Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sakit perut saat haid terjadi karena kurangnya pasokan oksigen ke jaringan rahim sebagai akibat dari kontraksi otot dinding rahim. Kondisi ini menyebabkan sensasi sakit atau nyeri di perut selama masa menstruasi.

Sakit perut saat haid akan berkurang seiring bertambahnya usia dan juga setelah melahirkan.
Sakit perut saat haid memang wajar dialami oleh wanita. Namun, bila intensitasnya sangat tinggi dan kerap datang dalam waktu yang lama, Anda mungkin mengalami kondisi medis lain. Simak artikel ini untuk mengetahui penyebab yang Anda derita.
Penyebab Sakit Perut Saat Haid
Sakit perut saat haid terjadi ketika zat kimia yang disebut prostaglandin membuat rahim berkontraksi atau mengencang. Selama siklus haid, kadar prostaglandin dalam tubuh wanita lebih tinggi dari biasanya. Sebenarnya, kontraksi ini membantu meluruhkan lapisan rahim menjadi darah yang keluar dari vagina selama haid.
Kadar prostaglandin menurun setelah Anda haid. Inilah sebabnya kondisi ini cenderung mereda setelah beberapa hari. Meskipun demikian, ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab utama kondisi ini. Mereka biasanya berkaitan erat dengan sistem reproduksi.
Berikut penyakit penyebab sakit perut saat haid:
1. Penyakit Radang Panggul (PID)
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati. Jika dibiarkan tidak diobati, PID dapat menyebabkan peradangan, sakit perut saat haid hingga kemandulan. PID pada umumnya memiliki gejala seperti nyeri di perut sebelah kiri bawah. PID terjadi ketika bakteri menyebar dari vagina melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, banyak orang terkena PID akibat hubungan seks tanpa kondom. Gejala lain yang bisa ditimbulkan PID ialah:
- Siklus haid tidak beraturan
- Nyeri saat berhubungan seks
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Keputihan warna kuning atau hijau dengan bau tidak sedap
Pengobatan PID biasanya dilakukan dokter dengan meresepkan antibiotik yang perlu dikonsumsi selama 14 hari berturut-turut bahkan setelah gejala sudah membaik.
2. Fibroid
Penyakit fibroid dapat memicu kondisi ini. Fibroid adalah pertumbuhan otot atau jaringan di dalam rahim atau biasa disebut juga sebagai miom. Dalam kebanyakan kasus, pertumbuhan fibroid di rahim tidak bersifat kanker. Ukuran fibroid sangat bervariasi, dari sangat kecil hingga seukuran buah melon. Dalam kasus yang parah, fibroid rahim bisa menjadi sangat besar sehingga Anda tampak seperti sedang hamil. Kondisi ini juga bisa tumbuh di leher rahim, saluran tuba dan jaringan dekat rahim. Seseorang mungkin bisa memiliki beberapa fibroid tumbuh secara bersamaan.
Namun, fibroid tidak tumbuh pada wanita yang belum memiliki siklus haid. Fibroid rahim sebenarnya bisa menyusut atau tumbuh seiring berjalannya waktu. secara umum, perubahan ukuran fibroid erat kaitannya dengan jumlah hormon dalam tubuh. Ketika kadar hormon cenderung meningkat, ukuran fibroid rahim juga meningkat. Di sisi lain, ketika kadar hormon turun, seperti saat menopause, fibroid rahim bisa mengecil. Gejala yang ditimbulkannya bisa saja berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Baca Juga: Bagaimana agar Haid Tidak Sakit?

Sakit perut saat haid bisa karena endometriosis, yaitu ketika jaringan rahim tumbuh di luar rahim.
3. Endometriosis
Kondisi ini juga bisa disebabkan karena penyakit endometriosis yang diderita seseorang. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di bagian tubuh lainnya. Endometriosis paling sering terjadi pada wanita berusia antara 24 hingga 40 tahun.
Jika tidak diobati, endometriosis menyebabkan berbagai peradangan seperti kista berisi darah. Akibatnya, Anda merasakan kondisi ini. Selain sakit perut saat haid, ada banyak gejala yang ditimbulkan dari kondisi endometriosis seperti:
- Sakit punggung bagian bawah selama haid
- Nyeri saat berhubungan seks
- Sulit buang air besar
- Pendarahan hebat selama haid
Banyak ahli mengatakan bahwa endometriosis menyebabkan seseorang untuk sulit hamil. Akan tetapi, tidak ada hubungan khusus antara gejala yang ditimbulkan dengan tingkat keparahan kondisinya. Pada beberapa kasus, banyak wanita yang menderita endometriosis parah tetapi tidak merasakan gejala yang hebat.
4. Adenomiosis
Adenomiosis mirip dengan endometriosis, hanya saja jaringan tersebut tidak tertanam di luar lahir, melainkan tumbuh di dalam otot rahim. Rahim wanita penderita adenomiosis berfungsi seperti otot yang memar. Akibatnya, gejala seperti sakit perut saat haid sangat rentan dialami.
Selain itu, indikasi lainnya bisa dilihat ketika adanya nyeri ketika berhubungan seks. Biasanya sakit ini akan hilang satu atau dua hari setelahnya. Meski pada umumnya adenomiosis terjadi pada wanita di atas 30 tahun, remaja juga memiliki potensi yang sama.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid yang Efektif
Jenis Sakit Perut Saat Haid
Sakit perut saat haid biasa disebut juga sebagai dismenore yang terjadi karena kontraksi otot dinding rahim menghalangi oksigen menuju rahim. Kontraksi ini menyebabkan sakit perut saat haid. Sebenarnya, kondisi ini adalah hal yang wajar terjadi pada wanita.
Sekitar 60% penderita sakit perut saat haid mengalami kram ringan selama siklus berlangsung bahkan setelahnya. Pada banyak kasus, kondisi ini akan berkurang seiring bertambahnya usia dan juga setelah melahirkan. Namun, tahukah Anda? kondisi ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Sakit Perut Haid (Dismenore) Primer
Sakit perut saat haid atau dismenore primer adalah sebutan untuk kram yang muncul setiap kali Anda haid tetapi bukan disebabkan oleh kondisi medis serta penyakit lain. Kondisi ini paling umum dialami oleh banyak wanita. Jenis ini biasanya dimulai satu dua hari sebelum haid. Nyeri yang Anda alami mulai dari ringan hingga parah di perut bagian bawah, punggung, atau paha. Rasa nyeri yang ditimbulkan biasanya akan mereda dalam dua atau tiga hari.
Baca Juga: Bentuk Kista yang Keluar Saat Haid: Kenali Cirinya
2. Sakit Perut Haid (Dismenore) Sekunder
Kondisi ini yang disebabkan karena suatu kondisi atau infeksi pada organ dalam tubuh disebut dismenore sekunder. Nyeri dismenore sekunder umumnya dimulai pada awal siklus haid. Kondisi kram ini berlangsung lebih lama dibandingkan kram haid yang biasa terjadi. Misalnya saja, Anda mungkin mengalami kram haid hingga pendarahan benar-benar berhenti.
Itulah informasi tentang sakit perut saat haid beserta penyebabnya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Jika gejala sakit haid yang dialami tidak kunjung membaik meskipun telah melakukan perawatan di rumah dan bahkan semakin parah, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Anda dapat mengunjungi rumah sakit terdekat, seperti Ciputra Hospital untuk mendapatkan konsultasi kesehatan.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Stella
Source:
- Everyday Health. 7 Reasons You Have Period Pain. Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Endometriosis. Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Adenomyosis. Diakses 2024.