada usia dewasa. Ketika gangguan ini muncul, individu yang terkena cenderung meyakini bahwa mereka selalu dalam posisi yang benar, dan cenderung menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan.
Apabila mengabaikan kondisi ini tanpa penanganan yang tepat, dapat menimbulkan risiko bagi orang lain karena kurangnya rasa bersalah atau empati terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan mereka.
Apa Itu Gangguan Psikopat?
Gangguan psikopat adalah kondisi mental dengan pola perilaku yang terus-menerus melanggar hak-hak orang lain, norma sosial, dan aturan hukum. Orang dengan gangguan mental ini seringkali memiliki kurangnya empati dan rasa bersalah, serta cenderung bersikap manipulatif, impulsif, dan tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Penderita mungkin juga sering menunjukkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan atau perasaan orang lain, serta kesulitan dalam mempertahankan hubungan antarpribadi yang stabil. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak serius dalam kehidupan sehari-hari individu yang terkena, termasuk masalah dalam hubungan interpersonal, pekerjaan, dan masalah hukum.
Gangguan psikopat bukanlah kondisi yang dapat Anda ubah dengan mudah dan seringkali memerlukan intervensi profesional dan dukungan jangka panjang.
Baca Juga: Depresi dan Kecemasan: Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Kita Waspadai
Penyebab Gangguan Psikopat
Sampai saat ini para ahli belum mengetahui penyebab gangguan psikopat secara pasti. Namun, gangguan mental ini bisa terjadi erkait dengan sejumlah faktor, seperti:
- Gangguan Fungsi Otak: Gangguan pada fungsi otak, seperti kerusakan pada area yang mengatur emosi dan perilaku, dapat menjadi penyebab gangguan psikopat.
- Genetik: Faktor genetik memainkan peran penting dalam munculnya gangguan psikopat, dengan individu yang memiliki riwayat keluarga yang terkena gangguan tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
- Trauma: Pengalaman traumatis, terutama pada masa kanak-kanak, seperti kekerasan fisik atau seksual, dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan psikopat di kemudian hari.

Gejala psikopat berupa emosi dangkal.
Gejala Gangguan Psikopat
Setiap penderita gangguan psikopat memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, berikut beberapa gejala umumnya:
- Pesona dan kebahagiaan yang dangkal
- Rasa harga diri meningkat
- Kebutuhan konstan untuk stimulasi
- Berbohong secara patologis
- Menipu orang lain sehingga menjadi manipulatif
- Kurangnya penyesalan atau rasa bersalah
- Emosi dangkal
- Sifat berkulit tebal; kurangnya empati
- Menggunakan orang lain (gaya hidup parasit)
- Kontrol perilaku yang buruk
- Perilaku seksual bebas
- Masalah perilaku di awal kehidupan
- Kurang realistis, tujuan jangka panjang
- Menjadi impulsif
- Tidak bertanggung jawab
- Menyalahkan orang lain dan menolak untuk menerima tanggung jawab
- Memiliki beberapa hubungan perkawinan
- Kenakalan saat muda
- Pencabutan pembebasan bersyarat
- Tindak pidana di beberapa bidang (fleksibilitas kriminal)
Diagnosis Gangguan Psikopat
Untuk mendiagnosis gangguan psikotik, dokter akan memeriksa riwayat medis dan kesehatan jiwa serta mungkin melakukan pemeriksaan fisik singkat. Orang tersebut mungkin juga menjalani tes darah dan terkadang juga melakukan pemeriksaan otak (seperti pemindaian MRI) untuk mendeteksi penyakit fisik atau penggunaan obat, seperti kokain atau LSD.
Jika dokter tidak menemukan penyebab fisik dari gejala tersebut, mungkin akan merujuk orang tersebut ke seorang psikiater atau psikolog. Para profesional kesehatan mental ini akan menggunakan alat wawancara dan penilaian khusus untuk menentukan apakah orang tersebut mengalami gangguan psikotik.
Biasanya, seorang psikiater atau psikolog akan melakukan diagnosis diferensial dengan gangguan kepribadian lainnya. Mereka akan membandingkan semua hasil pemeriksaan dengan kriteria diagnosis gangguan kepribadian antisosial yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) dan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ III).
Proses ini penting untuk memastikan bahwa diagnosis yang diberikan sesuai dengan gejala yang dialami oleh individu, serta untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan kepribadian lain yang mungkin memiliki tumpang tindih dalam gejalanya. Dengan melakukan diagnosis diferensial yang cermat, profesional kesehatan mental dapat memberikan perawatan yang sesuai dan tepat bagi individu yang mengalami gangguan psikotik.
Baca Juga: 10 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Komplikasi Gangguan Psikopat
Gangguan psikopat bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Risiko terlibat dalam perilaku kriminal atau kekerasan.
- Kesulitan dalam menjaga hubungan interpersonal yang stabil.
- Gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
- Masalah hukum, termasuk penangkapan dan penahanan.
- Kemungkinan komorbiditas dengan gangguan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan atau depresi.
Cara Mengatasi Gangguan Psikopat
Pengobatan kondisi ini tergantung pada jenis gangguan yang terjadi dan tingkat keparahan pasien. Berikut pengobatan yang umum untuk mengatasi gangguan psikopat:
- Psikoterapi: Psikoterapi, seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi dialektikal perilaku (DBT) dapat membantu individu untuk mengatasi pola pikir dan perilaku yang tidak sehat, serta membangun keterampilan baru dalam mengelola emosi dan hubungan interpersonal.
- Terapi Obat: Untuk mengelola simptom-simptom yang terkait dengan kondisi ini, seperti kecemasan atau impulsivitas. Obat-obatan termasuk antipsikotik, antidepresan, atau stabilisator mood, yang dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan meningkatkan kualitas hidup individu.
Cara Mencegah Gangguan Psikopat
Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah seseorang menjadi seorang psikopat, mengenali gejala sedini merupakan langkah pencegahan terbaik. Dengan menyadari tanda-tanda awal kondisi ini, baik individu maupun orang-orang di sekitarnya dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencari bantuan profesional. Dokter dan ahli kejiwaan dapat memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang terjadi membantu mengelola gejala, serta mencegah komplikasi yang lebih serius.
Melalui upaya ini, penanganan dini dapat meminimalkan dampak gangguan psikopat pada individu dan mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi yang lebih parah di masa depan. Dengan demikian, kesadaran akan gejala kondisi ini menjadi kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan yang efektif.
Pengobatan Gangguan Psikopat ke Dokter
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan gejala psikopat seperti kurangnya empati, kecenderungan manipulatif, atau perilaku impulsif yang merugikan diri sendiri atau orang lain, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Gangguan psikopat merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan profesional, dan konsultasi dengan dokter atau ahli kejiwaan adalah langkah awal yang penting dalam mendapatkan bantuan. Ciputra Hospital adalah salah satu pilihan tempat konsultasi yang dapat memberikan perawatan dan dukungan yang sesuai untuk mengatasi gangguan psikopat dan memulihkan kesejahteraan mental.
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source:
- Healthline. What Is a Psychopath?. Diakses 2024.
- WebMD. What Is a Psychotic Disorder?. Diakses 2024.