Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab benjolan di kepala dapat karena cedera kepala, rambut tumbuh ke dalam, dan menglami hemangioma. Cara mengatasinya tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala yang terjadi.

Benjolan di kepala bisa karena cedera.
Munculnya benjolan di kepala sering kali membuat khawatir banyak orang. Ditambah lagi, kepala merupakan organ vital yang sangat rentan terhadap kondisi medis tertentu.
Walaupun sebagian besar penyebabnya tidak berbahaya, Anda tidak boleh mengabaikan benjolan di kepala begitu saja. Sebab, kondisi ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan serius yang perlu diwaspadai.
Penyebab Benjolan di Kepala
Berikut ini adalah penyebab benjolan di kepala yang perlu Anda ketahui:
1. Cedera Kepala
Jika kepala terbentuk oleh suatu benda keras, kondisi ini bisa menyebabkan cedera dan muncul benjolan di kepala belakang. Beberapa kondisi yang mengakibatkan cedera kepala dapat berupa kecelakaan mobil, jatuh, atau terbentur benda tumpul.
Cedera kepala dengan gejala ringan biasanya akan sembuh setelah beberapa hari. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila kondisi ini menimbulkan benjolan besar disertai dengan pendarahan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Benjolan di Selangkangan?
2. Rambut Tumbuh ke Dalam
Rambut yang tumbuh ke dalam (ingrown hair) bisa menimbulkan benjolan di kepala belakang bawah kiri. Ini terjadi setelah rambut dicukur atau dicabut tumbuh ke dalam sehingga ujung rambut terjebak dan berada di dalam folikelnya.
Terkadang, ingrown hair juga dapat terinfeksi dan berubah menjadi benjolan berisi nanah. Meski demikian, kondisi ini tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.
3. Hemangioma
Penyebab benjolan di belakang di kepala bayi dapat dikarenakan hemangioma. Ini merupakan pertumbuhan yang muncul sebagai benjolan merah atau ungu pada kulit.
Meskipun paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Mengutip dari Cleveland Clinic, sekitar 75 persen orang berusia 75 tahun ke atas memiliki jenis hemangioma ceri.
4. Folikulitis
Ciri-ciri benjolan yang tidak berbahaya biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Ini bisa terjadi ketika Anda mengalami folikulitis, yaitu peradangan atau infeksi pada folikel rambut.
Benjolan folikulitis cenderung berwarna merah atau tampak seperti jerawat komedo putih. Pengobatannya bisa dengan penggunaan krim antibiotik yang terjual bebas di apotek.
5. Jerawat di Kulit Kepala
Jerawat muncul ketika folikel rambut tersumbat oleh penumpukan sel kulit dan sebum. Pada dasarnya, kulit kepala memiliki banyak folikel rambut sehingga jerawat bisa muncul di kulit kepala dan di sekitar garis rambut.
Bahkan, produk perawatan rambut juga bisa menyebabkan jerawat di kulit kepala. Jerawat dapat sembuh tanpa pengobatan, tetapi beberapa orang bisa saja membutuhkan obat sesuai resep dokter.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Benjolan di Leher yang Ampuh
6. Keratosis Seboroik
Keratosis seboroik adalah pertumbuhan kulit nonkanker yang terasa seperti gangguan kutil. Ini biasanya muncul di kepala dan leher lansia.
Benjolan keratosis seboroik tidak berbahaya, meskipun terlihat menyerupai kanker kulit. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi kondisi ini.
7. Kista Epidermoid
Benjolan di kepala keras seperti tulang bisa menjadi tanda kista epidermoid. Jenis kista ini sering muncul di kulit kepala dan wajah secara bertahap.
Umumnya, kista epidermoid tidak terasa sakit dan berwarna seperti kulit atau kuning. Penumpukan keratin di bawah kulit menjadi penyebab adanya jenis kista ini.
8. Kista Pilar
Penyebab benjolan di kepala bisa terjadi karena kista pilar. Ini merupakan kista kulit yang biasanya tumbuh di kulit kepala seseorang, tetapi juga bisa muncul di leher.
Benjolan akibat kista pilar cenderung halus dan padat, serta tumbuh perlahan-lahan hingga beberapa milimeter atau sentimeter. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, meskipun terkadang terasa nyeri.
