Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ciri-ciri hamil anggur yang paling umum adalah pendarahan pada vagina dan pembengkakan perut dan rahim. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester awal dan berlangsung selama beberapa minggu hingga hitungan bulan.

Gejala hamil anggur berupa pendarahan.
Hamil anggur disebabkan oleh pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius bagi Ibu dan janin di dalam kandungan.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami perbedaan antara kehamilan anggur dengan kehamilan normal sebagai salah satu cara mencegah kondisi tersebut. Dengan mengetahui ciri-ciri hamil anggur, Anda bisa mendapatkan penanganan medis segera mungkin.
Apa Itu Hamil Anggur?
Kehamilan molar (mola hidatidosa) atau hamil anggur adalah kehamilan yang terjadi karena pembuahan sel telur yang tidak terjadi dengan benar. Alih-alih menyatu, sel telur dan sperma akan membentuk jaringan abnormal yang bentuknya menyerupai buah anggur.
Pertumbuhan jaringan abnormal ini dapat menghambat perkembangan embrio hingga menyebabkan keguguran (miscarriage). Orang yang mengalami hamil anggur harus melakukan operasi untuk mengangkat kehamilannya. Jika dibiarkan, kehamilan ini berpotensi mengakibatkan komplikasi serius.
Kehamilan anggur umumnya berlangsung hanya dalam hitungan minggu atau bulan. Kondisi ini terjadi karena kehamilan anggur merupakan kehamilan yang tidak normal dan tidak dapat menghasilkan janin yang berkembang dengan baik.
Umumnya, kondisi ini dapat terdeteksi di trimester pertama. Mayoritas wanita dengan hamil anggur juga cenderung mengalami keguguran pada awal kehamilan.
Hamil anggur terbagi menjadi 2 jenis, antara lain:
- Kehamilan molar lengkap: Dalam jenis kehamilan ini, penderita tidak memiliki embrio yang terbentuk. Selain itu, jaringan plasentanya mengalami pembengkakan dan mengandung kista berisi cairan.
- Kehamilan molar parsial: Jenis ini bisa terjadi karena pertumbuhan plasenta abnormal bersama embrio. Embrio ini memiliki kromosom ekstra akibat pembuahan dari dua sperma sekaligus.
Perbedaan hamil anggur dan hamil normal dapat terlihat dari hasil pembuahan, cairan yang dikeluarkan vagina, dan tingkat keparahan mual dan muntah. Dalam kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi janin manusia.
Ibu hamil akan mengeluarkan cairan keputihan yang bening, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa gatal. Bahkan, mereka juga juga mengalami mual dan muntah ringan yang tidak berisiko bagi janin.
Berbeda dengan kehamilan anggur yang terjadi akibat kegagalan dalam proses pembuahan sel telur. Penderitanya dapat mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan dan mengalami mual serta muntah dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi.
Sementara perbedaan antara kehamilan kosong dan hamil anggur terletak pada perkembangan embrio. Kehamilan kosong terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi gagal berkembang menjadi embrio.
Sementara itu, hamil anggur disebabkan oleh pembuahan sel telur yang menghasilkan pertumbuhan jaringan berbentuk anggur yang merupakan tumor jinak.
Gejala Hamil Anggur
Jika hamil anggur tidak terdeteksi dalam 3 bulan pertama, hal ini bisa menimbulkan gejala, seperti pertumbuhan rahim yang terlalu cepat, preeklamsia, kista ovarium, dan hipertiroidisme. Gejala lainnya meliputi:
1. Pendarahan pada Vagina
Pendarahan pada vagina termasuk salah satu hal yang dirasakan saat hamil anggur. Kondisi ini biasanya bermula antara minggu ke-6 dan ke-12 kehamilan.
Umumnya, wanita yang hamil anggur akan mengalami pembekuan darah atau mengeluarkan cairan vagina berwarna coklat encer. Bahkan, beberapa dari mereka bisa mengeluarkan potongan jaringan molar yang berbentuk menyerupai tandan kecil anggur.
Meskipun begitu, ciri-ciri hamil anggur dan di luar kandungan ini juga hampir serupa dengan pendarahan pada kehamilan normal. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter saat mengalami pendarahan untuk mendapatkan penanganan dan diagnosis yang tepat.
Baca Juga: Apa Itu Kehamilan Ektopik? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
2. Perut dan Rahim yang Membengkak
Wanita yang mengalami kehamilan molar lengkap memiliki perut dan rahim yang lebih besar pada awal kehamilan. Kondisi ini terjadi karena tubuh mengalami pertumbuhan jaringan plasenta yang tidak normal.
Sementara itu, kehamilan molar parsial juga memiliki rahim dan perut yang sedikit lebih besar dari kehamilan normal. Meski demikian, ukurannya cenderung kecil daripada kehamilan molar lengkap.
3. Mual dan Muntah
Mual dan muntah termasuk gejala umum kehamilan. Namun, pada kehamilan molar, gejala ini cenderung lebih parah dan frekuensi cukup sering.
Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan hiperemesis gravidarum, yaitu muntah yang tidak terkendali selama kehamilan. Jika tidak mendapatkan penanganan, mual dan muntah parah dapat menurunkan berat badan, muncul gejala dehidrasi dehidrasi, dan meningkatkan risiko malnutrisi.
4. Anemia
Gejala gangguan anemia menjadi salah satu tanda-tanda hamil anggur. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang mengandung protein hemoglobin.
Protein dalam sel darah merah berperan penting untuk menahan oksigen dan menyalurkannya dari paru-paru ke seluruh tubuh. Selain itu, volume darah cenderung meningkat sekitar 20-30 persen selama kehamilan.
Inilah alasan mengapa ibu hamil perlu mengonsumsi lebih banyak zat besi dan vitamin guna mendukung produksi sel darah merah dan hemoglobin dalam tubuh.
5. Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi medis yang terjadi akibat tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar protein dalam urine. Kondisi ini sering muncul setelah ibu hamil mencapai usia kehamilan 20 minggu.
Gejala preeklamsia meliputi meliputi sakit kepala, pandangan kabur, munculnya bintik-bintik hitam dalam penglihatan, dan nyeri di bagian kanan atas perut. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena komplikasi kerusakan, termasuk kerusakan organ pada ibu hamil dan kematian pada bayi.
6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika tubuh mengalami kenaikan hormon tiroid. Gangguan ini melibatkan sintesis dan sekresi hormon oleh kelenjar tiroid sehingga memengaruhi perubahan fisik dan psikologis.
Kelebihan hormon tiroid dapat menimbulkan gejala berupa berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas, detak jantung berdebar cepat, dan mudah merasa lapar. Dokter dapat mendiagnosis adanya gangguan ini dengan pemeriksaan fisik, tes darah, dan USG tiroid.
Baca Juga: Bisakah Tekan Pusar Menjadi Tanda Hamil? Simak Faktanya!
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami pendarahan atau cairan vagina berwarna gelap, sering merasa mual, dan merasakan rahim atau perut lebih besar dari seharusnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Molar Pregnancy. Maret 2025.
- Cleveland Clinic. Blighted Ovum. Maret 2025.
- Cancer Research UK. Symptoms of molar pregnancy. Maret 2025.
- Mayo Clinic. Molar pregnancy. Maret 2025.