Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kolesterol normal pada anak kurang dari 180 mg/dL. Jika kadarnya lebih dari angka tersebut, ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan serius apabila tidak mendapatkan sedari dini. Kolesterol tinggi pada anak bisa Anda atasi dengan pola hidup sehat, seperti aktivitas fisik secara rutin.

Kolesterol tinggi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kolesterol dalam darah dapat diukur dengan menilai kolesterol total, kolesterol LDL, dan HDL.
Selain kolesterol, zat lemak (lipid) yang apabila tinggi di dalam darah dapat bersifat berbahaya adalah trigliserida. Dokter dapat mendeteksi tingginya kadar kolesterol pada anak melalui tes darah atau panel lipid.
Pemeriksaan ini dapat mengetahui tinggi, normal, atau rendahnya kadar total kolesterol, LDL, dan HDL, dan trigliserida dalam tubuh.
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Kolesterol Tinggi?
Kolesterol total terdiri dari lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan trigliserida. Pada kolesterol LDL, zat ini diproduksi di hati dan disimpan di pembuluh darah sedangkan kolesterol HDL membuang kelebihan kolesterol LDL dari aliran darah dan sering disebut kolesterol “baik”.
Sementara itu, trigliserida merupakan asam lemak dari makanan. Jika kadarnya tinggi, hal ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Berikut ini adalah tingkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh:
- Kolesterol total: Tingkat normal kurang dari 180 mg/dL, abnormal sekitar 200 mg/dL atau lebih tinggi.
- Trigliserida untuk anak usia di bawah 10 tahun: Normal kurang dari 75 mg/dL, abnormal sekitar 100 mg/dL atau lebih tinggi.
- Trigliserida untuk anak usia 10 hingga 19 tahun: Normal kurang dari 90 mg/dL, abnormal sekitar 130 mg/dL atau lebih tinggi.
- Kolesterol LDL (jahat): Normal kurang dari 100 mg/dL, abnormal sekitar 130 mg/dL atau lebih tinggi.
- Kolesterol HDL (baik): Normal lebih tinggi dari 45 mg/dL, abnormal sekitar kurang dari 40 mg/dL.
Baca Juga: Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Tidak Sehat
Penyebab Kolesterol Tinggi pada Anak
Penyebab kolesterol tinggi pada anak-anak bisa terjadi karena faktor genetik. Kondisi ini menyebabkan anak mengalami plak lemak pada kulit (xanthoma), benjolan kuning pada atau kelopak mata (xanthelasma), dan lingkaran putih atau keabu-abuan di sekitar tepi luar mata (arkus kornea).
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kadar kolesterol anak, di antaranya:
- Makanan yang mereka konsumsi
- Seberapa banyak aktivitas fisik yang dijalani
- Mengidap masalah kesehatan tertentu, seperti obesitas, diabetes, dan sindrom nefrotik
- Obat-obatan yang mereka konsumsi
Seiring waktu, anak dengan kolesterol tinggi bisa mengalami masalah kesehatan di kemudian hari. Hal ini bisa terjadi karena terjadi penumpukan plak yang menghambat aliran darah ke jantung, otak, atau kaki.
Akibatnya, tubuh dapat mengalami serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer. Tidak hanya itu, kolesterol tinggi juga menyebabkan radang pankreas (pankreatitis) pada anak.
Baca Juga: Awas 11 Penyebab Kolesterol Tinggi! Bukan Hanya Makanan
Gejala Kolesterol Tinggi pada Anak
Umumnya, ciri-ciri kolesterol tinggi pada anak jarang muncul sehingga banyak orang tua yang tidak menyadarinya. Anda baru mengetahui adanya kolesterol tinggi pada anak melalui pemeriksaan lipid dan mengidap kondisi medis serius, seperti stroke atau penyakit jantung.
Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin agar kolesterol tinggi terdeteksi sejak dini. Dalam istilah medis, kolesterol tinggi yang berasal dari riwayat penyakit keluarga memiliki sebutan hiperkolesterolemia familial.
Ada kemungkinan sekitar 50 persen bagi seorang anak untuk mewarisi kondisi ini apabila orang tua mengidapnya. Pemeriksaan lipid biasanya dimulai pada anak usia 9-11 tahun dan 17-21 tahun untuk mendiagnosis kolesterol tinggi.
Pada beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan dua tes tipis puasa tambahan yang memiliki jarak dua minggu hingga 3 bulan. Selain itu, dokter akan menanyakan kepada Anda terkait riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan makan anak.
Jika memang ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, tes genetik dapat menentukan apakah anak mengidap hiperkolesterolemia familial atau tidak.
Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi pada Anak
Pada dasarnya, kolesterol tinggi tidak bisa sembuh sepenuhnya. Namun, Anda bisa menjaga kadar kolesterol tetap stabil dengan pola hidup sehat.
Berikut ini adalah beberapa cara menurunkan kolesterol pada anak yang penting untuk Anda ketahui:
- Batasi lemak jenuh dan trans: Anak sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 30% lemak dari total kalori harian, kecuali anak di bawah 2 tahun.
- Konsumsi makanan bergizi: Berikan sayur, buah, daging tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
- Aktif secara fisik: Ajak anak rutin berolahraga seperti berenang, bersepeda, atau berjalan santai.
- Hindari makanan kemasan: Batasi konsumsi soda, keripik, dan minuman manis.
- Jaga berat badan ideal: Bantu anak mencapai berat badan sehat jika mengalami kelebihan berat badan.
- Gunakan obat bila perlu: Obat kolesterol diberikan sesuai anjuran dokter bila diperlukan.
Baca Juga: Adakah Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi?
Jika anak memiliki kebiasaan buruk, seperti makan secara berlebihan dan jarang berolahraga yang memicu kadar kolesterol tinggi, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Melani
Source:
- Children’s Health. High Cholesterol in Kids: What Causes High Cholesterol in A Child?. Juli 2025.
- Cleveland Clinic. High Cholesterol in Children. Juli 2025.
- MedlinePlus. High Cholesterol in Children and Teens. Juli 2025