Ditulis oleh Tim Konten Medis
Douche atau douching adalah alat berisi cairan khusus untuk membersihkan vagina. Cairan ini memiliki kandungan kimia tertentu, seperti antiseptik, yodium, cuka, soda kue, dan bahan wewangian lainnya.

Bahaya douching bisa memicu radang panggul.
Meskipun ada banyak cara merawat kesehatan vagina secara alami, masih banyak wanita yang menggunakan vaginal douching untuk membersihkan vagina. Padahal, vaginal douching bisa mengganggu fungsi reproduksi sehingga sebaiknya tidak dilakukan.
Vaginal douching tersedia dalam bentuk botol atau kantung kemasan yang dapat Anda masukkan cairan khusus sebelum menyemprotkannya ke dalam vagina. Beberapa wanita menggunakan cairan ini karena berbagai alasan, seperti meredakan gatal, membersihkan keputihan, dan mengencangkan vagina.
Apa Itu Vaginal Douche?
Vaginal douche adalah cairan khusus untuk membersihkan vagina. Cairan ini mengandung wewangian dan bahan kimia untuk mengurangi bau tidak sedap pada organ intim, menurunkan risiko infeksi menular seksual (IMS), dan membersihkan darah menstruasi.
Beberapa wanita yang menggunakan vaginal douche menganggap bahwa cairan ini mampu mencegah kehamilan dan membersihkan air mani setelah aktivitas seksual. Padahal, penggunaan douching cenderung tidak aman.
Sebab, cairan ini memiliki bahaya dan efek samping yang lebih besar daripada manfaatnya. Bahkan, vaginal douching juga memicu iritasi dan infeksi akibat ketidakseimbangan bakteri di organ intim.
Sebagai wanita, Anda tidak perlu membersihkan vagina dengan douche. Organ intim memiliki bakteri atau flora vagina yang dapat menjaga kesehatan organ reproduksi secara alami.
Bakteri di dalam vagina berperan penting untuk mendukung keseimbangan pH yang sehat sehingga terhindar dari infeksi penyakit. Jika menggunakan vaginal douche, cairan ini bisa membunuh bakteri sehat di vagina yang mengakibatkan masalah kesehatan serius.
Baca Juga: 10 Penyebab Gatal pada Kemaluan Wanita dan Cara Mengatasi
Adakah Manfaatnya?
Manfaat douching dianggap bisa menjaga vagina tetap bersih, membuat vagina wangi, dan mencegah infeksi. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang bisa mendukung manfaat ini.
Cara douching cenderung beragam tergantung dari produk yang Anda gunakan. Biasanya, douching dilakukan dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina.
Meskipun dianggap bermanfaat, sebaiknya hindari penggunaan vaginal douching karena berisiko tinggi terkena infeksi penyakit. Anda bisa menjaga kesehatan vagina dengan mengenakan pakaian dalam berbahan katun dan longgar, membasuh organ intim dari depan ke belakang, serta melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual secara teratur.
Bahaya Efek Samping Vaginal Douching
Berikut ini adalah bahaya dan efek samping vaginal douching yang penting untuk Anda ketahui:
1. Penyakit Radang Panggul
Melakukan douching bisa meningkatkan risiko terkena penyakit radang panggul. PID termasuk infeksi pada organ reproduksi wanita yang terjadi di rahim, ovarium, atau tuba falopi.
Gejalanya meliputi sakit perut di bagian bawah, keputihan, dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Selain douching, Anda berisiko tinggi terkena PID apabila memiliki infeksi menular seksual, berhubungan intim lebih dari 1 orang, dan operasi steril atau operasi panggul lainnya.
2. Servisitis
Servisitis terjadi ketika serviks mengalami peradangan atau iritasi. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti nyeri, gatal, dan keluarnya cairan dari vagina.
Biasanya, servisitis dapat ditularkan melalui infeksi menular seksual tetapi juga bisa karena douching atau mencuci vagina dengan sabun keras. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila muncul keputihan berbau menyengat, bau vagina yang tidak hilang selama beberapa hari, dan sakit saat buang air kecil.
3. Infeksi Jamur
Douching dapat menyebabkan infeksi jamur vagina. Tanda dan gejalanya berupa iritasi, gatal, dan keluarnya cairan pada vagina.
Selain penggunaan vagina douche, infeksi jamur juga berisiko tinggi pada wanita yang memiliki sistem imun lemah, konsumsi antibiotik, dan meningkatkan kadar estrogen. Dokter dapat mendiagnosis infeksi jamur dengan melakukan pemeriksaan panggul dan tes laboratorium cairan vagina.
4. Trikomoniasis
Douching berkaitan dengan peningkatan risiko munculnya trikomoniasis. Penyakit ini termasuk infeksi menular seksual yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi.
Trikomoniasis pada wanita menimbulkan gejala iritasi vagina, keluarnya cairan putih kental berbau tidak sedap, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Cara mengobatinya bisa dengan pemberian antibiotik metronidazole atau tinidazole sesuai resep dokter.
Baca Juga: Catat, 10 Cara Menghilangkan Gatal pada Miss V
5. Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis adalah kondisi umum yang disebabkan oleh ketikdakseimbangan bakteri di dalam vagina. Kondisi ini cenderung mudah diobati dan biasanya tidak menyebabkan kondisi medis lainnya.
Meskipun begitu, vaginosis bakterialis bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual atau komplikasi persalinan pada wanita hamil. Gejalanya meliputi bau amis, gatal, kemerahan, dan bengkak pada vagina.
6. Kanker Serviks
Penelitian membuktikan bahwa vaginal douching secara rutin berisiko tinggi terkena kanker serviks. Pada kondisi awal, beberapa wanita tidak mengalami gejala apa pun sehingga mereka sering kali tidak menyadarinya.
Setelah sel kanker berkembang, tanda dan gejala yang muncul dapat berupa pendarahan vagina setelah berhubungan intim, keputihan encer, dan nyeri panggul saat berhubungan seksual. Selain douchin, kanker serviks juga bisa terjadi karena kebiasaan merokok, sistem imun yang lemah, dan melakukan aktivitas seksual di usia dini.
7. Komplikasi Kehamilan
Pada ibu hamil, douching bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti bayi lahir prematur atau kehamilan ektopik. Kelahiran prematur berarti bayi lahir terlalu dini sebelum minggu ke-37 kehamilan. Padahal, kehamilan normal biasanya berlangsung sekitar 40 minggu.
Sementara kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur menempel di luar rahim, khususnya tuba falopi. Hal ini menyebabkan sejumlah gejala, seperti pendarahan vagina, pusing, tubuh lemas, dan nyeri pada perut bagian bawah.
Jika Anda mengalami masalah kesehatan, seperti muncul iritasi, ruam kemerahan, dan gatal pada vagina akibat penggunaan vaginal douching, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah gejala semakin parah. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Erima Ivo Natalia
Source:
- Healthline. What Is a Douche and Is Douching Safe?. Februari 2025.
- Medical News Today. What is a Douche?. Februari 2025.
- MedicineNet. Vaginal Douche (Douching). Februari 2025.
- Medical News Today. What is a Douche?. Februari 2025.