Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tanda bayi overstimulasi meliputi menangis lebih keras, menarik diri, lebih sering menyusu, rewel, mengepalkan tangan, dan mengibaskan lengan atau kaki. Cara mengatasinya termasuk menenangkan dengan suara lembut, memindahkan bayi ke tempat tenang, mengurangi rangsangan, dan memberikan kegiatan menenangkan sesuai usia anak.

Overstimulasi adalah kondisi ketika bayi atau anak menerima terlalu banyak rangsangan dari lingkungan, seperti cahaya, suara, atau interaksi yang intens. Penyebab overstimulasi pada bayi bisa berasal dari lingkungan yang bising, kegiatan yang padat, atau terlalu banyak stimulasi sensorik dalam waktu singkat.
Overstimulasi membuat bayi menjadi mudah rewel, cemas, atau menunjukkan perilaku menarik diri. Mengetahui penyebab dan tanda-tandanya penting agar orang tua dapat memberikan waktu istirahat dan menenangkan anak, menjaga kenyamanan dan tumbuh kembangnya tetap optimal.
Ciri-Ciri Bayi Overstimulasi
Bayi bisa menjadi overstimulasi ketika mereka terlalu banyak menerima rangsangan dari lingkungan sekitar, seperti suara, cahaya, atau interaksi yang intens. Mengetahui yang terjadi jika bayi overstimulasi penting agar orang tua bisa memberikan waktu istirahat dan menenangkan bayi, sehingga tumbuh kembangnya tetap optimal.
- Menangis Lebih Keras dari Biasa. Tangisan bayi yang lebih keras atau panjang dari biasanya bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa kewalahan.
- Menjauh atau Menoleh Saat Didekati. Bayi mungkin menarik diri dari sentuhan atau menoleh untuk memberi sinyal bahwa mereka butuh waktu untuk istirahat.
- Mau Lebih Sering Disusui atau Diberi Susu. Bayi yang overstimulasi bisa meminta menyusu lebih sering sebagai bentuk kenyamanan dan rasa aman.
- Mau Digendong Lebih Sering. Mencari pelukan orang tua adalah cara mengatasi mengatasi overstimulasi pada bayi agar mereka merasa lebih aman.
- Lebih Rewel atau Mudah Marah. Kenaikan tingkat rewel atau iritabilitas bisa menjadi indikasi bayi perlu istirahat dari rangsangan.
- Menjepit Tangan atau Mengepalkan Fist. Tangan yang selalu mengepal sering menunjukkan ketegangan akibat overstimulasi.
- Mengibaskan Lengan dan Kaki. Pergerakan lengan dan kaki yang kacau atau berulang dapat menandakan bayi kewalahan dengan rangsangan di sekitarnya.
- Bersikap Takut atau Cemas. Mata melebar, bibir gemetar, atau ekspresi cemas menandakan bayi merasa tidak aman.
- Mengantuk atau Menguap Terus. Bayi mungkin menunjukkan tanda lelah yang kuat sebagai sinyal untuk menenangkan diri dari rangsangan berlebih.
- Melakukan Self Soothing. Beberapa bayi memilih menenangkan diri dengan mengisap tangan atau kepalan tangan ketika mereka overstimulasi.
Baca Juga: Cara Menidurkan Bayi
Cara Mengatasi Overstimulasi pada Anak
Anak-anak, terutama bayi dan balita, bisa menjadi overstimulasi ketika terlalu banyak menerima rangsangan dari lingkungan sekitar. Mengenali tanda-tanda dan memberikan langkah penenang yang tepat penting agar mereka merasa aman, nyaman, dan emosinya stabil. Berikut cara mengatasi overstimulasi pada Anak:
1. Bayi
- Bicara dengan suara lembut dan menenangkan
- Pindahkan bayi ke tempat yang lebih tenang dan redup, seperti tempat tidur bayi atau kereta dorong dengan selimut tipis yang masih ada celah untuk udara.
- Periksa kebutuhan dasar bayi, seperti popok bersih, memberi ASI atau susu formula, atau posisi nyaman.
- Kurangi rangsangan visual dan suara, misalnya matikan lampu terang atau bawa bayi ke ruangan yang lebih sunyi.
- Berikan suara putih (white noise) seperti suara kipas, mesin pencuci piring, atau musik lembut.
- Berikan tangan bayi atau dot untuk dikulum sebagai cara menenangkan diri.
- Bedong bayi dengan selimut yang pas (tidak terlalu kencang) jika bayi belum bisa berguling.
- Tempatkan bayi dengan aman di car seat dan ajak jalan sebentar menggunakan mobil untuk menenangkan.
2. Balita
- Tetap tenang sebagai orang tua untuk membantu anak ikut tenang.
- Kurangi kebisingan dan aktivitas di sekitarnya, misalnya matikan TV atau ajak anak ke kamar yang lebih tenang.
- Bantu anak mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata
- Duduk bersama anak dan lakukan kegiatan menenangkan, seperti membaca buku, bernyanyi perlahan, atau mengelus punggungnya.
- Jika anak menolak melanjutkan aktivitas atau sangat emosional, beri waktu untuk menenangkan diri dan bantu anak memahami apa yang membuatnya overstimulasi.
- Ubah lingkungan anak jika perilaku menantang muncul akibat overstimulasi.
- Untuk anak yang lebih tua, pertimbangkan tidur siang atau kegiatan fokus yang menenangkan seperti menggambar atau mainan sensorik.
Baca Juga: Tummy Time: Manfaat, Cara Melakukan, dan Waktu Tepatnya
Kapan Harus ke Dokter?
Overstimulasi pada bayi terkadang wajar terjadi, namun jika frekuensinya terlalu sering atau sulit dikendalikan, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah lain, seperti gangguan sensorik atau kondisi perkembangan tertentu. Cara mengetahui bayi terlalu terstimulasi dengan memantau perilakunya dan mengetahui kapan harus berkonsultasi dengan dokter penting agar tumbuh kembangnya tetap optimal.
- Jika perilaku anak mengganggu rutinitas sehari-hari.
- Jika anak mengalami kesulitan bergerak atau berdiri.
- Jika reaksi anak terlalu sulit ditangani sendiri.
- Selalu pastikan anak mengikuti jadwal kunjungan rutin agar dokter dapat memantau perkembangan dan perilakunya.
- Jika anak tidak mencapai milestone perkembangan sesuai usia, atau terlihat mundur dari pencapaian sebelumnya, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Konsentrasi Bayi, Orangtua Perlu Tahu!
Jika bayi Anda atau keluarga Anda mengalami overstimulasi, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda. Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Princess Ruth
Source:
- healthline. 11 Signs of an Overstimulated Baby and How to Soothe Them. November 2025
- Mustela. 10 Signs Your Baby Is Overstimulated and How to Calm Them. November 2025
- Baptis Health. Signs of an overstimulated baby. November 2025







