Ditulis oleh Tim Konten Medis
Mual saat puasa disebabkan oleh naiknya asam lambung akibat tidak makan dalam jangka waktu lama. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan hindari makan lemak serta gorengan secara berlebihan.

Mual saat puasa terjadi karena refluks asam.
Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mengendalikan nafsu makan, dan mengelola kadar gula darah. Namun, selama menjalani aktivitas ini, Anda dapat mengalami perubahan waktu dan pola makan.
Apalagi, jika puasa tidak dibarengi dengan pola makan yang baik, Anda tidak bisa memperoleh manfaatnya secara maksimal. Kondisi ini juga menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual dan muntah.
Apa yang Menyebabkan Mual Saat Puasa?
Penyebab mual saat puasa bisa terjadi karena Anda tidak makan dalam jangka waktu lama. Hal ini membuat asam menumpuk di lambung dan berpotensi menyebabkan refluks asam serta mual.
Ini juga bisa memicu muntah saat puasa yang terasa tidak nyaman. Bahkan, perut kosong juga mengakibatkan rasa lapar dan kontraksi perut yang kuat.
Kondisi ini jarang menimbulkan masalah kesehatan serius sehingga Anda bisa mengatasinya dengan perawatan mandiri di rumah. Sementara penyebab saat puasa kepala pusing dan mual dapat dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti kebutuhan asupan nutrisi, perubahan hormon, kurang tidur, merasa cemas, dan faktor lingkungan.
Biasanya, mual saat puasa akan hilang saat Anda berbuka puasa. Anda bisa mengonsumsi smoothie rendah gula, sup kaldu dengan protein, ikan dan daging tanpa lemak, serta buah kurma saat sahur atau buka puasa. Jenis makanan ini mengandung banyak vitamin dan mineral sehingga mengurangi risiko terjadinya mual dan muntah.
Jika mengalami mual dan nyeri hebat saat puasa, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa menjadi indikasi dari kondisi medis tertentu, seperti gula darah dan tekanan darah tinggi, serta kadar lipid abnormal.
Baca Juga: Waspadai 12 Penyakit Saat Puasa dan Cara Mencegahnya
Cara Mengatasi Masalah Pencernaan Saat Puasa
Banyak orang mengalami gangguan pencernaan selama puasa. Gangguan ini meliputi nyeri ulu hati, refluks asam, mual, muntah, dan sakit perut. Gangguan pencernaan bisa terjadi karena makan berlebihan saat berbuka puasa atau mengonsumsi makanan berlemak dan pedas dalam jumlah banyak.
Para ahli berpendapat bahwa keluhan umum saat puasa, seperti penyakit GERD disebabkan oleh peradangan pada lapisan lambung. Berikut ini adalah cara mengatasi mual saat puasa yang bisa Anda lakukan:
1. Menjaga Hidrasi Tubuh
Salah satu cara mengatasi asam lambung saat berpuasa adalah dengan minum lebih banyak air putih. Ini sangat penting untuk menjaga hidrasi dan mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama puasa.
Anda bisa menerapkan metode 2-4-2 yaitu 2 gelas saat sahur, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat buka puasa untuk mengurangi risiko dehidrasi. Pastikan untuk menegak air putih sedikit demi sedikit agar memudahkan tubuh menyerapnya.
Hindari minuman bersoda dan kafein secara berlebihan karena bisa menyebabkan asam lambung naik saat puasa. Bahkan, minuman ini bisa memicu kram dan diare apabila mengonsumsinya saat perut kosong.
2. Tidak Tidur Setelah Makan
Setelah makan, sebaiknya Anda tidak tidur untuk mencegah asam lambung naik. Cobalah untuk menunggu sekitar 2-3 jam apabila Anda ingin tidur.
Perut yang terlalu kenyang bisa menghambat sistem pekerjaan sehingga tidak mampu bekerja dengan baik. Jika kebiasaan buruk ini terus dilakukan, asam lambung yang naik bisa mengakibatkan kondisi medis serius hingga berakibat fatal.
Meski demikian, apabila ingin makan dan langsung tidur, pilihlah makanan ringan dan mengandung rendah lemak. Usahakan postur tubuh tetap tegak setidaknya 30 menit sebelum tidur.
3. Pola Makan Tinggi Serat
Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dipecah oleh enzim di dalam saluran pencernaan. Dalam hal ini, serat berperan penting untuk mencegah perut kembung, sembelit, dan mengendalikan nafsu lapar saat puasa.
Anak-anak dan orang dewasa membutuhkan sekitar 25-35 gram serat per hari untuk menjaga tubuh tetap sehat. Jenis makanan ini tersedia pada biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan buah.
Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut dan tidak larut. Serat larut dapat menyerap air selama proses pencernaan sehingga meningkatkan jumlah feses dan menurunkan kadar kolesterol darah.
Sementara serat yang tidak larut dalam air tetap tidak berubah selama proses pencernaan. Hal ini bermanfaat untuk mendorong pergerakan usus secara normal.
4. Hindari Makan Lemak Berlebihan
Makanan tinggi lemak, seperti gorengan dan makanan cepat saji mengandung tinggi kalori yang berbahaya bagi kesehatan apabila mengonsumsinya terlalu banyak. Jenis makanan ini juga membuat Anda mudah lesu, sakit perut, dan mual saat berpuasa.
Sebab, makanan tinggi lemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna oleh tubuh. Sebaiknya, Anda pilih lemak sehat yang tersedia dalam minyak zaitun, biji rami, dan bunga matahari.
Jenis minyak ini dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, memperbaiki kadar kolesterol darah, dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain itu, lemak sehat juga bermanfaat untuk menjaga fungsi metabolisme, salah satunya adalah mendukung penyerapan nutrisi.
Baca Juga: 9 Bahaya Puasa Tanpa Sahur untuk Kesehatan Tubuh
5. Tidak Makan Berlebihan
Makan secara berlebihan saat berbuka puasa bisa menyebabkan kram perut dan refluks asam. Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, asam lambung dapat naik ke tenggorokan dan merusak jaringan di sekitarnya dalam jangka waktu lama.
Saat berbuka puasa, pastikan untuk makan secara perlahan-lahan dan tidak berlebihan. Anda bisa menyiapkan makan dalam porsi secukupnya dan minum air putih terlebih dahulu sebelum makan.
Jika mual saat puasa berlangsung secara terus-menerus hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic Abu Dhabi. Fasting and Digestive Disorders. April 2025.
- Healthline. Does Hunger Cause Nausea?. April 2025.
- Healthline. Why Are Fried Foods Bad for You?. April 2025.
- UCSF Health. Increasing Fiber Intake. April 2025.