Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit menular seksual atau Sexually Transmitted Disease (STD) adalah infeksi penyakit yang menyebar melalui hubungan seksual. Kontak atau hubungan seksual yang dilakukan baik melalui vagina, mulut atau oral, dan anal menjadi penyebab penularan penyakit seksual. Penyakit menular seksual ini sangat berbahaya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit menular seksual adalah tes STD. Fungsi tes STD adalah untuk mengenali adanya penyakit menular seksual sehingga dapat ditangani lebih lanjut. Selengkapnya, simak penjelasan berikut!
Macam-Macam Penyakit Menular Seksual
Macam-macam penyakit menular seksual ada lebih dari 20 macam, beberapa diantaranya adalah:
- Klamidia
Klamidia adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Gejala umum penyakit klamidia yang sering muncul adalah rasa sakit dan tidak nyaman saat kencing atau melakukan hubungan seks, kencing berwarna kuning atau hijau, dan rasa sakit di perut bagian bawah.
- Herpes
Herpes adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus. Herpes dapat menular melalui oral seks. Herpes merupakan penyakit seksual yang umum diderita oleh sebagian besar orang. Gejala herpes yang umum terjadi adalah munculnya luka melepuh. Pada beberapa kasus herpes, luka melepuh ini akan menyebar di area kelamin atau area mulut. - Gonore
Gonore muncul akibat adanya infeksi bakteri. Gonore sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena akan berdampak pada janin atau bayi yang dikandung. Maka dari itu, sangat disarankan bagi para wanita untuk memeriksakan kesehatan seksual pada awal kehamilan. Gejala yang ditimbulkan oleh gonore adalah kencing berlebihan dengan warna urine yang tidak normal, seringkali disebut dengan kencing nanah, sakit pada saat kencing atau berhubungan seks, gatal pada area genital, dan tenggorokan terasa kering. - HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang menyerang sistem imun tubuh. Gejala awal yang ditimbulkan adalah demam, sakit dan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual dan ruam. Gejala awal terlihat mirip dengan penyakit flu sehingga kita harus lebih peka akan gejala lainnya. - Sifilis
Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala awal yang muncul adalah luka bulat kecil, yang disebut chancre. Luka tersebut dapat berkembang dan menyebar di area kelamin, anus, atau mulut. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi sangat menular. Gejala yang mengikutinya adalah ruam, kelelahan, demam, sakit kepala, nyeri sendi, penurunan berat badan, dan rambut rontok.
Dampak Penyakit Menular Seksual
Dampak penyakit menular seksual sangat banyak dan merugikan. Dampak jangka panjang dari penyakit menular seksual adalah timbulnya penyakit kanker, terjadinya fertilisasi, menyebabkan kebutaan, dan kerusakan organ kelamin. Penyakit menular seksual terkadang tidak diikuti oleh adanya gejala atau ciri-ciri, sehingga susah untuk dideteksi. Maka dari itu, melakukan tes STD secara rutin dengan bantuan dokter akan sangat membantu. Mengubah dan membiasakan pola hidup serta kegiatan seksual bersama pasangan juga akan mengurangi resiko terserangnya penyakit menular seksual.
Cara Tes Penyakit Menular Seksual Pria
Cara tes penyakit menular seksual pria terbagi menjadi dua, yaitu tes penyakit menular seksual pada pria dengan gejala dan tanpa gejala. Tes penyakit menular seksual pria tanpa gejala dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Pria perlu memberikan sampel urin kepada dokter.
- Sampel urin akan dicek melalui laboratorium rumah sakit.
- Hasil cek laboratorium akan menunjukkan adanya penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
- Selanjutnya, tes darah juga akan dilakukan untuk mengenali adanya penyakit HIV dan sifilis.
Cara tes penyakit menular seksual pria dengan gejala dilakukan dengan cara berikut:
- Pria akan melakukan pemeriksaan genital lengkap pada kulit genital, testis, dan penis.
- Dokter akan mengambil swab dari ujung penis dan rektum (jika diperlukan).
- Hasil swab tersebut akan menunjukkan penyakit menular seksual apa yang diderita.
- Dokter akan menyarankan pengobatan yang tepat untuk dapat diberikan.
Fungsi Tes STD
Fungsi tes STD adalah untuk mendeteksi infeksi atau masalah terkait penyakit menular seksual. Tes STD dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti dengan pengambilan sampel urine dan darah hingga dilakukannya swab genital. Metode yang digunakan akan disesuaikan dengan masalah penyakit menular seksual. Tes STD dapat mengenali penyakit menular seksual yang disertai maupun tidak disertai dengan gejala, sehingga baik untuk Anda melakukan tes STD secara rutin. Konsultasi bersama dokter akan sangat membantu Anda untuk menangani masalah penyakit menular seksual tersebut.
Baca Juga: Infeksi Jamur Kulit Kelamin
Tes STD Dilakukan Berapa Kali?
Tes STD dilakukan berapa kali dalam sebulan? Tes STD dilakukan dengan intensitas yang berbeda-beda. Ini adalah waktu-waktu yang tepat untuk melakukan tes STD, yaitu:
- Semua orang dewasa dan remaja dengan rentan usia 13 hingga 64 tahun perlu melakukan tes STD untuk HIV/AIDS setidaknya sekali seumur hidup.
- Semua wanita yang aktif secara seksual perlu menjalani pemeriksaan tes STD untuk gonore dan klamidia setiap tahunnya.
- Semua wanita hamil perlu melakukan tes STD untuk sifilis, HIV/AIDS, dan hepatitis B pada awal kehamilannya. Wanita hamil yang berisiko, perlu melakukan tes STD untuk klamidia dan gonore pada awal kehamilannya. Tes STD dapat dilakukan berulang kali sesuai kebutuhan, guna melindungi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
- Semua pria gay dan biseksual yang aktif secara seksual perlu melakukan tes STD untuk sifilis, klamidia, dan gonore setidaknya sekali dalam setahun. Mereka yang memiliki banyak pasangan perlu melakukan tes STD lebih sering dengan interval waktu 3 hingga 6 bulan sekali.
- Semua orang yang melakukan hubungan seks tidak aman atau berbagi peralatan narkoba, seperti suntikan, perlu melakukan tes STD untuk HIV/AIDS minimal sekali dalam setahun.
Tes STD sangat penting untuk dilakukan secara rutin sesuai fungsi dari tes STD untuk mendeteksi lebih awal penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual sangat berbahaya bagi kesehatan jika tidak segera ditangani. Konsultasi dan melakukan tes STD secara rutin dan sesuai anjuran akan sangat membantu mengurangi resiko terserangnya penyakit menular seksual.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Pengujian STD: Siapa yang Harus Diuji dan Apa yang Terlibat
- Tes STD Mana yang Harus Saya Dapatkan?
- Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS)