Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penting untuk mengetahui bagaimana pencegahan penyakit AIDS. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari risiko terkena penyakit AIDS. Simak berbagai cara bagaimana pencegahan penyakit AIDS berikut.
Infeksi awal membuat seseorang tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit HIV/AIDS.
Baca Juga: HIV dan AIDS: Inilah Dua Kondisi yang Berbeda
Pencegahan Penyakit HIV dan AIDS?
Melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi melindungi orang-orang disekitar Anda seperti keluarga, kerabat, atau pasangan. Penyakit HIV/AIDS dapat ditularkan dari orang melalui cairan tubuh. Penularan paling sering terjadi melalui hubungan seks dan berbagi jarum suntik.
Pada infeksi awal, kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit HIV/AIDS. Mereka akan menyadari ketika gejala sudah muncul. Akibatnya, risiko untuk menularkan ke orang lain semakin tinggi. Oleh karena itu, langkah pencegahan harus dilakukan agar tidak terinfeksi, berikut caranya:
1. Menggunakan Kondom Setiap Kali Berhubungan Seksual
Penggunaan kondom yang benar dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit HIV/AIDS. Jika Anda berhubungan seks lebih dari satu orang. Pastikan selalu menggunakan kondom baru setiap kali berganti pasangan. Jika Anda berbagi mainan seks, pasang kondom baru pada mainan untuk masing-masing pasangan.
Saat memakai kondom, gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon. Sebab, pelumas berbahan dasar minyak dapat merusak kondom. Hindari menggunakan kondom yang longgar, karena kondom dapat terlepas saat penetrasi berlangsung. Begitu juga kondom yang terlalu kecil, akan mudah rusak atau sobek sehingga air mani dapat masuk ke dalam vagina. Pastikan untuk memilih kondom yang sesuai ukuran.
Selain saat penetrasi berlangsung, gunakan kondom saat melakukan seks oral atau seks anal karena virus HIV/AIDS bisa menular melalui cairan pra-ejakulasi. Penggunaan kondom tidak hanya mencegah penyakit HIV/AIDS. Tapi juga mencegah penyakit menular seksual lainnya.
2. Menghindari Berbagi Jarum Suntik
Dilansir dari jurnal internasional, mereka yang berbagi jarum suntik lebih rentan terkena penyakit HIV/AIDS. Jarum suntik yang digunakan secara bersamaan bisa menjadi media penularan virus penyakit HIV/AIDS. Umumnya, penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada mereka yang gemar membuat tato.
Beberapa tempat pembuatan tato tidak menggunakan jarum suntik yang steril. Selain itu, penularan penyakit HIV/AIDS melalui jarum suntik juga bisa terjadi pada petugas kesehatan. Petugas kesehatan yang kesehariannya banyak menggunakan jarum suntik dan terpapar darah pasien rentan tertular penyakit ini.
Baca Juga: Penjelasan Seputar HIV/AIDS
3. Minum Obat PEP (Post-Exposure Prophylaxis)
PEP adalah singkatan dari Post-Exposure Prophylaxis. PEP merupakan obat yang diminum setelah melakukan tindakan berisiko, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom atau tidak sengaja terkena jarum suntik bekas orang lain. Minim obat ini akan menurunkan risiko untuk terinfeksi penyakit HIV dan AIDS. Obat PEP harus Anda konsumsi dalam waktu 72 jam atau 3 hari setelah Anda terpapar virus HIV. Semakin cepat Anda minum obat ini, maka efeknya akan lebih maksimal untuk mencegah infeksi.
Pemeriksaan medis membantu mengetahui infeksi HIV/AIDS lebih awal.
4. Minum Obat PrEP
Obat PrEP dianggap sebagai obat yang ampuh untuk mencegah penyakit HIV/AIDS. Obat PrEP umumnya digunakan untuk orang yang sehat, tetapi memiliki risiko tertular penyakit HIV/AIDS. Sebagai contoh, memiliki pasangan atau tinggal serumah dengan orang yang telah didiagnosis penyakit HIV/AIDS. Obat ini akan efektif mencegah infeksi jika digunakan secara konsisten dan berdasarkan resep dokter.
Selain dengan mengonsumsi obat PrEP, Anda juga perlu melakukan kunjungan ke dokter setiap tiga bulan untuk tes HIV/AIDS, skrining IMS, dan infeksi lainnya, pemantauan efek samping obat serta tindakan lanjutan. Sayangnya, pilihan pencegahan penyakit HIV/AIDS menggunakan obat-obatan tergolong masih rendah karena harganya yang cukup mahal dan sulit untuk didapatkan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Penyakit HIV dan AIDS?
5. Menghindari penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat mengganggu proses pengambilan keputusan Anda. Hal tersebut bisa membuat Anda terlibat dalam perilaku menyimpang yang dapat meningkatkan peluang tertular atau menularkan penyakit HIV/AIDS. Sebagai contoh, melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom, atau berbagi alat suntik dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Hindari untuk menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang agar Anda terhindar dari tindakan-tindakan berisiko di luar kendali.
6. Melakukan Pemeriksaan Medis
Melakukan pemeriksaan medis mengenai penyakit HIV/AIDS bisa menjadi salah satu langkah pencegahan. Pemeriksaan medis akan membantu anda untuk mengetahui infeksi penyakit HIV/AIDS lebih awal. Diagnosis sejak dini akan membantu anda melakukan penanganan dengan cepat. Alhasil, infeksi tidak akan menyebar dan merusak organ tubuh yang lainnya. Melakukan pemeriksaan medis secara rutin penting dilakukan pada mereka yang memiliki risiko terinfeksi penyakit HIV/AIDS.
Pencegahan penyakit HIV/AIDS juga dapat Anda lakukan dengan saling terbuka terhadap pasangan. Cobalah untuk mengetahui tentang riwayat atau kondisi penyakit menular seksual satu sama lainnya agar pasangan tidak tertular. Sekian ulasan tentang bagaimana pencegahan penyakit HIV dan AIDS. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source: