Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sakit perut pada anak bisa terjadi karena sembelit, makan berlebihan, intoleransi laktosa, infeksi bakteri dan virus, serta radang usus buntu. Langkah pertolongan pertama anak sakit perut dilakukan dengan meminta mereka untuk berbaring dan istirahat sementara waktu. Bila tidak kunjung sembuh, segera bawa ke layanan kesehatan terdekat.

Hindari makanan pedas saat anak sakit perut.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami langkah-langkah pertolongan pertama ketika anak mengalami sakit perut. Meski sering kali tidak berbahaya, sakit perut bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan kecemasan. Dengan penanganan yang tepat, gejala dapat diredakan secara efektif.
Pertolongan Pertama Sakit Perut pada Anak
Sakit perut dapat terasa di area antara tulang rusuk dan panggul, dengan intensitas ringan hingga berat, dan karakter nyeri tumpul atau tajam. Gejala bisa disertai mual, muntah, kembung, atau sembelit.
Ada beberapa pertolongan pertama sakit perut pada anak yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Minta anak untuk berbaring dan istirahat sementara waktu
- Hindari memberikan cairan kepada anak selama 2 jam setelah mengalami muntah
- Berikan air putih pada anak secara perlahan-lahan
- Sediakan wadah di dekat anak untuk berjaga-jaga saat mereka akan muntah
- Perhatikan gejala dehidrasi, seperti berkurangnya frekuensi buang air kecil, bibir kering, dan menangis tanpa air mata apabila anak muntah lebih dari satu kali
- Bila mengalami sembelit, anak bisa berendam di air hangat untuk membantu mengeluarkan feses
- Hindari pemberian obat ibuprofen, pereda nyeri, atau obat pencahar pada anak tanpa anjuran dokter
- Hindari makanan berminyak atau pedas, serta minuman berkafein atau bersoda hingga gejala sakit perut mereda
Faktor Penyebab Anak Sakit Perut yang Harus Diwaspadai
Berikut ini adalah faktor penyebab anak sakit perut yang perlu Anda perhatikan:
1. Sembelit
Gangguan sembelit biasanya terjadi karena tubuh kekurangan serat. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri di sekitar pusar dan gejala lainnya, seperti feses keras serta sulit mengenjan saat buang air besar.
Cara mengatasi sembelit pada anak bisa dengan mengonsumsi serat dan cairan. Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu apabila Anda ingin memberikan obat pencahar kepada anak untuk mengatasi sembelit.
Baca Juga: Ciri-Ciri Bayi Sakit Perut dan Cara Mengatasinya
2. Makan Berlebihan
Terlalu banyak makan, terutama mengonsumsi makanan cepat saji bisa menyebabkan sakit perut. Pada kondisi ini, anak-anak juga makan terlalu cepat sehingga mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah kenyang.
Cobalah untuk mengajak anak berjalan perlahan-lahan sebagai pertolongan pertama pada anak yang sakit perut karena makan berlebihan. Ini dapat membantu mendorong makanan ke saluran pencernaan secara optimal.
3. Intoleransi Laktosa
Sakit perut dan kembung dapat disebabkan oleh intoleransi laktosa. Zat laksosa adalah sejenis gula yang ditemukan dalam susu dan makanan olahan susu lainnya.
Selain sakit perut, anak dengan intoleransi laktosa juga mengalami diare dan perasaan tidak nyaman. Anak-anak dan remaja dapat mengatasi kondisi ini dengan mengurangi minum susu atau mengonsumsi lebih sedikit produk olahan susu. Hindari produk mengandung laktosa dan gunakan alternatif bebas laktosa.
4. Menelan Udara Berlebihan
Ini ditandai dengan anak-anak yang menelan terlalu banyak udara sehingga menimbulkan gejala perut kembung, gas, atau muncul rasa nyeri. Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan aerophagia.
Ada banyak hal yang menyebabkan anak menelan terlalu banyak udara, seperti makan terlalu cepat, berbicara sambil makan, dan menghisap permen. Sebagai orang tua, Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan mengubah cara makan dan minum mereka.
Ajari anak makan perlahan dan pastikan anak telah menelan satu potong makanan sebelum menyantap makanan lainnya. Disarankan juga anak minum langsung dari gelas daripada menggunakan sedotan.
5. Alergi Makanan
Alergi makanan adalah reaksi sistem imun yang terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu. Bahkan, sedikit saja mengonsumsi makanan penyebab alergi bisa memicu gejala, seperti gatal, sakit perut, diare, mual, atau muntah.
Kebanyakan alergi makanan terjadi karena konsumsi protein tertentu. Misalnya, telur, susu sapi, dan kacang tanah. Sebaiknya anak menghindari makanan yang merupakan pemicu alerginya.
Baca Juga: 10 Obat Sakit Perut Anak Tradisional, Alami dan Aman
6. Infeksi Bakteri dan Virus
Gastroenteritis adalah infeksi usus yang menimbulkan gejala, seperti diare, kram perut, mual, muntah dan bisa disertai demam. Penyebabnya bisa karena mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi.
7. Radang Usus Buntu
Bila anak mengalami nyeri hebat dan terus-menerus di sisi kanan bawah perut, ini bisa mengindikasikan radang usus buntu. Dalam kebanyakan kasus, penderita radang usus buntu memerlukan operasi bedah untuk mencegah komplikasi serius.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila anak-anak mengalami sakit perut dengan gejala, sebagai berikut:
- Nyeri perut parah dan tidak kunjung membaik dalam waktu lama
- Hilang kesadaran
- Tampak sakit atau mudah merasa lelah
- Sulit bernapas
- Dehidrasi
- Terdapat darah pada muntah atau muntah berwarna hijau
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly
Source:
- Children’s Health. Stomach Pain in Kids: When to Worry. Juni 2025.
- Scripps. Stomach Pain in Kids and Teens. Juni 2025.
- WebMD. Abdominal Pain in Children Treatment. Juni 2025.
- WebMD. Stomachache and Nausea (Children). Juni 2025.