9. Lipoma
Lipoma adalah pertumbuhan lemak lunak di bawah kulit. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala benjolan di kepala tetapi tidak terasa sakit.
Ukuran benjolan juga bervariasi dan biasanya terasa lunak, serta kenyak saat Anda menekannya. Lipoma sering menyerang orang berusia 40-60 tahun.
10. Tumor Tulang
Pada kasus yang jarang terjadi, benjolan di kepala belakang bawah kanan bisa jadi tanda tumor tulang. Salah satu jenis tumor yang paling umum adalah kordoma, yaitu tumor yang dapat tumbuh dari tulang di dasar tengkorak.
Benjolan tumor yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukurannya besar, Anda bisa mengalami gejala, seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, dan masalah pendengaran.
Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Pengobatan
Ciri-Ciri Benjolan di Kepala yang Berbahaya
Meskipun sebagian besar tidak berbahaya, ada ciri-ciri benjolan yang bisa mengindikasikan kondisi serius yang memerlukan penanganan medis, seperti:
- Pingsan atau hilang kesadaran
- Merasa kebingungan
- Kejang
- Mengalami kelelahan ekstrem
- Memar di sekitar mata
- Mual dan muntah
- Gangguan dalam berbicara, pendengaran, atau penglihatan
- Mati rasa atau kelemahan otot
- Keluarnya cairan dari mata, telinga, atau hidung
- Pusing, migrain, atau mengalami sakit kepala parah
- Ukuran pupil berbeda dari biasanya
Cara Mengatasi Benjolan di Kepala
Cara mengatasi benjolan di kepala, tergantung pada penyebabnya. Dokter dapat mendiagnosis penyebab benjolan atau gumpalan di kepala dengan pemeriksaan fisik, tes darah, biopsi kulit, dan tes pencitraan (sinar-X atau CT scan).
Berikut ini adalah perawatan benjolan di kepala:
1. Perawatan Mandiri di Rumah
Bila mengalami gejala benjolan ringan, Anda hanya perlu istirahat, menggunakan salep dan perban. Penderita juga bisa memberikan obat untuk membantu mengatasi gejala cedera lainnya yang tidak terkait dengan benjolan.
Segera kunjungi layanan kesehatan terdekat apabila benjolan tidak kunjung sembuh dalam waktu lama atau semakin parah.
2. Perawatan Infeksi dan Kista
Benjolan akibat infeksi, seperti folikulitis dapat sembuh dengan sendirinya. Pada beberapa kasus, dokter bisa meresepkan krim antibiotik untuk dioleskan ke area yang terinfeksi.
Selain itu, benjolan kista atau tumor nonkanker biasanya tidak memerlukan perawatan, Namun, beberapa orang dapat menjalani operasi bedah untuk mengangkat benjolan dengan prosedur, seperti:
- Bedah beku: Menggunakan nitrogen cair untuk membekukan benjolan
- Bedah listrik: Menggunakan arus listrik untuk menghilangkan benjolan
- Eksi cukur: Memotong benjolan dengan menggunakan pisau bedah yang tajam
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila benjolan tampak membesar, mengalami nyeri hebat, atau keluarnya nanah saat disentuh. Selain itu, orang yang mengalami kecelakaan serius atau cedera kepala parah harus dibawah ke Instalansi Gawat Darurat (IGD).
Penting untuk segera mencari bantuan medis apabila muncul gejala berikut setelah cedera kepala:
- Hilang kesadaran atau pingsan
- Muntah terus-menerus
- Keluarnya cairan bening atau berdarah dari telinga dan hidung
- Ukuran pupil berbeda
- Berbicara tidak jelas, kebingungan, atau hilang ingatan
- Sulit berjalan atau menjaga keseimbangan
Mengetahui berbagai penyebab dan cara mengatasi benjolan di kepala sangat penting untuk mencegah risiko kompllikasi yang lebih serius. Dengan melakukan pemeriksaan sejak dini, Anda dapat memperolen penanganan yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi yang dialami.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview dr. Devanie
Source:
- Healthline. What Can Cause a Bump on the Head?. Mei 2025.
- Medical News Today. What Can Cause a Bump on The Back of The Head?. Mei 2025.
- Plush Care. Bump on the Head: When to See a Doctor and Causes. Mei 2025