Ditulis oleh Tim Konten Medis
Bagaimana bentuk penyakit herpes? Terdapat lebih dari 100 jenis penyakit herpes. Namun, hanya 8 jenis yang dapat menginfeksi manusia. Simak lebih lengkapnya tentang penyakit herpes berikut.
Herpes simpleks tipe 1 luka di sekitar mulut, bibir, gusi, lidah, pipi bagian dalam, dan wajah.
Baca Juga: Apakah Benar Herpes Zoster Menular?
Struktur Virus Herpes
Virus Herpes-Simplex (VHS) adalah anggota famili Herpesviridae dan subfamili Alpha Herpes virus yang diselimuti dengan genom kompleks dan relatif besar. Panjang genom berkisar dari sekitar 120 hingga 250 kbp dan dikodekan untuk 70 hingga 200 gen. Virus herpes bereplikasi dalam inti berbagai inang vertebrata. Struktur virus herpes terdiri dari empat lapis, yaitu lapisan inti dengan DNA ganda, kapsid bentuk ikosahedral yang mengelilingi lapisan inti dengan diameter 100 nm serta dibangung dari 162 kapsomer, tegumen yaitu lapisan yang mengelilingi kapsid dengan struktur amorphous, dan envelope yang merupakan bagian terluar dengan fungsi menyelubungi tegumen berbentuk bulat hingga pleomorfik dengan diameter 150-200 nm.
Klasifikasi Virus Herpes
Virus herpes dibagi menjadi tiga kelompok, berikut klasifikasinya:
- α herpesviruses : Virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, dan virus varicella-zoster, yang memiliki siklus replika pendek, menginduksi sitopatologi dalam kultus sel monolayer, dan memiliki kisaran inang yang luas.
- β herpesviruses : Cytomegalovirus, dan human herpesviruses 6 dan 7, dengan siklus replika yang panjang dan kisaran inang yang terbatas.
- γ herpesviruses : Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8, dengan kisaran inang yang sangat terbatas.
Bagaimana Bentuk Penyakit Herpes?
Terdapat lebih dari 100 jenis virus herpes yang saat ini diketahui. Namun, hanya 8 jenis virus yang dapat menginfeksi manusia, berikut penjelasannya.
1. HSV-1
Virus herpes simpleks tipe 1 bersifat menular dan umum. HSV-1 adalah virus yang menyebabkan herpes di daerah mulut. Virus HSV-1 disebarkan melalui air liur atau sekresi pernapasan. Kebanyakan orang terinfeksi HSV-1 sejak masa kanak-kanak dan beberapa tidak menunjukkan gejala sama sekali. Infeksi virus dapat menyebabkan luka di sekitar mulut, bibir, gusi, lidah, pipi bagian dalam, dan bahkan wajah. Kemunculan luka bisa sangat menyakitkan dan mengganggu, tapi biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar dua minggu.
2. HSV-2
HSV-2 merupakan jenis virus yang menyebabkan herpes genital. Penularan virus HSV-2 terjadi melalui kontak seksual orang yang terinfeksi. Seperti halnya HSV-1, virus dapat menyebar dan menginfeksi meskipun individu yang terkena tidak menunjukkan gejala. Akibatnya, banyak orang dengan HSV-2 tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi virus HSV-2. Infeksi virus bisa menyebabkan munculnya luka. Luka ini biasanya bersifat gatal dan menimbulkan rasa nyeri. Umumnya, luka bisa muncul di vagina, vulva, leher rahim, penis, anus, bokong, atau di paha.
Baca Juga: Penyebab Herpes di Wajah Ketahui Lebih Dalam
3. HHV-3: Varicella-Zoster Virus (VZV)
Virus varicella-zoster bersifat sangat menular, dan bisa menyebabkan ruam gatal yang berisi cairan. Umumnya, kondisi itu disebut dengan penyakit cacar air yang akan menyebabkan ruam di seluruh tubuh. Awalnya, ruam akan muncul di dada, punggung, dan wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Tanda dan gejala lain yang menyertai infeksi virus meliputi demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hingga sakit perut. Penyebaran virus terjadi melalui kontak langsung dengan ruam orang yang sudah terinfeksi dan melalui percikan air liur saat batuk atau bersin.
