Selasa, 29 Juli 2025 / Published in Artikel Kesehatan

COVID-19 Varian Stratus XFG & Penyebarannya di Indonesia

COVID-19 varian Stratus XFG adalah subvarian baru dari virus Omicron yang kini mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia sejak Juni 2025. Varian ini menunjukkan gejala mirip flu, termasuk demam, batuk, kelelahan, serta gejala khas seperti suara serak. Penyebarannya cepat, namun sebagian besar kasus bersifat ringan hingga sedang.

Covid varian stratus XFG — *XFG atau Stratus adalah subvarian rekombinan dari varian Omicron.*

Daftar Isi

Penyebaran COVID Varian Stratus di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terbaru mengonfirmasi adanya varian baru COVID-19 yang beredar di Indonesia, yaitu varian Stratus atau XFG. Menurut data Kemenkes, varian baru ini sudah mendominasi hingga 75% kasus COVID pada Mei dan meningkat menjadi 100% di Juni.

Hingga artikel ini terbit, tercatat kasus COVID-19 varian Stratus XFG di Indonesia sepanjang 2025 terbanyak laporan ada di DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan hingga Yogyakarta. Kementerian Kesehatan menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengenali gejalanya dengan baik.

Apabila muncul gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, hingga suara serak, segera konsultasi kepada dokter.

Baca Juga: Gejala Covid 19 dan Pencegahannya

Gejala COVID-19 Stratus XFG

Varian COVID-19 Stratus XFG merupakan salah satu sub varian baru yang menunjukkan sejumlah gejala mirip flu, namun dengan intensitas dan kombinasi yang bervariasi. Beberapa gejala umum yang terjadi meliputi:

Demam
Badan menggigil
Kelelahan
Sakit kepala
Nyeri otot atau badan
Mual dan muntah
Sesak napas
Suara serak
Diare
Hilangnya indera penciuman dan perasa

Gejala-gejala ini dapat muncul secara bertahap dan berlangsung selama beberapa hari tergantung pada kondisi tubuh masing-masing individu. Yang membedakan Stratus XFG dari sub varian Omicron lainnya adalah adanya gejala unik berupa suara serak atau parau.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa penderita mengalami perubahan suara menjadi serak, yang dapat muncul sejak awal infeksi atau bersamaan dengan gejala lain. Meskipun terdengar ringan, perubahan suara ini bisa menjadi petunjuk awal yang penting dalam mengidentifikasi infeksi COVID-19 Stratus XFG secara lebih cepat.

Fakta COVID-19 Varian Stratus XFG

Seiring dengan terus berkembangnya virus COVID-19, dunia kembali dihadapkan pada kemunculan varian baru bernama Stratus (XFG). Varian ini telah menyebar cepat ke berbagai negara dan menjadi perhatian para ahli kesehatan.

Meski belum terkategorikan sebagai varian berbahaya oleh WHO, Stratus menunjukkan beberapa karakteristik yang membuatnya layak dipantau secara ketat. Berikut beberapa fakta penting yang perlu Anda ketahui:

1. Menyebar Cepat Tapi Tidak Lebih Ganas

Varian XFG menyebar dengan cepat di berbagai belahan dunia. Meski demikian, belum ada bukti kuat bahwa XFG menyebabkan gejala yang lebih parah daripada varian-varian Omicron lainnya.

WHO menyatakan bahwa sejauh ini XFG tidak menunjukkan peningkatan risiko kesehatan masyarakat secara signifikan. Meskipun beberapa negara melaporkan peningkatan kasus dan rawat inap, tidak ada data yang menunjukkan bahwa XFG menyebabkan penyakit yang lebih berat.

Hal ini membuat varian ini tetap dalam pengawasan, tapi belum masuk dalam kategori yang lebih serius seperti Varian yang Perlu Diwaspadai (VOI) atau Varian yang Mengkhawatirkan (VOC).

