Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab rambut rontok bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kekurangan nutrisi, perubahan hormon, hingga mengalami trauma fisik. Jika kondisinya parah, dokter dapat mengatasi rambut rontok dengan perawatan medis.

Kekurangan nutrisi memicu rambut rontok.
Rambut rontok dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering pada kulit kepala. Rata-rata kulit kepala memiliki 100 ribu helai rambut yang dapat mengalami siklus pertumbuhan, rontok, dan regenerasi.
Rambut yang rontok bisa berlangsung sementara atau permanen, tergantung penyebabnya. Meskipun dapat dialami oleh siapa saja, rambut rontok sering menyerang pria dewasa.
Jenis Rambut Rontok
Berikut ini adalah beberapa jenis rambut rontok yang paling umum terjadi:
- Alopecia androgenik: Kerontokan rambut yang dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.Biasanya disebabkan oleh faktor genetik dan hormon.
- Alopecia areata: Ini adalah penyakit autoimun yang mengakibatkan rambut rontok di kepala dan tubuh.
- Telogen effluvium: Jenis ini melibatkan rambut rontok yang berlangsung dengan cepat dalam waktu singkat. Telogen effluvium dapat terjadi selama beberapa bulan setelah tubuh mengalami stres secara fisik atau emosional.
- Anagen effluvium: Kondisi ini ditandai dengan rambut rontok yang cepat akibat perawatan medis tertentu, seperti kemoterapi.
Penyebab Rambut Rontok
Ada beberapa penyebab rambut rontok pada pria dan wanita yang perlu Anda ketahui, antara lain:
1. Kekurangan Nutrisi
Rambut rontok bisa menjadi tanda kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi. Bahkan, pola makan rendah protein juga bisa menyebabkan rambut rontok.
Itulah sebabnya, Anda perlu mencukupi asupan makanan sehat setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh tetap optimal. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi berupa bayam, kacang merah, dan daging tanpa lemak.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kebotakan di Usia Muda
2. Perawatan Rambut Ekstrem
Rambut yang sering diwarnai, sengaja meluruskan, atau mengeriting rambut dapat mengalami kerusakan. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ini bisa menyebabkan rambut rontok.
Anda bisa menggunakan sampo khusus dan minyak esensial untuk memperbaiki rambut rusak akibat cat rambut. Konsumsi juga makanan yang mengandung tinggi protein, seperti ikan, ayam, dan susu untuk mendukung pertumbuhan rambut secara maksimal.
3. Mengikat Rambut Terlalu Kencang
Mengikat rambut terlalu kencang, seperti kuncir dua termasuk penyebab rambut rontok di usia muda. Tidak hanya itu, perawatan rambut dengan catok secara berlebihan juga memicu kerontokan rambut.
Jika terjadi jaringan parut, kondisi ini bisa bersifat permanen dan berlangsung dalam waktu lama.
4. Faktor Keturunan
Penyebab rambut rontok berlebihan adalah faktor keturunan. Ini juga sering terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.
Rambut rontok akibat riwayat keluarga bisa terjadi secara bertahap. Pada pria, kondisi ini ditandai dengan garis rambut yang menipis dan terdapat bintik-bintik botak. Sementara rambut yang menipis sepanjang ubun-ubun di kepala dapat dialami oleh wanita.
5. Stres
Penyebab rambut rontok pada remaja bisa terjadi karena faktor stres. Kondisi ini biasanya tidak bersifat permanen saat Anda mampu mengelola gejala stres.
Tidak hanya rambut rontok, stres juga memengaruhi kesehatan tubuh, seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan perasaan tidak enak badan. Anda bisa mengelola stres dengan menjalani hobi, meluangkan waktu bersama orang terdekat, dan rutin berolahraga.
Baca Juga: Kulit Kepala Gatal? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
6. Perubahan Hormon
Perubahan hormon menjadi salah satu penyebab rambut rontok parah. Kelebihan hormon androgen pada wanita mengakibatkan folikel rambut lemah sehingga mudah rontok.
Para ahli berpendapat bahwa perubahan hormon androgen dalam tubuh berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi atau mengalami menopause. Pada pria, rambut rontok akibat perubahan hormon sering terjadi karena adanya peningkatan androgen yang disebut dihidrotestosteron (DHT).
DHT ini tidak hanya mengikat folikel rambut dan menghentikan pertumbuhan rambut, tetapi juga mengurangi masa hidup rambut secara menyeluruh.
7. Kehamilan
Penyebab rambut rontok parah pada wanita hamil dan pascapersalinan bisa terjadi karena ketidakseimbangan hormon. Mengutip dari Everyday Health, rambut rontok menjadi hal yang umum dan telah memengaruhi 40-50 persen wanita setelah melahirkan.
Kondisi ini hanya berlangsung sementara sekitar 1-6 bulan. Anda tidak bisa mencegah rambut rontok saat hamil dan pascapersalinan. Namun, Anda bisa meminimalisir kerontokan rambut dengan mengonsumsi vitamin prenatal secara rutin dan sesuai anjuran dokter.
8. Konsumsi Obat-Obatan
Efek samping obat-obatan tertentu bisa menyebabkan rambut rontok. Jenis obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi kanker, radang sendi, dan depresi.
Sebab, obat ini termasuk golongan keras dan memerlukan resep dokter, serta tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.
9. Gangguan Tiroid
Ciri-ciri rambut rontok karena penyakit tiroid disertai dengan gejala lain, seperti denyut jantung lambat, mudah merasa lelah, dan berat badan naik tanpa penyebab jelas.
Gangguan tiroid adalah istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi fungsi tiroid. Kondisi ini terbagi atas dua jenis utama, seperti gangguan hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) dan hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid).
10. Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun menyebabkan rambut rontok yang terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti peradangan, nyeri, dan mudah merasa lelah. Contoh penyakit autoimun dapat berupa penyakit Hashimoto dan lupus.
Jika mengidap satu penyakit autoimun, Anda berisiko terkena kondisi medis lainnya. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin agar mencegah komplikasi serius.
Baca Juga: Penyebab Ubanan di Usia Muda, Apakah Berbahaya?
11. Trauma Fisik
Tubuh yang mengalami trauma fisik serius, seperti kecelakaan berisiko mengalami rambut rontok. Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan folikel rambut sehingga rambut menipis dalam bentuk gumpalan.
Selain trauma fisik, demam tinggi atau infeksi parah menyebabkan rambut rontok sementara. Ini bisa meningkatkan risiko kebotakan atau penipisan rambut yang mengganggu penampilan.
Cara Mengatasi Rambut Rontok
Cara mengurangi rambut rontok cukup bervariasi, tergantung penyebabnya. Sebagian besar perawatan rambut rontok pada pria dan wanita meliputi:
- Obat-obatan: Obat yang terjual bebas di apotek, seperti minoksidil atau rogaine dapat menjadi perawatan lini pertama untuk rambut yang menipis. Anda bisa mengoleskan obat ini ke kulit kepala secara menyeluruh.
- Transplantasi rambut: Selama prosedur ini berlangsung, dokter dapat membuang helaian rambut dari area kulit kepala secara hati-hati. Kemudian, tim medis akan melakukan transplantasi dengan menanamkan helaian rambut ke kulit kepala yang paling tipis.
- Plasma kaya trombosit (PRP): Prosedur ini berasal dari darah sendiri dan kemudian menyuntikkan kembali ke dalam tubuh. Perawatan PRP mampu menghambat kerontokan rambut dan mendorong pertumbuhan rambut yang baru.
Jika gejala rambut rontok tidak kunjung dalam waktu lama, bahkan semakin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sherly Susilo
Source:
- American Academy of Dermatology Association. Hair Loss: Who Gets and Causes. April 2025.
- Cleveland Clinic. Hair Loss. April 2025.
- Everyday Health. 11 Potential Causes of Hair Loss and Baldness. April 2025.
- Medical News Today. 10 Possible Causes and Treatments of Hair Loss. April 2025.