4. HHV-4: Virus Epstein-Barr (EBV)
Virus epstein-barr adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit mononukleosis atau demam kelenjar. Ciri utama dari kondisi ini adalah kelelahan, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembesaran limpa. Kelelahan akibat infeksi ini dapat bertahan hingga enam bulan dalam kasus ekstrim, tetapi biasanya hilang setelah tiga bulan. Kebanyakan orang bisa pulih kembali dari infeksi virus epstein-barr. Penyebaran virus ini melalui cairan tubuh dan benda-benda yang digunakan bersama, seperti peralatan makan.
5. HHV-5: Cytomegalovirus (CMV)
Cytomegalovirus merupakan virus yang umum dialami oleh orang dewasa berusia 40 tahun. Gejala yang dapat dirasakan akibat infeksi cytomegalovirus, seperti demam tinggi, pembengkakan kelenjar, sakit tenggorokan, nyeri otot dan persendian, nafsu makan rendah, dan penurunan berat badan. Mereka yang memiliki penyakit sistem kekebalan tubuh, lebih rentan mengalami masalah kesehatan serius jika terinfeksi virus cytomegalovirus. Sedangkan, pada bayi yang baru lahir dan infeksi dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan masalah kesehatan, seperti kehilangan pendengaran dan penglihatan. Penyebaran virus ini melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang yang terinfeksi.
Infeksi virus herpes genital dapat menimbulkan luka yang bersifat gatal dan menimbulkan rasa nyeri.
6. HHV-6
Human herpesvirus 6 adalah virus yang sangat umum dan penyebarannya melalui air liur. Infeksi virus ini dapat menyebabkan penyakit roseola. Virus HHV-6 paling banyak menyerang anak-anak. Pada anak-anak, infeksi virus akan menyebabkan demam, diare, dan ruam, yang termasuk dalam gejala penyakit roseola. Sedangkan, pada orang dewasa yang sehat, infeksi virus tidak akan menunjukkan gejala apapun. HHV-6 paling berisiko bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mereka yang menderita penyakit HIV atau menerima transplantasi organ.
Baca Juga: Kenali Gejala Herpes Genital
7. HHV-7
Infeksi virus HHV-7 tergolong jarang terjadi dan biasanya tidak separah HHV-6. Infeksi virus HHV-7 banyak terjadi ketika masa kanak-kanak atau bayi dan biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Virus HHV-7 dapat tinggal di tubuh dalam jangka waktu yang lama sebelum aktif kembali. Pada orang sehat, virus ini lebih kecil kemungkinannya untuk aktif kembali dan biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan serius saat kambuh. Sedangkan, pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah akan lebih rentan untuk aktif kembali dan bisa menimbulkan masalah serius. Penyebaran virus ini terjadi melalui droplet atau partikel di udara.
8. HHV-8: Sarcoma Herpesvirus Kaposi
HHV-8 atau dikenal dengan sarcoma herpesvirus kaposi tergolong virus baru. Infeksi virus dapat menyebabkan kanker yang disebut sarkoma kaposi. Virus dapat menyebar melalui cairan tubuh, darah, hubungan seksual, dan penggunaan narkoba. Kebanyakan orang yang tertular penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah paling berisiko terhadap infeksi virus HHV-8. Dokter akan menggunakan terapi radiasi, pembedahan, atau kemoterapi untuk mengobati infeksi virus ini.
Mengetahui bagaimana bentuk penyakit herpes penting dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus dan pengobatannya. Peru diingat, beberapa virus herpes bisa menyebabkan kondisi kesehatan yang parah. Oleh karena itu, jika terdapat gejala yang mencurigakan. Segera bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Sekian ulasan tentang bagaimana bentuk penyakit herpes. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Bab 68 Virus Herpes
- Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Herpes
- Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Herpes Oral dan Genital