2. Stratus Merupakan Varian Gabungan (Rekombinasi Genetik)

Stratus (XFG) merupakan hasil dari rekombinasi genetik antara dua varian sebelumnya, yaitu LF.7 dan LP.8.1.2. Dalam proses ini, dua virus berbeda menginfeksi sel yang sama dan saling bertukar materi genetik, menghasilkan varian baru yang membawa karakteristik dari keduanya.

Ini menjadikan XFG sebagai varian yang unik dengan kemampuan baru yang perlu dipantau lebih lanjut. Varian gabungan seperti ini bukan hal baru dalam dunia virologi.

Namun, XFG menjadi perhatian karena menunjukkan potensi penyebaran yang cepat. Meskipun demikian, hingga kini belum ada indikasi bahwa rekombinasi ini membuatnya lebih berbahaya secara klinis.

Tetap saja, kemampuannya untuk berevolusi membuat pengawasan ketat menjadi sangat penting.

4. Stratus Bisa Tidak Dikenali Sistem Imun Tubuh

Salah satu keunggulan varian Stratus (XFG) terletak pada kemampuannya menghindari deteksi sistem kekebalan tubuh. Varian ini memiliki dua mutasi kunci pada protein spike yang teryakini mampu menghindari antibodi, terutama antibodi yang biasanya mengenali bagian-bagian umum dari virus.

Salah satu mutasi bahkan disebut mampu melawan jenis antibodi yang lebih luas, membuat virus lebih sulit dinetralisir. Namun, meskipun pandai menghindari kekebalan tubuh, XFG tidak sekuat varian lain seperti Nimbus dalam hal menempel ke reseptor ACE2 dan menginfeksi sel.

Artinya, kemampuan penyebaran XFG secara mandiri masih lebih kecil, kecuali jika ke depan muncul mutasi tambahan yang memperkuat efisiensi penularannya.

5. Masih Bisa Dilawan oleh Vaksin

Meski Stratus memiliki kemampuan menghindari sebagian antibodi, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang ada saat ini masih efektif memberikan perlindungan, terutama terhadap gejala berat dan risiko kematian. Artinya, masyarakat yang telah menerima vaksinasi lengkap dan booster tetap memiliki pertahanan yang cukup baik terhadap varian ini.

Perlindungan mungkin tidak sempurna dalam mencegah infeksi ringan, tetapi vaksin masih menjadi alat paling ampuh dalam menekan dampak serius dari penyebaran varian baru seperti Stratus.

6. Gejalanya Mirip Omicron Tapi Bisa Disertai Suara Serak

Sebagian besar gejala yang terlaporkan dari infeksi varian XFG mirip dengan Omicron pada umumnya, seperti demam, batuk, dan kelelahan. Namun, beberapa dokter di India mencatat bahwa pasien yang terinfeksi XFG juga sering mengalami suara serak.

Gejala ini terlihat cukup sering muncul di klinik-klinik rawat jalan, meski belum ada studi ilmiah yang secara resmi mengonfirmasinya. Selain itu, gejala khas seperti rasa sakit di tenggorokan, mual, muntah, atau gangguan pencernaan juga terlaporkan lebih sering terjadi pada pasien varian-varian baru.

Meski demikian, perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah XFG memiliki pola gejala yang berbeda secara konsisten dari varian Omicron lainnya.

Apakah Varian XFG Bisa Dicegah dengan Vaksin?

Meskipun virus COVID-19 terus mengalami mutasi, vaksin yang tersedia saat ini masih memberikan perlindungan terhadap varian XFG. Berdasarkan data sejauh ini, vaksin COVID-19 yang telah tersetujui tetap efektif dalam mencegah gejala, terutama yang bersifat sedang hingga berat akibat infeksi XFG.

Namun, karena virus SARS CoV 2 terus berkembang dan kekebalan tubuh dari vaksin dapat menurun seiring waktu, pemberian vaksin secara berkala tetap dianjurkan, khususnya bagi kelompok yang rentan. Dengan terus mengikuti pembaruan vaksin, kita bisa menjaga respons imun tetap optimal dan meminimalkan risiko komplikasi dari varian-varian baru yang bermunculan.

Jika Anda mengalami gejala covid, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.

Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Steffe Lie

Source: