Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit emfisema? Emfisema merupakan penyakit kronis yang dapat berpengaruh pada kondisi paru Anda. Ada banyak penyebab penyakit emfisema seperti merokok, paparan bahan kimia, dan lingkungan yang tercemar. Ketahui lebih lanjut bagaimana cara mencegah diri agar seseorang tidak terserang penyakit emfisema, khususnya yang disebabkan oleh bakteri.
Penderita emfisema kebanyakan juga memiliki masalah bronkitis kronis.
Baca Juga: 3 Gejala Utama Penyakit Emfisema, dan Cara Pengobatannya
Apa Itu Emfisema dan Penyebabnya?
Emfisema adalah penyakit yang merusak organ paru. Penderita emfisema dapat merasakan sesak napas akibat kantung udara di paru (alveoli) yang awalnya rusak, membuat bagian dalam kantung udara akan menjadi lemah dan pecah.
Kondisi tersebut menciptakan banyak ruang udara yang lebih besar, dimana normalnya ruang udara harusnya kecil. Kemudian berdampak pada pengurangan luas permukaan paru, serta berakibat pada kurangnya jumlah oksigen yang mencapai aliran darah.
Ketika penderita emfisema menghembuskan nafas, alveoli yang rusak tidak bekerja dengan baik dan udara yang seharusnya keluar menjadi terperangkap, sehingga tidak ada lagi tempat untuk udara segar dan kaya oksigen untuk masuk ke dalam.
Penderita emfisema kebanyakan juga memiliki masalah bronkitis kronis. Penyakit yang menyebabkan peradangan pada tabung pembawa udara menuju paru Anda (tabung bronkial), akibatnya pasien akan mengalami batuk yang terjadi secara terus menerus (persistent).
Emfisema dan bronkitis kronis adalah dua kondisi yang membentuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Lantas apa penyebab penyakit emfisema? Penyebab utama penyakit emfisema adalah merokok. Seseorang dapat mengembangkan emfisema setelah bertahun-tahun merokok. Faktor risiko lain, seperti polusi udara, paparan asap kimia, faktor genetik, dan infeksi pernapasan juga dapat menjadi penyebab penyakit emfisema.
Baca Juga: Radang Paru-Paru (Pneumonia) yang Perlu Diwaspadai
Apa Saja Gejala yang Timbul pada Penderita Emfisema?
Ada beberapa gejala yang timbul ketika seseorang terserang penyakit emfisema, berikut di antaranya:
- Batuk jangka panjang
- Mengi
- Sesak napas, terutama selama latihan ringan atau melakukan langkah mendaki
- Muncul perasaan seolah kesulitan mendapatkan cukup udara
- Dada terasa kencang
- Peningkatan produksi lendir
- Warna lendir abnormal (kuning atau hijau)
- Kelelahan berkepanjangan
- Masalah jantung
- Sulit tidur
- Sering merasa cemas dan mengarah ke depresi
- Penurunan berat badan
Bagaimana Cara Mencegah Seseorang Terserang Penyakit Emfisema?
Cara terbaik untuk mencegah seseorang terserang penyakit emfisema dengan menghindari rokok. Selain itu, lakukan beberapa langkah ini untuk mengurangi risiko pengembangan emfisema:
1. Hindari asap bakar, polusi udara, asap kimia, debu, serbuk sari, serta hewan peliharaan.
2. Gunakan masker ketika bekerja atau tinggal dalam wilayah dengan paparan bahan kimia serta lingkungan yang tercemar.
3. Uji radon di rumah Anda, radon merupakan gas radioaktif yang terjadi secara alami dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Masalah jantung menjadi salah satu gejala yang timbul ketika seseorang terserang penyakit emfisema.
Bagaimana Pengobatan Penyakit Emfisema?
Penyakit emfisema dapat memburuk dari waktu ke waktu, sehingga perawatan akan berfokus pada memperlambat pengaruh penyakit emfisema dan memaksimalkan fungsi paru Anda yang masih sehat. Jenis pengobatan penyakit emfisema dapat bermacam-macam, tergantung pada tingkat keparahannya. Pilihan pengobatannya termasuk:
1. Berhenti Merokok
Merokok merupakan penyebab utama seseorang terserang penyakit emfisema. Jika Anda merokok, maka cara terbaik untuk memperlambat penyakit emfisema adalah dengan tidak lagi mengonsumsinya sama sekali. Ini merupakan langkah utama yang dapat Anda ambil, untuk melindungi paru Anda.
2. Bronkodilator
Obat-obatan ini dapat mengendurkan otot-otot di sekitar saluran nafas Anda. Ketika otot-otot ini rileks, maka akan ada lebih banyak udara yang masuk dan keluar dari paru. Mereka lebih cepat dan lebih efektif daripada obat-obatan oral. Bronkodilator juga dapat membantu mengobati asma dan masalah paru lainnya.
3. Kortikosteroid Inhalasi
Kortikosteroid inhalasi dapat mengurangi pembengkakan di saluran nafas dan produksi saluran lendir. Anda mungkin perlu mengonsumsi kortikosteroid inhalasi setiap hari untuk membantu mencegah gejala penyakit emfisema.
4. Kortikosteroid Oral
Kortikosteroid oral juga dapat diresepkan, ketika penderita emfisema mengalami eksaserbasi (memburuknya gejala masalah pernapasan yang akut) dan emfisema.
Baca Juga: Gejala Penyakit Bronkitis
5. Antibiotik
Antibiotik juga dapat membantu mengobati infeksi bakteri, termasuk emfisema, pneumonia, bronkitis, dan masalah infeksi paru lainnya.
6. Obat Anti Inflamasi
Obat ini dapat digunakan untuk mengurangi peradangan di saluran nafas Anda, akibat penyakit emfisema.
7. Terapi Oksien
Jika paru Anda tidak memperoleh cukup oksigen dan mengakibatkan terjadinya kurang oksigen dalam darah (hipoksemia), menjalani terapi oksigen dapat membantu. Mesin terapi akan memberikan lebih banyak oksigen melalui kateter hidung atau facemask. Kateter hidung adalah tabung fleksibel yang akan dipasangkan ke hidung Anda.
8. Operasi Pengurangan Volume Paru
Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian dari jaringan paru yang sakit, dan bergabung dengan jaringan sehat yang tersisa. Mengangkat jaringan yang rusak dapat menghilangkan tekanan pada otot pernapasan dan membantu meningkatkan kemampuan paru untuk meregang. Hasil operasi ini biasanya cukup menjanjikan, tapi tidak semua pasien emfisema akan disarankan untuk mengambil operasi ini.
9. Pengurangan Volume Paru Bronkoskopi
Selama pengurangan volume paru bronkoskopi, dokter akan menempatkan katup satu arah ke saluran nafas Anda. Katup tersebut memungkinkan udara yang terperangkap di dalam paru keluar, dan membuat Anda lebih mudah untuk bernafas. Ini membantu mengurangi jumlah udara “terperangkap” yang ada di paru dan membuatnya lebih mudah untuk bernafas. Tidak semua orang dengan emfisema disarankan untuk prosedur ini.
10. Transplantasi Paru
Jika Anda memiliki emfisema yang parah, dan paru Anda tidak kunjung membaik setelah diberikan berbagai perawatan, maka transplantasi paru akan dilakukan untuk menggantikan paru Anda yang rusak dengan donor paru yang sehat.
Seseorang tidak dapat sembuh dari emfisema, tapi perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala serta meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Intervensi lain juga dapat dilakukan, guna mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat terjadi pada pasien emfisema.
Telah direview oleh dr. Miqdad Arya Putra
Source: