Ditulis oleh Tim Konten Medis
Benjolan di anus dapat disebabkan oleh kondisi ringan, seperti fisura ani, wasir, dan prolaps rektum. Meski umumnya tidak berbahaya, benjolan di anus yang berlangsung dalam waktu lama bisa menjadi tanda dari suatu kondisi atau penyakit serius.

Benjolan di anus termasuk gejala wasir.
Organ anus terdiri dari cincin otot (sfingter) yang terbuka saat buang air besar untuk mengeluarkan feses atau kotoran dari tubuh, serta sel-sel pipih yang melapisi bagian dalam anus. Jika anus mengalami perubahan tiba-tiba, seperti munculnya benjolan, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
Apa Saja Penyebab Munculnya Benjolan di Dubur Anus?
Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya di dubur atau anus:
1. Fisura Ani
Fisura ani adalah robekan pada lapisan saluran anus. Penyebab benjolan di dekat lubang dubur ini sering kali mengakibatkan rasa nyeri selama dan setelah buang air besar, serta terdapat darah pada feses.
Bahkan, penderita juga mengalami rasa gatal di daerah anus yang muncul sesekali atau terus-menerus. Pada kebanyakan kasus, gejala fisura ani bisa mereda tanpa memerlukan perawatan medis atau operasi.
Baca Juga: Waktu Tepat untuk Operasi Wasir, Kenali Ciri-Cirinya
2. Wasir
Benjolan di dekat anus bisa menjadi tanda dari gangguan wasir atau ambeien. Selain benjolan, gejala wasir meliputi rasa sakit, tidak nyaman, dan pendarahan rektal.
Wasir berisiko tinggi pada orang yang memiliki berat badan berlebih, sedang hamil, dan jarang mengonsumsi makanan berserat. Kondisi ini sering kali sembuh dengan sendirinya dengan perawatan mandiri di rumah.
3. Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata adalah jenis kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV dan penyakit menular seksual. Tanda dan gejalanya berupa benjolan lunak dan lembab di dekat atau di dalam anus.
Benjolan di anus tetapi tidak sakit ini berisiko tinggi pada orang yang memiliki sistem imun lemah dan sering berhubungan intim lebih dari 1 orang. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera mungkin agar mengurangi risiko terjadinya kanker anus.
4. Moluskum Kontagiosum
Benjolan kecil di anus menjadi tanda dari infeksi kulit menular yang disebabkan oleh jenis poxvirus. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai moluskum kontagiosum.
Gangguan moluskum kontagiosum menimbulkan benjolan berbentuk bulat, berwarna seperti daging, tidak nyeri, dan terasa gatal. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak kecil dan orang yang memiliki sistem imun lemah.
5. Prolaps Rektum
Prolaps rektum adalah kondisi ketika dinding rektum keluar dari anus. Gejalanya meliputi muncul tonjolan di luar anus, terasa nyeri, dan tidak dapat menahan buang air besar.
Kondisi ini hampir serupa dengan gejala ambeien. Namun, prolaps rektum tidak bisa sembuh dengan sendirinya sehingga membutuhkan penanganan medis yang tepat.
Baca Juga: Bagaimana Kita Mencegah Wasir?
6. Perianal Hematoma
Penyebab benjolan di dubur anus bisa terjadi karena perianal hematoma (pecahnya pembuluh darah). Benjolan yang muncul biasanya berwarna gelap, biru, atau ungu di dekat tepi anus.
Ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah, seperti mengangkat beban terlalu berat, mengejan saat buang air besar, dan sembelit kronis.
7. Abses Anus
Gejala abses anus dapat berupa luka berisi nanah dan terasa nyeri. Kondisi ini berisiko tinggi pada orang yang melakukan seks anal, diare kronis dan sembelit, serta kebiasaan merokok.
Tanpa penanganan yang tepat, abses anus bisa menyebabkan komplikasi serius. Segera periksakan ke dokter apabila rasa nyeri terus berlanjut dalam waktu lama.
8. Kanker Anus
Munculnya benjolan di anus biasanya tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda dari penyakit kanker apabila disertai dengan gejala perubahan ukuran feses, rasa sakit, dan keluarnya cairan abnormal.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker anus meliputi kebiasaan merokok, infeksi HPV, dan usia di atas 60 tahun. Bahaya benjolan di anus ini bisa diobati dengan operasi bedah, radiasi, dan kemoterapi tergantung pada tingkat stadium saat diagnosis.
Cara Mengatasi Benjolan di Anus
Umumnya, benjolan di anus bisa hilang sendiri dalam waktu kurang lebih seminggu. Hal ini bergantung pada penyebab dan ukuran benjolan.
Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan benjolan di lubang dubur ringan yang perlu Anda ketahui:
- Konsumsi makanan berserat tinggi: Serat dapat melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Makanan tinggi serat terdiri dari buah pir, alpukat, dan bayam.
- Berendam air hangat: Cobalah untuk berendam dalam air hangat selama 10-15 menit sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
- Minum banyak air putih: Menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih dapat melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, air putih juga menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit yang menurun akibat kelelahan otot.
- Mengoleskan obat topikal: Anda bisa mengoleskan krim ambeien atau supositoria yang mengandung hidrokortison tanpa resep dokter.
- Minum obat pereda nyeri: Jenis obat ini dapat dikonsumsi untuk meredakan rasa tidak nyaman. Sebelum minum obat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Jika benjolan di anus terjadi bersamaan dengan pendarahan dan rasa nyeri parah, serta tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Jason
Source:
- Cleveland Clinic. Anal Fissures. Maret 2025.
- Macmillan Cancer Support. The Anus. Maret 2025.
- Medical News Today. 7 Causes of Anal Bumps. Maret 2025.
- Very Well Health. Lump Inside or Outside Anus: Should I Worry?. Maret 2025.