Ditulis oleh Tim Konten Medis

Ketoconazole untuk infeksi jamur.
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit |
Ketoconazole untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Meskipun tidak ada penelitian yang membutikan efek samping obat ketoconazole pada ibu hamil dan menyusui, sebaiknya tetap perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum penggunaan obat tersebut. |
Merek Dagang | Daktarin Gold, Daktarin Intensiv, Dandrazol, dan Nizoral |
Bentuk Obat | Tablet, krim, sampo, dan gel topikal |
Apa Itu Ketoconazole?
Ketoconazole adalah jenis obat yang mampu mengatasi infeksi jamur pada kulit, kuku, mulut, atau bahkan alat kelamin. Dokter biasanya merekomendasikan obat ini untuk kasus-kasus yang diduga disebabkan oleh infeksi jamur.
Obat ketozonazole termasuk dalam golongan obat yang disebut antijamur. Jenis obat ini bekerja dengan cara menghambat perkembangan jamur dan ragi yang memicu terjadinya infeksi.
Anda tidak bisa menggunakan ketoconazole secara sembarangan. Sebab, obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
Sebelum menggunakan obat, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Beri tahu tim medis terkait riwayat penyakit dan obat atau suplemen yang biasa Anda konsumsi sehari-hari.
Obat ketoconazole tersedia dalam berbagai bentuk, seperti sampo, krim topikal, tablet oral, dan gel topikal yang tersedia di apotek. Perlu diingat bahwa obat ini tidak bisa meredakan gejala pilek, flu, atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
Baca Juga: Fungsi Cetirizine, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
Fungsi dan Manfaat Ketoconazole
Fungsi dan manfaat ketoconazole adalah untuk membunuh jamur atau ragi dan mencegah pertumbuhannya pada tubuh manusia. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan infeksi jamur, di antaranya:
- Kutu air atau kurap: Infeksi jamur biasanya terjadi di sela-sela jari kaki. Tanda dan gejalanya dapat berupa ruam yang gatal dan bersisik, serta bisa menular melalui permukaan yang terkontaminasi.
- Dermatitis seboroik: Menyebabkan bercak merah yang gatal dan sisik berminyak pada kulit serta serpihat putih atau kuning berkerak di kulit kepala. Meskipun tidak menular dan jarang menyebabkan kondisi serius, dermatitis seboroik dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
- Kandidiasis kulit: Gejala utama kandidiasis kulit adalah ruam kemerahan. Kondisi ini juga disertai dengan rasa gatal yang hebat dan menyebabkan kulit pecah-pecah serta terasa nyeri.
- Gatal selangkangan: Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi jamur pada kulit. Ruam kulit di selangkangan dapat berbentuk seperti cincin dan terasa bersisik.
Dosis Penggunaan Ketoconazole
Dosis ketoconazole cenderung berbeda-beda, tergantung pada jenis obat yang digunakan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dari dokter sebelum penggunaan obat ini.
Hal ini penting agar terhindar dari risiko efek samping yang terjadi. Mengutip dari Mayo Clinic, pemberian dosis obat tablet Ketoconazole secara umum meliputi:
- Dewasa: Pada kondisi awal, minum obat sekitar 200 miligram 1 kali dalam sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis sesuai kebutuhan penderita.
- Anak usia 2 tahun ke atas: Dosis berdasarkan berat badan dan harus sesuai anjuran dokter. Secara umum, dosisnya bisa sekitar 3,3-6,6 miligram per kilogram (kg) berat badan dalam sehari.
- Anak usia di bawah 2 tahun: Penggunaan dan dosis harus sesuai anjuran dokter. Tidak boleh secara sembarangan.
Sementara itu, penggunaan krim ketoconazole juga harus sesuai petunjuk dokter. Jenis obat ini hanya boleh Anda gunakan pada kulit. Jangan sampai terkena mata, hidung, mulut atau vagina. Bila tidak sengaja terkena, segera bilas dengan air bersih.
Aturan Sebelum Konsumsi Obat Ketoconazole
Anda tidak boleh menggunakan ketoconazole apabila memiliki alergi terhadap kandungan obat atau mengidap penyakit hati. Pada ibu hamil dan menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dengan dokter terlebih dahulu sebelum pemberian ketoconazole.
Selain itu, hindari memberikan obat pada anak-anak tanpa petunjuk dokter. Biasanya, ketoconazole dapat digunakan hingga 6 bulan lamanya.
Peringatan
Ada beberapa peringan obat yang perlu Anda perhatikan, sebagai berikut:
- Obat ini berisiko menyebabkan gagal hati sehingga dokter perlu memantau fungsi hati penderita.
- Tidak boleh Anda gunakan sebagai pengobatan pertama
- Mengonsumsi ketoconazole bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat mengakibatkan detak jantung tidak teratur
Baca Juga: Fungsi Gabapentin, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
Interaksi Obat
Hindari minum ketoconazole bersama dengan obat-obatan untuk mengatasi tekanan darah (felodipine, nisoldipine), kecemasan (alprazolam, midazolam), dan kolesterol (lovastatin, lomitapide). Diskusikan juga dengan dokter terkait obat herbal, obat bebas, atau suplemen yang biasa Anda konsumsi sehari-hari.
Selain itu, Anda dapat memberi tahu dokter mengenai gaya hidup, seperti minum alkohol dan kebiasaan merokok. Pada beberapa kasus, efek ketoconazole terhadap alkohol bisa meningkatkan risiko kerusakan hati.
Efek Samping Ketoconazole
Ada beberapa efek samping yang umum terjadi, seperti:
- Mual
- Sakit kepala
- Diare
- Nyeri perut
- Bengkak pada payudara
- Hasil tes fungsi hati yang tidak normal
Efek samping ringan ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari hingga hitungan minggu. Namun, jika mengalami efek yang lebih parah, seperti nafsu makan menurun, gangguan hati, mual, dan muntah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly
Source:
- Cleveland Clinic. Ketoconazole Tablets. April 2025.
- Drugs. Ketoconazole. April 2025.
- Healthline. Ketoconazole, Oral Tablet. April 2025.
- WebMD. Ketoconazole (Nizoral) – Uses, Side Effects, and More. April 2025.